Latest Updates

Rossi: Aku Sudah 100% Tak Apa-apa, Terkecuali Sedikit Benjol di Kepala


Aragon - Valentino Rossi mengaku sudah merasa 100% baik-baik saja menyusul insiden di Aragon. Ia pun mulai membidik tiga balapan beruntun berikutnya pada bulan Oktober.

Pebalap Movistar Yamaha itu terjatuh dalam balapan di Motorland Aragon, Minggu (28/9/2014) malam WIB, dan sempat mendapat perawatan dan pemindaian sebagai tindakan antisipasi.

Pada hari Senin (29/9) Rossi lantas menjalani pemeriksaan lanjutan dengan Dokter Michele Zasa dari Clinica Mobile. Sempat mengaku merasa pusing, juara dunia tujuh kali kelas primer grand prix itu lalu mengaku sudah tak apa-apa.

"Aku baik-baik saja, semuanya baik, dan itulah yang terpenting. Aku tidak cedera parah, terkecuali sedikit benjol di kepala. Kemarin malam aku merasa sedikit pusing, tapi hari hari ini aku sudah baik-baik saja 100%," tutur Rossi dalam wawancara yang dilansir Crash.

"Kejadian itu disayangkan karena sebelum balapan kami sudah membuat perubahan yang akan sangat membantuku; motor dalam kondisi bagus, aku melaju dengan baik, aku sudah memangkas jarak dalam beberapa putaran awal dan aku saat itu bersama-sama para pebalap yang mulai menjauh. Aku merasa enak dan yakin bisa membalap dengan baik, jadi amat disayangkan aku lalu jatuh.

"Dalam hal tertentu aku malah nyaris lega karena kendatipun kami kesulitan di awal akhir pekan, pada balapan kami kompetitif padahal lintasan ini mestinya tidak terlalu bagus buat kami," bebernya.

Rossi, yang kini duduk di posisi tiga klasemen pebalap, kemudian membahas balapan berikutnya di Motegi, Phillip Island, dan Sepang yang dilaksanakan secara beruntun pada bulan Oktober depan sebelum seri pamungkas di Valencia pada 9 November.

"Sekarang ada tiga balapan beruntun, tiga balapan yang kesemuanya indah dan aku amat mengenali dengan baik seluruh lintasannya. Aku amat menyenangi semuanya. Aku akan berusaha sebaik mungkin seperti yang sudah kami lakukan di baalapan-balapan sebelumnya," tegas Rossi.

Marquez Salahkan Diri Sendiri meski Tetap Gembira


Aragon - Rider Repsol Honda Marc Marquez menyebut tak ada yang patut disalahkan terkecuali dirinya atas insiden yang membuatnya kehilangan kesempatan meraih kemenangan di Aragon.

Jalannya balapan yang berlangsung dalam kondis kering dan basah di Motorland Aragon, Minggu (28/9/2014) malam WIB, memunculkan sejumlah kejadian. Di antaranya, yang amat menentukan, adalah jatuhnya Marquez menyusul nasib serupa yang sebelumnya juga menimpa Dani Pedrosa--pebalap Repsol Honda lainnya.

Kendatipun pada akhirnya Marquez bisa kembali menunggangi motor dan menyelesaikan balapan, kans menang telah sirna dengan Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha) menyabet keuntungan maksimal.

"Hari ini sepenuhnya kesalahanku; aku sudah bicara kepada tim sebelum balapan mengenai (strategi kami) dari kondisi kering ke basah dan semua tergantung kepadaku bagaimana melakukannya, karena aku lebih tahu mengenai kondisi lintasannya daripada mereka," kata Marquez di Crash.

"Itu sepenuhnya keputusanku dan aku berusaha terus di lintasan karena aku terus-terusan berpikir mengenai jarak dengan pebalap kedua. Aku tak terlalu pelan tapi aku tak pernah mempertimbangkan risiko melaju dengan (ban) slick di tarmac basah, jadi dapat dibilang--itu cuma kesalahanku dan maaf kepada tim karena akulah yang memutuskan terus di lintasan," lanjutnya.

Akibat kejadian tersebut Marquez pada akhirnya cuma finis di posisi 13 dan menambah 3 poin saja, membuat raihannya kini jadi 292 poin. Ia masih unggul 75 poin dari Pedrosa yang merupakan rival terdekatnya dan cuma bisa menambah 2 poin usai finis di posisi ke-14 dalam balapan kali ini.

Kenyataan tersebut, aku Marquez, setidaknya bisa disyukuri. Pebalap Spanyol 21 tahun itupun mengaku tetap gembira karena sudah melakukan kesalahan pada musim ini, saat dirinya sedang unggul jauh dari para pebalap lainnya.

"Hal yang positif adalah kami menambah jarak di kejuaraan dunia. Sebelum start tim memberi tahu diriku bahwa hujan akan turun di bagian-bagian akhir, tapi masalah terbesarnya adalah hujan rintik turun sepanjang balapan jadi untuk alasan itulah aku pikir Dani (Pedrosa) dan banyak pebalap lain tetap di lintasan karena memang sudah hujan meski tak banyak.

"Aku cuma memikirkan balapan dan bukan risikonya--melaju dengan ban slick di tarmac basah. Aku gembira karena itu pengalaman baru buatku dan lebih baik untuk mengalaminya tahun ini ketimbang tahun depan, ketika persaingan mungkin lebih ketat," beber Marquez.

Kecewa dengan Hasil di Aragon, Pedrosa Masih Berusaha Lihat Sisi Positifnya


Aragon - Dani Pedrosa mengakui dirinya sudah membuat kesalahan dengan terus bertahan di lintasan basah Aragon sampai akhirnya terjatuh. Tapi rider Repsol Honda itu berusaha melihat sisi positifnya saja.

Pedrosa berada di posisi dua dalam balapan di Motorland Aragon, Minggu (28/9/2014) malam WIB, sebelum akhirnya terjatuh. Rekan satu timnya, Marc Marquez, juga mengalami nasib serupa tak lama kemudian seiring dengan bertambahnya tetes hujan ke lintasan.

Dalam kejadian tersebut, baik Pedrosa maupun Marquez awalnya memang sama-sama enggan segera masuk pit untuk mengganti motor yang sudah disiapkan untuk medan basah. Pada akhirnya mereka pun harus rela finis di luar posisi 10 besar, dengan kemenangan pada prosesnya direngkuh oleh Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha).

Ditanya apakah tidak langsung masuk pit merupakan sebuah kesalahan, Pedrosa menjawab, "Ya, tentu saja."

Ketika ia terus didesak kenapa tidak segera masuk pit, Pedrosa menyahut singkat. "Entahlah, karena aku tidak melakukannya."

Akan tetapi, sejenak kemudian Pedrosa bersedia memberikan jawaban lebih panjang dan menyatakan bahwa ia sudah membuat kesalahan dan mendapat ganjaran.

"Rider-lah yang tahu situasi di lintasan, itu jelas kesalahanku tapi selalu sulit untuk membuat keputusan dalam momen seperti itu," ucapnya di Crash

"Namun, saat itu tinggal tersisa empat lap dan waktu lap yang kami buat sedikit-banyak masih sama dengan yang bisa kami buat dalam kondisi basah; aku berpikir berapa waktu yang aku buang jika masuk pit dan aku memutuskan tidak masuk dan jatuh. Tentu saja itu sebuah kesalahan, tapi kami sebenarnya sudah melaju dalam kondisi itu selama tujuh atau delapan putaran.

