Latest Updates

Paolo Simoncelli Dukung Valentino Rossi Juara Dunia

Paolo Simoncelli Dukung Valentino Rossi Juara Dunia
Paolo dukung Rossi. (Foto: AFP)Paolo Simoncelli selaku ayah dari mendiang mantan pembalap MotoGP,  Marco Simoncelli, menyebut tak ada yang benar maupun salah saat Valentino Rossi dan Marc Marquez terlibat insiden di Sepang. Meski demikian, Paolo tetap mendukung The Doctor agar meraih hasil terbaik musim ini.
Rossi harus memulai balapan dari posisi paling belakang saat mentas di race terakhir MotoGP 2015 yang berlangsung di Valencia pada Minggu 8 November. Hukuman itu dikeluarkan Race Direction karena Rossi dinyatakan bersalah telah membuat Marquez keluar dari lintasan pada lap ketujuh.
Saat ini, rider berpaspor Italia unggul tujuh poin dari Jorge Lorenzo yang menduduki posisi dua. Karena itu, performa optimal harus ditunjukkan Rossi jika ingin meraih gelar juara dunia ke-10 setelah menyelesaikan balapan di Valencia nanti.
“Saya pikir, setiap balapan memiliki risiko dan Vale (Rossi) menyadari hal tersebut. Saya berharap, dia bisa mengejar di race terakhir, setidaknya mengakhiri balapan di posisi kelima. Selanjutnya, kita lihat kemudian,” jelas Paolo seperti mengutip dari La Gazzeta dello Sport, Sabtu (31/10/2015).
Jika harapan Paolo sesuai kenyataan, Rossi bisa saja meraih gelar juara dunia, asalkan, X-Fuera–julukan Lorenzo–finis di posisi tiga dan tidak meraih hasil lebih baik. Dengan hasil tersebut Rossi akan menutup musim dengan 323 poin, sementara Lorenzo 321 angka.

Marc Marquez Ribut Dengan Wartawan Italia

Insiden menegangkan terjadi di kediaman Marc Marquez di Cervera, Catalan. Pembalap MotoGP dari tim Repsol Honda itu mengalami penyerangan oleh sekelompok wartawan Italia usai menolak diwawancarai.

Marca, Sabtu (31/10/2015) melaporkan, Marquez mendapat serangan usai menghabiskan waktunya bermain motorcross bersama ayah dan saudaranya, Julia. Saat hendak masuk ke rumah, mereka dicegat dua wartawan Italia, Alessando Onis dan Stefano Corti yang diketahui adalah jurnalis program kontroversial di Negeri Pizza, Le lene (The Hyenas).

Marquez diberitakan enggan meladeni mereka sehingga membuat dua wartawan itu kesal. Berdasarkan keterangan saksi mata, Onis dan Corti langsung melempari area parkir pembalap berusia 22 tahun itu dengan botol bir dan melemparkan trofi berbentuk kemaluan raksasa.

Hal tersebut membuat Marquez sempat ditahan dua jurnalis dengan perlakuan tidak menyenangkan. Marca menyebut Marquez dicekik sebelum akhirnya bisa masuk ke dalam rumah dengan aman. Selanjutnya, keluarga Marquez melapor kepada polisi yang kemudian bergerak cepat mengamankan dua jurnalis tersebut. Dalam keterangannya, Onis dan Corti juga protes sebab kamera mereka dirusak oleh The Baby Alien.

"Kami ke rumah orang tuanya dan kami bertemu Marc, ayahnya, adik serta temannya. Tetapi ketika kami ingin memberikan trofi, kami diserang dan rugi sebab kamera kami dirusak dan diambil memory card-nya," demikian rilis dua wartawan tersebut.

Banyak diduga, kasus ini adalah buntut perseteruan Marquez dengan Valentino Rossi yang terjadi di Grand Prix Malaysia kemarin. Saat itu, Rossi mendapat hukuman penalti akibat diduga sengaja menendang Marquez yang membuatnya kian sulit meraih gelar juara dunia musim ini.

Valentino Rossi Ajukan Banding ke CAS

Balapan yang menentukan titel juara, karena Valentino Rossi yang ada di puncak klasemen pembalap sementara MotoGP, hanya terpaut tujuh poin dengan Jorge Lorenzo.
Dipastikan seluruh pandangan dunia teralihkan ke event tersebut, dan menanti keajaiban yang terjadi di Spanyol. Namun untuk saat ini, keuntungan masih dimiliki Lorenzo, karena Rossi akan memulai balapan dari posisi terakhir di Valencia.
Hal itu terjadi, akibat hukuman yang diberikan Race Direction kepada Rossi yang dianggap menyenggol motor Marc Marquez, hingga Baby Alien terjatuh di lap ke-14 Sirkuit Internasional Sepang. Saat itu, keduanya tengah bersaing sengit merebutkan tempat ketiga.
Yamaha pun coba melakukan banding terkait keputusan tersebut, pun begitu dengan Rossi. Menurut laporan La Gazzetta della Sport (30/10/2015), Rossi akan coba mengadukan kasus ini ke CAS (Court of Arbitration for Sport), atau pengadilan tinggi olahraga dunia.
Wadah bagi atlet-atlet dunia untuk mengeluhkan perlakuan tidak adil yang diterimanya, dan dalam hal ini terkait hukuman yang diberikan kepada Rossi.
The Doctor merasa Marquez juga sepatutnya diberi hukuman, karena ia melakukan manuver yang agresif saat tengah bersaing ketat dengannya. Diduga Marquez terjatuh, karena ia terlalu dekat jaraknya dengan Rossi.
Banding akan dilakukan Rossi dan timnya di kantor CAS yang bermarkas di Lausanne, Swiss. Dan jika banding pembalap Italia itu dikabulkan, maka hukuman penalti dapat dikurangi, dan besar kemungkinan Rossi bisa memulai balapan di posisi yang lebih menguntungkan.

