Memang Crutchlow tampil impresif pada musim 2012 ini. Pebalap berusia 26 tahun tersebut sudah tiga kali start dari barisan depan dan berhasil finis di setiap balapan dengan hasil terburuk di posisi kedelapan saat balapan basah di Le Mans, Perancis, bulan lalu.
Penampilan gemilangnya itu dia lanjutkan akhir pekan lalu di
Silverstone, Inggris. Start dari posisi terakhir lantaran tidak ikut kualifikasi akibat cedera keseleo engkel kaki kiri, Crutchlow mampu finis di urutan keenam.
Itulah yang membuat bos Ducati, Vittoriano Guareschi, sangat terkesan. Guareschi terus terang mengatakan bahwa apa yang diperlihatkan Crutchlow sangat menarik perhatian Ducati untuk memilikinya.
"Kami sedang berbicara dengan Cal. Dia pebalap yang cepat dan agresif, dan saya pikir dengan motor kami, sangat mungkin baginya untuk meraih hasil bagus. Sekarang dia pebalap Yamaha, dan Yamaha akan sangat dekat dengannya sehingga tak mudah bagi kami untuk membawanya atau mudah bagi Yamaha untuk kehilangan seorang pebalap bagus seperti dia," ujar Guareschi kepada
MCN, Rabu (20/6/2012).
Ditengarai pembicaraan antara Ducati dan manajemen Crutchlow ini terjadi setelah GP Catalunya awal Juni. Akan tetapi, kesepakatan belum tercapai karena prioritas Crutchlow adalah bertahan di Yamaha meskipun permintaannya adalah menjadi tandem Jorge Lorenzo.
"Pertama, saya ingin tetap di Yamaha. Dan apakah itu di Tech 3 atau tim pabrik, saya tidak tahu. Jika saya memiliki pilihan penuh, saya ingin menjadi pebalap tim pabrik, tetapi di Tech 3. Tetapi, kami tahu bagaimana sulitnya itu terjadi," ujar Crutchlow kepada
MCN, baru-baru ini.
"Saya senang bersama Yamaha dan itulah tempat di mana saya ingin berada. Apakah di Tech 3 atau di tim pabrik, saya masih ingin mendapatkan dukungan yang sama seperti tim pabrik. Saya melihat masa depan saya lebih jauh tahun ini bersama Yamaha. Tetapi apakah itu akan terjadi, masih perlu dilihat lagi. Jika saya melakukan dengan baik, saya ingin berada di tim pabrik."
Sementara itu, Yamaha sudah memberikan jawaban mengenai permintaan Crutchlow untuk mendapatkan mesin YZR-M1 dengan spesifikasi pabrik seutuhnya jika dia tetap di Tech 3. Yamaha menolak permintaan tersebut karena kebijakan tim tetap memprioritaskan dua pebalap tim pabrik.
Crutchlow pernah berbicara kepada bos Tech 3, Herve Poncharal, bahwa dirinya tak keberatan bertahan di tim yang bermarkas di Perancis tersebut. Akan tetapi, dukungan yang diberikan adalah dengan memberikan mesin itu (YZR-M1 spesifikasi pabrik), seperti yang dilakukan tim pabrik Honda kepada Sete Gibernau, dan yang terakhir kepada Marco Simoncelli ketika kedua pebalap itu membalap untuk skuad milik Fausto Gresini.
"Saya tidak melihat itu merupakan pilihan bagi kami. Honda mungkin memiliki banyak sumber daya dan kapasitas untuk melakukan itu dibandingkan dengan Yamaha. Jadi, ketika Ben sudah mendapatkan kontrak Yamaha, tetapi di Tech 3, dia tetap menggunakan motor spesifikasi satelit."
"Saya tidak melihat bahwa kami menjalankan tiga motor pabrik. Maka, Anda memiliki kesenjangan di Tech 3, yang mana menciptakan masalah manajemen bagi mereka."
Saat ini, Yamaha sudah tenang karena misi utamanya untuk mendapatkan tanda tangan perpanjangan kontrak dari Lorenzo sudah terwujud. Karena itu, tim Jepang tersebut tak mau buru-buru mencari pendamping juara dunia 2010 tersebut, antara rekan setimnya sekarang, Ben Spies, dan duo Tech 3, Andrea Dovizioso dan Crutchlow.
Akan tetapi, ada juga spekulasi yang menyebutkan bahwa Yamaha ada kemungkinan kembali menggaet Valentino Rossi pada musim 2013. Rumor itu cukup kuat berembus selama balapan akhir pekan lalu di Silverstone, Inggris.
Ada alasan kuat yang melatarbelakangi munculnya kabar ini. Selain karena Rossi mengalami masa angat sulit selama dua musim bersama Ducati, "The Doctor" juga ditengarai akan menjadi solusi untuk menarik minat sponsor setelah Yamaha tak mendapat dukungan dana besar (sponsor) dalam dua tahun terakhir.
Memang, sejak Rossi keluar dari Yamaha pada akhir musim 2010, tim tersebut tak pernah mendapatkan sponsor besar. Fiat, yang sebelumnya selalu menjadi pendukung, memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerja sama ketika Rossi hengkang.