"Balapan memang seperti itu dan kami mesti melihat sisi positifnya: aku baik-baik saja setelah jatuh dan bisa melanjutkan balapan. Ketika jatuh aku sempat berpikir motornya rusak tapi marshall bilang mesinnya masih jalan sehingga aku pun mengangkat motornya dan bisa membuat satu putaran lagi," beber Pedrosa.

Setelah akhirnya cuma bisa finis di posisi 14 untuk menambah dua poin, Pedrosa kini menempati posisi dua dengan 217 poin, unggul tiga angka dari rider Movistar Yamaha Valentino Rossi yang juga terjatuh dalam balapan dan tak bisa melanjutkan.

"Sedikit mengecewakan sudah bisa melaju sejauh itu dan tak bisa meraih hasil bagus, tapi pengalaman seperti ini berguna untuk pembelajaran dan masuk ke balapan berikutnya dengan lebih tangguh," tegas Pedrosa.
 

Rossi Baik-baik Saja, Cuma Merasa Pusing


Aragon - Valentino Rossi memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit dan kemudian menyatakan dirinya baik-baik saja dan cuma sedikit pusing, menyusul crash-nya di Aragon.

Rider Movistar Yamaha itu terjatuh dengan keras dari motornya saat sedang melaju di Motorland Aragon, Minggu (28/9/2014) malam WIB. Setelah itu Rossi langsung mendapat pemeriksaan dan dinyatakan gegar otak kendatipun tak cedera serius.

"Valentino sudah jauh membaik. Di (rumah sakit) Alcaniz hasil CT scan negatif dan walaupun dokter setempat ingin agar dirinya tetap di rumah sakit untuk semalam, Valentino memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit," kata Direktur Clinica Mobile Michele Zasa di Crash.

"Kini ia berada di motorhome-nya untuk bersantai, dan Clinica Mobile terus memantaunya sepanjang malam ini. Dari sudut pandang neurologis, ia sudah pulih dan sekarang ia baik-baik saja, jadi kami akan terus menanganinya malam ini dan semoga besok pagi semuanya akan baik-baik saja," lanjutnya.

Dengan balapan berikutnya akan dilangsungkan di Motegi, Rossi kini punya waktu dua pekan untuk memulihkan kondisi kendatipun ia sendiri sudah mengaku baik-baik saja.

"Hai teman-teman semua, aku baik-baik saja! (Meskipun merasa pusing)," tulis Rossi di akun Twitter-nya.

Aragon Sudah Hadirkan Kejutan Gila nan Positif untuk Lorenzo


Aragon - Jorge Lorenzo meraih kemenangan di Aragon setelah Dani Pedrosa dan Marc Marquez terjatuh. Rider Movistar Yamaha itu menyebut dirinya kali ini memang dinaungi keberuntungan, meski ia juga tetap tampil dengan oke.

Dalam balapan yang berjalan dalam kondisi kering dan basah di Motorland Aragon, Minggu (28/9/2014) malam WIB, Lorenzo menjadi ancaman utama buat Pedrosa dan Marquez sedari awal balapan.

Ketika hujan mulai turun dengan lebih deras di lintasan, Lorenzo membuat keputusan penting untuk langsung mengganti motornya, sementara dua rivalnya dari Repsol Honda mengambil risiko dengan tetap melaju menggunakan ban slick.

Pada prosesnya keputusan-keputusan itu berperan besar dalam hasil balapan, setelah Pedrosa dan kemudian Marquez terjatuh dari motornya masing-masing, membuat Lorenzo bisa melaju menuju kemenangan pertamanya pada musim ini.

"Apapun bisa terjadi dan terkadang olahraga ini bisa sedemikian gila," ucap Lorenzo seraya tersenyum. "Itu bisa mengejutkan Anda secara positif maupun negatif."

"Buat kami kali ini amat sangat positif karena dalam kondisi sulit seperti ini apapun bisa terjadi dan Anda harus sangat fokus, tahu kapan mesti mengganti motor dan sedikit beruntung.

"Hari ini kami banyak dapat keberuntungan, tapi aku juga berkendara dengan amat baik di dalam kondisi kering dan basah. Aku juga amat fokus dan sudah berusaha sebaik mungkin untuk bisa menempel Marc. Jadi kemenangan ini merupakan kombinasi dari banyak hal," sebut Lorenzo di Crash.

Rossi Tidak Alami Cedera Serius


Aragon - Pebalap Movistar Yamaha Valentino Rossi mengalami gegar otak usai terjatuh di Aragon, kendatipun cederanya itu dinyatakan tidak serius.

Dalam balapan di Motorland Aragon, Minggu (28/9/2014) malam WIB, Rossi mengalami crash ketika sedang berusaha menekan Dani Pedrosa. Saat itu Rossi melebar ke luar lintasan, kemudian terpelanting dari motornya.

Usai insiden tersebut Rossi langsung dibawa ke Pusat Medis lintasan. Ia lantas dirujuk ke rumah sakit Alcaniz untuk melakukan pemindaian. Kondisi fisiknya akan diperiksa lagi hari ini di Clinica Mobile.

"Valentino mengalami gegar otak dengan indikasi kehilangan kesadaran. Dari sudut pandang neurologi, ia sudah pulih dengan baik," kata Direktur Medis Clinica Mobile Michele Zasa di Crash.

"Ia sudah dibawa ke rumah sakit di Alcaniz untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, secara khusus CT scan pada bagian kepala, yang mana tidak ditemukan adanya pendarahan di bagian otak.

"Sebagai tindakan pencegahan ia akan kembali diperiksa dalam beberapa jam mendatang, tapi tak ada alasan khusus untuk risau," bebernya menjelaskan.

Lorenzo Akhirnya Menang Musim Ini



Aragon - Untuk pertama kalinya musim ini Jorge Lorenzo akhirnya bisa berada di podium teratas balapan MotoGP usai memenangi balapan di Aragon, sekaligus kemenangan kedua beruntun untuk Yamaha.

Setelah dua pekan lalu melajukan Valentino Rossi menjadi pemenang di San Marino, Yamaha kini menempatkan Lorenzo sebagai pebalap pertama yang menyentuh garis finis, Minggu (28/9/2014) malam WIB.

Bagi Lorenzo ini adalah kemenangan pertamanya musim ini setelah empat balapan terakhir selalu berujung posisi kedua. Tak cuma itu Lorenzo juga meraih podium pertama perdana di Aragon setelah sebelumnya cuma finis 4, 3, 2, dan 2.

Ini juga kali pertamanya Yamaha menang di sirkuit tersebut. Finis posisi kedua dan ketiga di balapan ini adalah Aleix Espargaro dan Cal Crutchlow.

Lalu di mana Marc Marquez dan Dani Pedrosa? Terjatuhnya duo Repsol Honda ini di lap-lap terakhir lah yang membuat Lorenzo akhirnya bisa menang. Terutama Marquez karena untuk dua balapan beruntun ia gagal finis podium.