Insiden di Sepang Valentino Rossi Makin Dikagumi

Insiden di Sepang Valentino Rossi Makin Dikagumi

Usai Insiden di Sepang, #forzavale Makin Jauh Ungguli #vamosjorge
Apa yang terjadi di Sepang membuat peluang Valentino Rossi merebut gelar juara dunia musin ini mengecil. Meski begitu dukungan padanya untuk jadi juara dunia justru semakin besar. #forzavale makin jauh meningalkan #vamosjorge.

Tagar #forzavale dan #vamosjorge merupakan polling yang dilakukan oleh situs resmi MotoGP. Mulai digelar sejak sebelum MotoGP Malaysia, polling tersebut mencoba mencari tahu siapa pebalap yang lebih banyak didukung untuk menjadi juara dunia musim 2015.

Sampai beberapa jam sebelum race di Sirkuit Sepang, #forzavale jauh mengungguli #vamosjorge. Prosentasenya ketika itu adalah 77% untuk Rossi sementara Lorenzo dapat dukungan sebesar 23%.

Setelah drama di MotoGP Malaysia, yang berujung jatuhnya sanksi start dari posisi paling belakang pada Rossi, polling tersebut menunjukkan hasil yang mengejutkan.

The Doctor ternyata masih dijagokan untuk merebut gelar juara dunianya yang kesepuluh. Bukan cuma masih unggul, prosentase pendukung Rossi juga bertambah besar. Sampai pukul 20.20 WIB malam ini #forzavale unggul telak dengan telah mengumpulkan 83% suara, sementara #vamosjorge dapat 17% suara.

Secara matematis peluang Rossi jadi juara dunia memang mengecil. Kalau kini yang menjagokannya jadi juara dunia justru bertambah besar itu bisa dipengaruhi apa yan terjadi di Sepang. Banyak yang menganggap Rossi telah 'direcoki' oleh Marc Marquez dalam upaya persaingan dengan Rossi.

Selain itu hukuman start dari posisi paling akhir juga dinilai tidak adil - hal mana memunculkan petisi online yang meminta sanksi tersebut dicabut.

'Valentino Rossi Akan Bangkit dan Menjadi Juara di Valencia'



Rossi bermain kotor pada seri ke-17 MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (25/10/2015) siang WIB. Ia menjatuhkan rider Repsol Honda, Marc Marquez, yang dianggapnya menjadi pengganggu dalam perburuan gelar juara dunia bersama Jorge Lorenzo.
Direktur Yamaha Motor Racing Lin Jarvis yakin Valentino Rossi akan bangkit dan keterpurukannya dan juara di MotoGP Valencia. Menurut Jarvis, hukuman penalti tiga poin justru akan membuat Rossi semakin kuat.

Kenakalan Rossi di Sepang membuatnya mendapat hukuman start dari posisi buncit pada laga pamungkas MotoGP yang berlangsung di Valencia, Spanyol, 8 November mendatang.

“Hal ini mungkin akan membuatnya lebih termotivasi untuk melakukan perlawanan dan menorehkan prestasi di salah satu musim yang tak terlupakan. Perebutan gelar juara belum usai, Anda harus menekankan itu di kepala Anda,” ujar Jarvis seperti dilansir Crash.

Sebenarnya Marc Marquez Tidak Idolai Rossi

ROMA - Carlo Pernat, Head of External Relations Tim Italia, ragu terhadap klaim yang menyebutkan Marc Marquez mengidolakan Valentino Rossi. Memuja Rossi sebenarnya hanya pencitraan Marquez.
Rossi menjadi bulan-bulanan karena menendang Marquez hingga jatuh dalam GP Malaysia akhir pekan lalu. Akibatnya, pembalap berjuluk The Doctor tersebut terpaksa start dari posisi terakhir dalam seri pamungkas di Valencia.
Sanksi tersebut membuat kans Rossi untuk menjadi juara MotoGP 2015 mengecil, meskipun masih unggul tujuh poin atas Jorge Lorenzo di klasemen sementara. Sebenarnya banyak juga yang membela Rossi, khususnya pesohor-pesohor dari Italia seperti mantan bek Inter Milan, Marco Materazzi.
Kini, giliran Pernat yang tak rela Rossi terus disudutkan. Bahkan, dia “menusuk” Marquez dengan klaim yang sangat berani dan tajam.
“Sekarang, saya bisa membeberkan bahwa tiga tahun lalu Valentino bilang ke saya, ‘Carlo, Anda tidak tahu sebenarnya dia adalah penipu yang sangat andal’. Dia selalu membenci Valentino dan apa yang dikatakannya tiga tahun lalu ternyata benar,” kata Pernat, seperti dilansir Gazzetta, Kamis (29/10/2015).
“Apakah Anda benar-benar berpikir Marquez memiliki poster Rossi di kamarnya? Anda bercanda! Mungkin iya saat dia masih berumur tiga tahun. Saya tahu betul,” jelasnya.