Jalannya Balapan

Di lap pertama Andrea Iannone berhasil menyalip Marc Marquez yang memegang pole position. Sementara itu Lorenzo bikin start bagus dengan langsung melonjak ke posisi ketiga
Namun hanya dua lap saja Iannone memimpin balapan karena ia terjatuh dan pimpinan balapan diambil alih oleh Marquez, yang dikuntit terus oleh Lorenzo dan Pedrosa.

Lorenzo terus bertahan dari kejaran Pedrosa di posisi ketiga sambil juga mengejar Marquez yang ada di depan. Sementara itu Valentino Rossi terjatuh di lap keempat setelah motornya keluar trek saat hendak menyalip Pedrosa.

Balapan kemudian jadi duel antara duo Repsol Honda Marquez serta Pedrosa dengan Lorenzo, yang saling bertukar psisi sebagai pemimpin balapan.

Sampai Lorenzo kemudian turun ke posisi ketiga di lap ke-17 dengan Pedrosa memimpin balapan disusul Marquez.

Kemudian cuaca berubah menjadi mendung dan rintik hujan mulai membasahi lintasan yang membuat white flag dikibarkan, pertanda para rider harus mengganti motor mereka.

Tiga lap jelang balapan terakhir, Pedrosa yang sedang mengejar Marquez terjatuh di trek lurus. Sementara itu Lorenzo gantian yang menguntit Marquez.

Hari baik rupanya untuk Lorenzo ketika Marquez terjatuh di lap 21 dan membuatnya dengan mudah melenggang memimpin balapan, hingga akhirnya menyentuh garis finis pertama kali, disusul Aleix Espargaro dan Cal Crutchlow.

Sementara itu Marquez menuntaskan balapan di posisi 13 disusul Pedrosa di bawahnya.

MotoGP Aragon Valentino Rossi, Pedrosa & Marquez Jatuh, Lorenzo Menang



Aragon - MotoGP Aragon menjadi hari baik untuk rider Yamaha Jorge Lorenzo yang meraih kemenangan pertamanya musim ini, usai memanfaaatkan terjatuhnya duo Repsol Honda Marc Marquez dan Dani Pedrosa.

Pada balapan yang dihelat di sirkuit MotorLand Aragon, Minggu (28/9/2014) malam WIB, Lorenzo sepertinya akan sulit memenangi balapan ke-14 musim ini karena ia kerap tertinggal dari Marquez dan juga Pedrosa.

Sampai keberuntungan menghampirinya di dua lap jelang balapan berakhir ketika Marquez yang sedang memimpin balapan terjatuh, dan Lorenzo pun dengan mudah menyegel posisi pertama hingga finis.

Satu lap sebelum Marquez terjatuh, Pedrosa mengalami hal serupa saat sedang mengejar rekan setimnya tersebut. Akhirnya kedua pebalap itu menuntaskan lomba di posisi 13 dan 14.

Lorenzo yang finis podium teratas untuk pertama kalinya musim ini ditemani Aleix Espargaro dan Cal Crutchlow yang finis kedua serta ketiga.

Kemenangan ini membuat perolehan poin Lorenzo menjadi 202 poin namun tetap bertahan di posisi keempat klasemen pebalap. Sementara itu posisi ketiga tetap ditempati Valentino Rossi, yang gagal finis di balapan ini, dengan 214 poin.

Sementara itu Marquez masih kokoh di puncak klasemen dengan 292 poin dari 14 seri, usai mendapat tambahan tiga poin. Pedrosa setia menguntit di posisi kedua dengan 217 poin.

Hasil Balapan MotoGP Aragon
Pos-Pebalap-Tim-Waktu

1. Jorge Lorenzo (Spanyol) Yamaha 44:20.406
2. Aleix Espargaro (Spanyol) Yamaha 44:30.701
3. Cal Crutchlow (Inggris Raya) Ducati 44:30.718
4. Stefan Bradl (Jerman) Honda 44:32.124
5. Bradley Smith (Inggris Raya) Yamaha 44:49.889
6. Pol Espargaro (Spanyol) Yamaha 44:50.092
7. Alvaro Bautista (Spanyol) Honda 44:50.169
8. Hiroshi Aoyama (Jepang) Honda 44:58.247
9. Nicky Hayden (AS) Honda 45:03.363
10. Scott Redding (Inggris Raya) Honda 45:14.343
11. Danilo Petrucci (Italia) ART 45:20.230
12. Alex de Angelis (San Marino) Yamaha 45:21.124
13. Marc Marquez (Spanyol) Honda 45:35.633
14. Dani Pedrosa (Spanyol) Honda 45:44.932
15. Yonny Hernandez (Kolombia) Ducati 45:58.661
Hasil Balapan MotoGP Aragon

1. Jorge Lorenzo (Spanyol) Yamaha 44:20.406
2. Aleix Espargaro (Spanyol) Yamaha 44:30.701
3. Cal Crutchlow (Inggris Raya) Ducati 44:30.718
4. Stefan Bradl (Jerman) Honda 44:32.124
5. Bradley Smith (Inggris Raya) Yamaha 44:49.889
6. Pol Espargaro (Spanyol) Yamaha 44:50.092
7. Alvaro Bautista (Spanyol) Honda 44:50.169
8. Hiroshi Aoyama (Jepang) Honda 44:58.247
9. Nicky Hayden (AS) Honda 45:03.363
10. Scott Redding (Inggris Raya) Honda 45:14.343
11. Danilo Petrucci (Italia) ART 45:20.230
12. Alex de Angelis (San Marino) Yamaha 45:21.124
13. Marc Marquez (Spanyol) Honda 45:35.633
14. Dani Pedrosa (Spanyol) Honda 45:44.932
15. Yonny Hernandez (Kolombia) Ducati 45:58.661

Kualifikasi MotoGP Aragon Marquez Start Terdepan di Aragon



Alcaniz - Setelah berhasil jadi yang tercepat di sesi latihan ketiga MotoGP Aragon, Marc Marquez melanjutkannya dengan merebut pole position. Akan start di belakangnya adalah sang rekan setim, Dani Pedrosa.

Marquez menjadi yang tercepat pada sesi kualifikasi di trek Motorland Aragon, Minggu (28/9/2014) malam WIB. Pebalap Honda itu mencatatkan waktu terbaik satu menit 47,187 detik.

Catatan waktu tersebut dibukukan Marquez di putaran terakhir, menggusur catatan milik Pedrosa yang sempat jadi pebalap terdepan. Keduanya hanya berselisihkan 0,362 detik di mana Pedrosa mencatat waktu terbaik satu menit 47,549 detik.

Andrea Iannone yang sempat jadi pebalap tercepat di sesi latihan bebas pertama, bakal memulai balapan dari posisi ketiga. Rider Pramac Ducati itu berada 0,498 detik dari Marquez. Posisi empat dan lima ditempati Pol Espargaro dan Cal Crutchlow.

Sementara itu, duo Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo harus memulai balapan dari posisi enam dan tujuh berturut-turut.

Hasil Kualifikasi MotoGP Aragon:

1. Marc Marquez Repsol Honda Team (RC213V) 1m 47.187s
2. Dani Pedrosa Repsol Honda Team (RC213V) 1m 47.549s +0.362
3. Andrea Iannone Pramac Racing (Desmosedici) 1m 47.685s +0.498
4. Pol Espargaro Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)* 1m 47.865s +0.678
5. Cal Crutchlow Ducati Team (Desmosedici) 1m 47.897s +0.710
6. Valentino Rossi Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 48.226s +1.039
7. Jorge Lorenzo Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 48.246s +1.059
8. Stefan Bradl LCR Honda MotoGP (RC213V) 1m 48.368s +1.181
9. Andrea Dovizioso Ducati Team (Desmosedici) 1m 48.542s +1.355
10. Aleix Espargaro NGM Forward Racing (Forward Yamaha) 1m 48.568s +1.381
11. Bradley Smith Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 48.810s +1.623
12. Hector Barbera Avintia Racing (Desmosedici) No Time
13. Yonny Hernandez Pramac Racing (Desmosedici) 1m 49.051
14. Hiroshi Aoyama Drive M7 Aspar (RCV1000R) 1m 49.209
15. Alvaro Bautista Go&Fun Honda Gresini (RC213V) 1m 49.274
16. Scott Redding Go&Fun Honda Gresini (RCV1000R)* 1m 49.703
17. Karel Abraham Cardion AB Motoracing (RCV1000R) 1m 49.790
18. Nicky Hayden Drive M7 Aspar (RCV1000R) 1m 49.835s
19. Alex De Angelis NGM Forward Racing (Forward Yamaha) 1m 50.263
20. Danilo Petrucci IodaRacing Project (ART) 1m 50.635
21. Michael Laverty Paul Bird Motorsport (PBM-ART) 1m 51.280
22. Broc Parkes Paul Bird Motorsport (PBM-ART)* 1m 51.489
23. Mike Di Meglio Avintia Racing (Avintia)* 1m 52.181

Free Practice III MotoGP Aragon Marquez Tercepat di Sesi Ketiga

Free Practice III MotoGP Aragon Marquez Tercepat di Sesi Ketiga

 
Aragon - Sesi latihan bebas ketiga MotoGP tuntas dengan menempatkan rider Honda Marc Marquez sebagai pebalap tercepat. Maka, ada tiga pebalap berbeda yang mencatatkan waktu tercepat pada tiga free practice kali ini.

Marquez mencatarkan waktu 1 menit dan 48,123 detik dalam sesi latihan di Motorland Aragon, Sabtu (27/9/2014) petang WIB. Dua sesi latihan sebelumnya, ada pebalap lain yang jadi paling cepat.

Pada latihan bebas pertama pebalap Pramac Ducati Andrea Iannone yang mencatatkan waktu tercepat. Di sesi berikutnya muncul nama Andrea Dovizioso dari Ducati yang membukukan waktu tercepat.

Dalam sesi ketiga itu, Iannone ada di peringkat kedua dengan catatan waktu 1 menit 48,366 detik. Urutan ketiga ditempati pebalap dari tim berbeda Pol Espargaro dari Tech 3 Yamaha. Dia mencatatkan waktu 1 menit dan 48,377 detik.

Sementara itu, rekan satu tim Marquez, Dani Pedrosa ada di urutan ketujuh. Duo Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, mendiami peringkat kedelapan dan ke-11.


Hasil FP III Aragon:

Posisi-Pebalap-Tim-Waktu+selisih-Laps

1. Marc Marquez Honda 1menit 48.123 detik 17
2. Andrea Iannone Pramac Ducati 1m 48.366s +0.243s 16
3. Pol Espargaro Tech 3 Yamaha 1m 48.377s +0.254s5
4. Andrea Dovizioso Ducati 1m 48.394s +0.271s 15
5. Stefan Bradl LCR Honda 1m 48.417s +0.294s 15
6. Bradley Smith tech 3 Yamaha 1m 48.615s +0.492s 16
7. Dani Pedrosa Honda 1m 48.633s +0.510s 19
8. Jorge Lorenzo Yamaha 1m 48.714s +0.591s 12
9. Cal Crutchlow Ducati 1m 48.796s +0.673s 15
10. Aleix Espargaro Forward Yamaha 1m 48.800s +0.677s 15
11. Valentino Rossi Yamaha 1m 48.944s +0.821s 19
12. Yonny Hernandez PramacDucati 1m 49.069s +0.946s 15
13. Alvaro Bautista Gresini Honda 1m 49.584s +1.461s 17
14. Karel Abraham Cardion Honda 1m 49.596s +1.473s 17
15. Scott Redding Gresini Honda 1m 49.781s +1.658s 15
16. Danilo Petrucci Ioda Aprilia 1m 50.038s +1.915s 17
17. Hiroshi Aoyama Aspar Honda 1m 50.092s +1.969s 20
18. Alex De Angelis Forward Yamaha 1m 50.787s +2.664s 8
19. Nicky Hayden Aspar 1m 50.859s +2.736s 17
20. Hector Barbera Avintia FTR-Kawasaki 1m 50.893s +2.770s 4
21. Broc Parkes PBMAprilia 1m 52.007s +3.884s 13
22. Michael Laverty PBM Aprilia 1m 52.315s +4.192s 14
23. Mike Di Meglio Avintia FTR-Kawasaki 1m 52.424s +4.301s 14

Jelang MotoGP Aragon Marquez Mengaku Nyaman dengan Motornya

Jelang MotoGP Aragon Marquez Mengaku Nyaman dengan Motornya
 
Aragon - Marc Marquez memang gagal menorehkan catatan waktu terbaik di sesi latihan bebas pertama dan kedua, namun sejauh ini dia merasa nyaman dengan motor yang dikendarainya.

Setelah menempati urutan ketiga pada sesi pertama, Marquez menempati urutan kedua pada sesi kedua. Dua posisi pertama pada kedua sesi tersebut ditempati oleh Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso.

Kendati demikian, Marquez menyebut bahwa segalanya berjalan cukup lancar untuk dia dan timnya. Apalagi Sirkuit Aragon merupakan salah satu sirkuit favoritnya.

"Ini adalah salah satu trek favorit saya di dalam kalender balapan. Hari pertama berjalan bagus buat kami dan saya menikmati membalap di depan para pendukung di sini," ujar Marquez seperti dilansir Crash.

"Saya merasa nyaman mengendarai motor saya dan kecepatannya cukup oke, yang mana menjadi fokus kami hari ini. Treknya sedikit licin, tapi saya sedikit menyukainya."

Marquez menyebut, ada beberapa perubahan bakal dilakukan sebelum balapan. Dia optimistis bakal meraih hasil bagus pada balapan hari Minggu (28/9).

"Namun, besok kami akan mencoba untuk melihat ban seperti apa yang akan kami pilih dan mengatur ulang setting-an kami."

"Ini untuk memperbaiki motor ketika masuk tikungan, mengurangi guncangan, dan membelok dengan lebih baik di tengah tikungan. Lalu, setelahnya kami baru lihat apakah kami bisa berada di baris terdepan untuk hari Minggu dan menjalani balapan yang menyenangkan," kata Marquez.

MotoGP Umumkan Kalender Balapan untuk Tahun 2015

MotoGP Umumkan Kalender Balapan untuk Tahun 2015

 
Aragon - MotoGP telah mengumumkan kalender balapan untuk tahun 2015. Tidak banyak perubahan terjadi pada jadwal tersebut, jumlah balapan pun tetap sama seperti tahun ini, yakni 18.

Urutan jadwal balapan untuk tahun 2015 pun persis sama seperti tahun ini: Dimulai di Sirkuit Losail, Qatar, dan berakhir di Valencia. Satu-satunya perubahan terletak di MotoGP Inggris.

Dari yang tadinya dihelat di Sirkuit Silverstone pada tahun ini, tahun depan MotoGP Inggris akan dihelat di Sirkuit Donington Park. Seperti diberitakan oleh Autosport, Donington dipilih untuk menunggu sirkuit baru, Circuit of Wales, selesai dibangun.

Selanjutnya, dari 2016 hingga 2019, balapan MotoGP Inggris akan dihelat di Circuit of Wales --dengan opsi perpanjangan kontrak sampai 2024.

Kalender Balapan MotoGP 2015

29 Maret GP Qatar (Losail)
12 April GP Amerika (Austin)
19 April GP Argentina (Termas de Rio Hondo)
3 Mei GP Spanyol (Jerez)
17 Mei GP Prancis (Le Mans)
31 Mei GP Italia (Mugello)
14 Juni GP Catalunya (Barcelona)
27 Juni GP Belanda (Assen)
12 Juli GP Jerman (Sachsenring)
9 Agustus GP Indianapolis (Indianapolis)
16 Agustus GP Republik Ceko (Brno)
30 Agustus GP Inggris (Donington Park)
13 September GP San Marino (Misano)
27 September GP Aragon (Aragon)
11 Oktober GP Jepang (Motegi)
18 Oktober GP Australia (Phillip Island)
25 Oktober GP Malaysia (Sepang)
8 November GP Valencia (Valencia)

Free Practice II MotoGP Aragon Ungguli Marquez, Dovizioso Tercepat di Sesi Kedua



Aragon - Andrea Dovizioso mengukir waktu tercepat dalam sesi latihan bebas kedua MotoGP Aragon. Pebalap Ducati itu mengungguli Marc Marquez, yang harus puas menempati posisi kedua.

Pada sesi latihan di Motorland Aragon, Jumat (26/9/2014), Marquez sebenarnya mendominasi. Namun, pada akhir seri, Dovizioso yang membukukan 1 menit 48,285 detik berhasil mengalahkan catatan waktu Marquez.

Marquez berada di posisi kedua dengan selisih waktu 0,043 detik di belakang Dovizioso. Rekan setim Marquez di Honda, Dani Pedrosa, duduk di posisi ketiga.

Hasil di sesi latihan kedua meneruskan keberhasilan Ducati hari ini. Sebelumnya, pebalap Pramac Racing, Andrea Iannone, jadi yang terbaik di sesi latihan pertama. Iannone sendiri turun ke posisi keempat di sesi kedua.

Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, cuma menempati posisi ketujuh di sesi latihan kedua. Sementara itu, Valentino Rossi mendapatkan hasil yang lebih buruk dengan berada di urutan kesepuluh.

Hasil Free Practice II MotoGP Aragon:
Posisi - Pebalap - Tim - Motor - Waktu - Catatan Waktu - Gap - Lap

1. Andrea Dovizioso Ducati Team Ducati 1m 48.285s - 16
2. Marc Marquez Honda Honda 1m 48.328s 0.043s 18
3. Daniel Pedrosa Honda Honda 1m 48.734s 0.449s 18
4. Andrea Iannone Pramac Racing Ducati 1m 48.747s 0.462s 18
5. Aleix Espargaro Forward Racing Forward Yamaha 1m 48.938s 0.653s 17
6. Pol Espargaro Tech 3 Yamaha 1m 48.966s 0.681s 18
7. Jorge Lorenzo Yamaha Yamaha 1m 48.969s 0.684s 17
8. Stefan Bradl LCR Honda 1m 49.002s 0.717s 18
9. Bradley Smith Tech 3 Yamaha 1m 49.011s 0.726s 19
10. Valentino Rossi Yamaha Yamaha 1m 49.312s 1.027s 18
11. Cal Crutchlow Ducati Team Ducati 1m 49.373s 1.088s 18
12. Yonny Hernandez Pramac Racing Ducati 1m 49.650s 1.365s 17
13. Alvaro Bautista Gresini Honda 1m 49.711s 1.426s 18
14. Hiroshi Aoyama Aspar Honda 1m 50.283s 1.998s 18
15. Alex de Angelis Forward Racing Forward Yamaha 1m 50.408s 2.123s 16
16. Karel Abraham Cardion Honda 1m 50.472s 2.187s 16
17. Hector Barbera Avintia Racing Ducati 1m 50.487s 2.202s 5
18. Nicky Hayden Aspar Honda 1m 50.890s 2.605s 17
19. Scott Redding Gresini Honda 1m 51.110s 2.825s 15
20. Danilo Petrucci Ioda ART/Aprilia 1m 51.510s 3.225s 18
21. Broc Parkes Paul Bird Motorsport PBM/Aprilia 1m 52.415s 4.130s 14
22. Michael Laverty Paul Bird Motorsport PBM/Aprilia 1m 52.600s 4.315s 16
23. Mike Di Meglio Avintia Avintia/Kawasaki 1m 52.684s 4.399s 15

'Rossi Kini Membalap Lebih Baik daripada Sebelumnya'


Bos Yamaha Kouichi Tsuji mengungkapkan kekagumannya terhadap pebalapnya, Valentino Rossi. Disebut Tusji, Rossi telah melebihi ekspektasi yang dibebankan kepadanya.

Di usianya yang telah mencapai 35 tahun, Rossi membuktikan diri masih bertaji. Juara dunia MotoGP enam kali itu baru saja meraih kemenangan pertamanya di 2014 setelah menjadi kampiun di San Marino.

Sepanjang musim ini pun, Rossi tampil apik dengan sembilan kali finis di podium dalam 13 balapan yang telah digelar. Selain itu, Rossi juga beberapa kali mampu memberi gangguan kepada Marc Marquez.

"Selama ini dia begitu termotivasi dan dia telah mencapai sebuah peforma yang jauh lebih tinggi daripada ekspektasi kami, meskipun kami bisa percaya dia bisa menang," sahut Tsuji kepada MCN.

"Tidaklah mudah di usia 35 tahun bagi dia untuk mengubah gaya membalapnya. Kami harus mengapresiasi usaha dia untuk berubah dan menyesuaikan setelah bertahun-tahun dan menjadi gaya modern dari Marquez."

"Ini sangat sulit ketika Anda sudah membalap dengan satu gaya untuk menyesuaikan tapi dia paham ini adalah satu-satunya cara untuk mengejar para rivalnya. Tidak diragukan bahwa dia adalah seorang pebalap yang lebih baik daripada sebelumnya, tapi kompetisinya memang jauh lebih sulit."

Siapa Bisa Usik Dominasi Rider-rider Spanyol di Aragon?


Casey Stoner sejauh ini menjadi satu-satunya rider non-Spanyol yang pernah memenangi balapan MotoGP di Motorland Aragon. Selama dua musim terakhir, rider Spanyol bahkan dominan di seluruh kelas. Bagaimana akhir pekan ini?

Aragon kali pertama melangsungkan kejuaraan dunia grand prix pada tahun 2010 lalu. Situs MotoGP mencatat bahwa tempat itu menjadi sirkuit keenam di Spanyol yang pernah menghelat balapan grand prix--setelah Jerez, Catalunya, Jarama, Montjuich, dan Valencia.

Dalam pelaksanaannya di kelas MotoGP, Casey Stoner meraih kemenangan dalam tahun pelaksanaan pertama. Setelah melakukannya bersama Ducati pada tahun 2010 pebalap Australia itu mengulanginya bersama Honda pada tahun 2011.

Setelah itu dua nama rider Spanyol yang sama-sama membela Repsol Honda, Dani Pedrosa dan Marc Marquez, secara beruntun memenangi balapan MotoGP 2012 dan 2013--yang mana turut membuat Honda memenangi tiga balapan MotoGP terakhir di Aragon.

Nah, selama periode dua musim terakhir itu pula seluruh podium tertinggi pada semua kelas yang ada dalam balapan di Aragon memunculkan nama-nama pebalap berkebangsaan Spanyol.

Selama penyelenggaraannya sejauh ini, Aragon pun cuma memunculkan dua nama pebalap non-Spanyol yang berhasil jadi pemenang. Selain Stoner di kelas MotoGP pada 2010 dan 2011, ada pula nama Andrea Iannone, rider MotoGP yang memenangi balapan di 2010 pada kelas Moto2.

Menyoal dominasi rider Spanyol di Aragon, balapan MotoGP musim ini pun secara umum memperlihatkan kecenderungan serupa. Dari 13 balapan yang sudah dijalani, 12 di antaranya dimenangi pebalap Spanyol--11 Marquez, 1 Pedrosa.

Satu-satunya pebalap non-Spanyol yang mampu memenangi balapan MotoGP musim ini adalah Valentino Rossi (Movistar Yamaha). Mengingat bahwa rider top Italia itu melakukannya di balapan terakhir sebelum ini, di Misano, tentu Rossi dapat dikedepankan sebagai salah satu kandidat untuk mematahkan dominasi rider-rider Spanyol di Aragon pada akhir pekan.

Jelang MotoGP Aragon Lorenzo Akui Sulitnya Kejar Kemenangan Pertama Musim Ini


Aragon - Rider Yamaha, Jorge Lorenzo, belum pernah sekalipun memenangi balapan di musim ini. Pebalap asal Spanyol itu mengakui betapa sulitnya mengejar kemenangan pertama.

Balapan MotoGP tahun ini sudah berjalan sebanyak 13 seri. Dari semua seri itu, catatan terbaik Lorenzo adalah raihan podium kedua.

Lorenzo boleh dibilang tampil cukup bagus dalam empat balapan terakhir. Dia selalu finis di posisi kedua.

Akibat hasil-hasil kurang memuaskan yang dia raih, Lorenzo saat ini ada di posisi empat pebalap dengan raihan 177 poin. Dengan cuma ada lima seri tersisa, dia membidik posisi runner-up klasemen saat musim 2014 berakhir.

Soal performa kurang apik di musim ini, Lorenzo sudah mengungkapkan alasannya dalam sesi wawancara dengan situs resmi MotoGP. Fisik yang tidak oke di awal musim, motor yang kurang memuaskan, dan ban yang buruk menjadi faktor penghambatnya.

Menjelang balapan yang berlangsung di Aragon, Minggu (28/9/2014), Lorenzo mempunyai satu misi untuk mengakhiri puasa kemenangan. Apalagi, rekan setimnya, Valentino Rossi, bisa memenangi seri sebelumnya di seri MotoGP San Marino.

"Jelas itu bukanlah rekor terbaik yang Anda dapatkan, untuk selalu berada di tempat kedua. Tapi, itu juga tak terlalu buruk," kata Lorenzo di Crash.

"Jelas, kami semua datang ke sini untuk menang, termasuk saya. Saya selalu sangat kompetitif dan jelas saya ingin meraih kemenangan itu di tahun ini. Tapi, itu tak mudah."

"Kami terus lebih baik, dan lebih baik lagi. Di balapan terakhir, kami cukup kompetitif. Hanya aja sedikit kesialan saat memilih ban saat balapan di hari Minggu. Tapi, kami harus belajar dari itu untuk tak mengulanginya lagi," imbuhnya.

Free Practice I MotoGP Aragon Iannone Tercepat, Marquez Ketiga



Aragon - Rider tim Pramac Racing, Andrea Iannone, menjadi yang tercepat di latihan bebas pertama MotoGP Aragon. Sementara itu, pebalap Honda, Marc Marquez, menempati posisi ketiga.

Dalam sesi free practice I di sirkuit Aragon, Jumat (26/9/2014) sore WIB, Iannone mampu menjadi yang tercepat usai melahap satu lap dengan catatan waktu satu menit 48,995 detik.

Sementara itu, Aleix Espargaro yang mencatatkan waktu 0,190 detik lebih lambat dari Iannone, ada di posisi kedua.

Sedangkan pimpinan klasemen pebalap, Marquez, menempati posisi tiga setelah mencatatkan waktu satu putaran satu menit 49,290 detik.

Berturut-turut menempati posisi 10 besar ada Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, Valentino Rossi, Andrea Dovizioso, Pol Espargaro, Stefan Bradl, Bradley Smith.

Hasil Free Practice I:

No-Rider-Tim-Waktu

1. Andrea Iannone Pramac Racing 1m 48.995s
2. Aleix Espargaro NGM Forward Racing 1m 49.185s +0.190s
3. Marc Marquez Repsol Honda 1m 49.290s +0.295s
4. Jorge Lorenzo Movistar Yamaha 1m 49.496s +0.501s
5. Dani Pedrosa Repsol Honda 1m 49.715s +0.720s
6. Valentino Rossi Movistar Yamaha 1m 49.942s +0.947s
7. Andrea Dovizioso Ducati 1m 50.043s +1.048s
8. Pol Espargaro Monster Yamaha 1m 50.120s +1.125s
9. Stefan Bradl LCR Honda 1m 50.224s +1.229s
10. Bradley Smith Yamaha Tech 3 1m 50.246s +1.251s
11. Alvaro Bautista Honda Gresini 1m 50.268s +1.273s
12. Cal Crutchlow Ducati 1m 50.339s +1.344s
13. Yonny Hernandez Pramac Racing 1m 50.397s +1.402s
14. Hector Barbera Avintia Racing 1m 50.731s +1.736s
15. Karel Abraham Cardion AB Motoracing 1m 50.793s +1.798s
16. Scott Redding Honda Gresini 1m 50.912s +1.917s
17. Hiroshi Aoyama Drive M7 Aspar 1m 51.051s +2.056s
18. Alex De Angelis NGM Forward Racing 1m 51.391s +2.396s
19. Nicky Hayden M7 Aspar 1m 51.680s +2.685s
20. Danilo Petrucci IodaRacing Project 1m 52.569s +3.574s
21. Mike Di Meglio Avintia Racing 1m 52.913s +3.918s
22. Michael Laverty Paul Bird Motorsport 1m 53.532s +4.537s
23. Broc Parkes Paul Bird Motorsport 1m 53.643s +4.648s

Jelang MotoGP Aragon Rossi Ingin Ulangi Sukses di Misano


Aragon - Valentino Rossi berhasil mengakhiri puasa kemenangan Yamaha setelah jadi kampiun di MotoGP San Marino. Pebalap berjuluk The Doctor itu berhasrat mengulang suksesnya itu Aragon akhir pekan ini.

Kemenangan Rossi di Sirkuit Misano adalah yang pertama Yamaha di 2014 juga yang pertama bagi si pebalap sejak yang terakhir naik podium teratas di Belanda pada Juni tahun lalu.

"Menuju Aragon setelah memenangi balapan di rumah sendiri sungguh menyenangkan," kata Rossi yang dilansir Crash. "Kami memiliki balapan yang bagus, kami bekerja denganbaik di sepanjang akhir pekan dan hasilnya spektakuler."

"Sekarang kami harus mencoba mengulang apa yang sudah kami lakukan di Misano. Tujuan utamanya adalah berlanjut seperti ini, bertarung untuk posisi yang penting di setiap akhir pekan."

Dengan jarak yang terlalu jauh dari pemimpin klasemen Marc Marquez, posisi runner-up jadi hal yang paling realistis untuk Rossi. Apalagi, Rossi kini cuma dipisahkan satu angka dengan Dani Pedrosa yang berada di urutan kedua.

"Aku hanya berjarak satu poin di belakang Dani dan aku ingin berjuang untuk mendapatkan posisi itu. Aku juga, terutama, ingin menjadi tanggung di manapun," lanjut Rossi.

"Aku datang dengan modal kemenangan di Misano dan selangkah demi selangkah kami harus berlanjut seperti ini sampai akhir kompetisi. Kami ada di jalur yang benar."

Jelang MotoGP Aragon Abaikan Rekor Apik Honda, Lorenzo Optimistis Tatap Balapan


Aragon - Fakta bahwa Yamaha belum pernah berjaya di Aragon tidak membuat menyurutkan semangat Jorge Lorenzo. Pebalap Yamaha asal Spanyol ini optimistis bisa meraih kemenangan di balapan nanti.

Lorenzo masih dalam pencarian kemenangan pertamanya di 2014. Di balapan terakhir di San Marino, rider berusia 27 tahun ini kembali finis kedua, untuk keempat kalinya secara beruntun setelah Indianapolis, Republik Ceko, dan Britania Raya.

Lorenzo kini memikul pekerjaan yang berat. Bukan hanya performa rekan setimnya, Valentino Rossi, yang sedang oke-okenya, Sirkuit Motorland bukan tempat yang ramah bagi pebalap Yamaha.

Sejak menjadi venue balapan MotoGP pada 2010, Honda tampil perkasa dan selalu menang. Marc Marquez keluar sebagai pemenang di 2013, setelah Dani Pedrosa, dan Casey Stoner pada edisi-edisi sebelumnya.

"Motorland punya sebuah lintasan yang hebat tapi itu adalah salah satu dari sedikit sirkuit di mana aku belum pernah bisa menang," ungkap Lorenzo sebagaimana diwartakan Crash.

"Dalam beberapa tahun terakhir sirkuitnya lebih cocok untuk para rival kami, tapi aku rasa musim ini kami bisa lebih dekat terutama kami sudah pernah melakuan ujicoba di sana selama beberapa hari setelah di Montmelo jadi kami sudah mempersiapkan sejumlah referensi."

"Anda tidak pernah tahu. Tahun lalu, aku menang di Motegi, sirkuitnya Honda dan itu merupakan sebuah kejutan yang sangat besar. Oleh karenanya aku tidak melihat mengapa kami tidak bisa melakukan yang sama di Motegi pada musim ini," cetus Lorenzo.

Tiga Hal yang Menghambat Lorenzo Musim ini


Setelah menuntaskan 13 balapan, Jorge Lorenzo sama sekali belum meraih kemenangan. Fisik yang tidak oke di awal musim, motor yang kurang memuaskan, ban yang buruk menjadi penghambatnya.

Jika musim lalu Lorenzo meladeni persaingan dengan Marc Marquez sampai balapan terakhir, kondisi di tahun ini sangat bertolak belakang. Sampai 13 balapan terlewati dia sama sekali belum pernah naik podium tertinggi, penampilan terbaiknya adalah di Italia, Indianapolis, Republik Ceko, Inggris dan San Marino saat berhasil finis di posisi kedua.

Performa Lorenzo dalam setidaknya dua bulan terakhir sejatinya sudah membaik, termasuk pada empat balapan terakhir di mana dia selalu jadi runner up. Di awal musim Lorenzo menjalani periode yang sangat sulit karena dia cuma bisa dapat 22 poin dari tiga seri perdana.

Ada beberapa hal yang disebut Lorenzo sangat menghambat dirinya di musim ini. Sebagian besar adalah masalah teknis, seperti ban yang buruk dan kondisi motor Yamaha yang menurutnya tidak cukup bersahabat. Selain itu, tiga operasi yang dilakukan Lorenzo sebelum musim mulai makin mempersulit dirinya.

"Masalah dengan ban keras yang kami alami adalah kami harus mendapatkan kecepatan yang baik saat menikung sebagai kompensasi atas ketidakberuntungan yang kami dapat saat berakselerasi, saat berada di top speed atau ketika memasuki tikungan. Dan kami menderita jika tidak bisa memanfaatkan keuntungan ketika melewati tikungan," ungkap Lorenzo dalam wawancaranya dengan MotoGP.com.

"Ditambah lagi, kondisi fisik saya di awal tahun sangat buruk karena tiga operasi yang saya jalani sepanjang musim dingin dan kurangnya latihan pramusim. Saya memulai latihan terlambat."

"Di atas itu semua, motornya sangat tidak stabil terkait perubahan yang dilakukan terkait pengurangan satu liter bahan bakar. Kombinasi ketiga hal itu membuat saya yang musim lalu pemenang balapan menjadi tertinggal satu detik di banyak sesi latihan bebas, meraih hasil buruk dan membuat banyak kesalahan. Semuanya menjadi buruk, tiga hal tersebut membentuk siklus yang mempengaruhi penampilan kami," paparnnya
Dengan tinggal ada lima balapan tersisa di musim ini, Lorenzo pede dirinya akan bisa meraih kemenangan. Hasil buruk yang sudah diraih disebutnya hanya sementara saja dan merupakan bagian dari nasib buruk.

"Saya tidak pernah meragukan potensi saya atau tim ini. Saya tahu masalah yang saya alami datang dari kombinasi beberapa kodisi buruk, tapi itu tidak membuat kami mendadak jadi pecundang atau membuat kami tidak bisa melakukan pekerjaan kami. Ini sementara karena masalah-masalah yang terkait profesional dan personal, yang tercampur dengan nasib buruk, plus masalah pada motor, kendala di ban, kesalahan yang saya buat, karena kami tidak merencanakan dengan baik pramusim, karena fisik yang kurang oke. Semuanya menjadi satu menjadikan sebuah periode yang buruk."

"Beberapa atlet, saat mereka dalam situasi seperti ini, mereka terus jatuh terjerembab dan menghantam dasar, tapi untungnya tidak dalam kasus saya. Saya pikir kami akan mampu memenangi balapan lagi dan itulah yang kami perjuangkan kini," tuntasnya.

Aragon, Kesempatan Marquez untuk Bangkit


San Marino adalah hasil terburuk Marc Marquez sejak menjejak MotoGP tahun lalu. Lomba di Aragon akhir pekan ini jadi kesempatan buat dia bangkit.

Marquez terjatuh dari motornya dan hanya bisa finis di urutan ke-15 pada MotoGP San Marino di sirkuit Misano minggu lalu. Itulah kali pertama ia finis di luar 4 besar dalam 31 seri -- selain 1 kali retired dan 1 kali didiskualifikasi di musim 2013.

Kesialan itu memang tidak mengecilkan kans rider Spanyol itu untuk mempertahankan titel juaranya di musim ini. Sebabnya ia sudah mengantongi 11 kemenangan, termasuk 10 kali berturut-turut sejak seri pertama.

Aragon menjadi kesempatan dia untuk kembali juara, apalagi balapan tersebut terbilang istimewa. Pertama, lomba nanti adalah balapan ke-800 dalam sejarah Grand Prix di kelas primer. Kedua, Aragon adalah tempat di mana ia meraih kemenangan kandang pertamanya di kelas MotoGP.

Di musim 2013, dari empat sirkuit di Spanyol, hanya di Aragon Marquez berhasil meraih podium teratas. Di Jerez ia cuma jadi runner-up, sedangkan di Catalunia dan Valencia ia hanya berada di posisi ketiga.

Di musim ini Marquez sudah memenangi dua dari empat balapan kandangnya, yakni di Jerez dan Catalunia. Jika dia memenangi pula seri di Aragon, maka kans untuk mengunci gelar juara juga semakin besar. Adapun seri penutup musim ini digelar di Valencia pada 9 November.

Baz Batal Dikontrak Aspar Karena Terlalu Tinggi, Berapa Postur Ideal Rider MotoGP?


Aspar membatalkan kontrak Loris Baz untuk menjadi pebalap MotoGP musim 2015 karena posturnya terlalu tinggi. Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo tak menyangkal kalau badan jangkung memang bisa menyulitkan.

Baz dan Aspar sudah mencapai kesepakatan verbal untuk mengikat kontrak kerjasama mulai musim 2015 mendatang. Rider berusia 21 tahun asal Prancis itu saat ini berlaga di balapan Superbike dan untuk sementara duduk di posisi empat klasemen.

Namun pekan lalu Aspar secara sepihak membatalkan kesepakatan antara keduanya. Alasannya, postur Baz yang 1,92 meter dinilai terlalu tinggi. Dengan badan sejangkung itu Baz dianggap tidak cocok untuk menjadi rider MotoGP. Padahal Baz hanya lebih tinggi 0,3 cm dibanding Leon Camier - pebalap Aspar saat ini yang turun sebagai pengganti Nicky Hayden yang cedera.

"Saya tidak mau mengatakan hal yang buruk soal Baz, tapi saya pikir saya sudah di ambang batas (tinggi pebalap). Pada dudukan kaki, saya hanya 10 mm lebih jauh dibanding Hayden dan di sanalah Baz akan berada. Tapi gagang stang 10mm lebih jauh dan itulah masalah yang saya hadapi. Mulai dari bokong sampai depan," ungkap Camier.

Badan yang terlalu tinggi juga akan menjadi penghambat aerodinamis, selain berat badan yang berlebih bakal menjadi kerugian karena menghambat akselerasi dan pengereman.

"Mengendarai motor saya masih merasakan nyaman dan bisa masuk dengan pas, tapi bobot badan tidak membantu. Saya heran tidak ada batasan antara bobot motor dan bobot badan pebalap karena jelas hal itu membuat perbedaan besar. Saat Anda ingin menghentikan (motor) yang 15 atau 20 kg lebih berat, itu adalah pokok masalahnya. Saat lintasan lurus masalahnya tidak sebesar saat harus berhenti dan kemudian melaju lagi," lanjut dia di Crash.

Postur badan pebalap jelas jadi perhatian besar buat tim pabrikan Honda dan Yamaha yang berlaga di kategori Factory dan dapat jatah bahan bakar empat liter lebih sedikit dibanding tim lainnya. Sebagai catatan, Valentino Rossi adalah pebalap tertinggi di antara empat pebalap terbaik saat ini. The Doctor berpostur 1,82 meter dengan bobot 65 kg
"Badan tinggi bagus untuk main basket, tapi untuk membalap MotoGP itu jadi masalah besar. Saya cukup tnggi, tapi saya beruntung karena berat saya tidak terlalu besar. Tapi saya selalu berjuang untuk tidak lagi bertambah berat. Sebab saat Anda bertambah 5 kg maka anda kehilangan 1/10 detik per lap. Ini benar," terang Rossi.

"Saya pikir saya adalah batas terakhir untuk MotoGP, pebalap seperti Baz atau Camier itu sebuah ketidakberuntungan. Juga terkait bahan bakar. Saat Anda lebih berat maka Anda memakai lebih banyak bahan bakar, jadi otomatis motornya semakin lambat dan lambat. Itu jadi masalah buat orang yang tinggi," lanjut Rossi.

Untuk Lorenzo, rider asal Spanyol itu cuma 1 kg lebih ringan dibanding Rossi. Tapi dia juga 9 cm lebih pendek.

"Jika Baz menunggangi Honda, yang punya motor lebih kecil, itu akan jadi masalah. Tapi dia sangat bertalenta dan bisa mencari kompensasi atas kerugian (tinggi badan) pada lintasan lurus dan di tikungan, seperti Marco (Simoncelli, 1,83 m) di 2011. Saya tidak tahu. Mungkin mereka harus memberinya kesempatan," timpal Lorenzo.

Dibanding duo Yamaha, komposisi pebalap Honda lebih mungil. Dani Pedrosa berpostur 1,60 meter dan 51 kg, sementara Marc Marquez 1,68 meter dan 59 kg.

"Ukuran badan jadi masalah di MotoGP karena di masa lalu beberapa pabrikan membuat motor secara spesifik untuk mereka yang berbadan kecil. Itu bukan sesuatu yang bagus untuk olehraga ini, tapi itu bukan rahasia danm sudah berlangsung lama. Ada keuntungan jika Anda berbadan tinggi dibanding berbadan kecil. Bukan seukuran Dani, tapi mungkin untuk mereka yang seperti Marquez atau Lorenzo," ujar Chaz Davies, mantan rider MotoGP yang kini berkarier di Superbike.

Jelang MotoGP Aragon Pedrosa Fokus pada Pertarungannya dengan Rossi


Aragon - Pebalap Honda, Dani Pedrosa, sadar benar bahwa Marc Marquez di luar jangkauannya. Pada balapan di Aragon akhir pekan ini, Pedrosa akan fokus pada pertarungannya dengan Valentino Rossi.

Pedrosa berada di posisi kedua klasemen dengan 215 poin, tertinggal 74 poin dari Marquez dan unggul hanya satu poin dari Rossi di bawahnya dengan lima balapan sisa.

Dalam empat balapan terakhir, Rossi memperlihatkan performa stabil dan bahkan sukses merebut kemenangan di San Marino, menjadi satu dari dua pebalap yang mampu mengganggu dominasi Marquez di 2014.

Namun demikian, di Aragon Pedrosa didukung catatan bagus. Tampil di kandang sendiri, pebalap Spanyol itu dua kali runner-up dan sekali juara dalam empat edisi terakhir sedangkan di tahun lalu, Pedrosa gagal finis.

"Jelas Marc memiliki keunggulan yang besar di klasemen tapi cuma ada satu poin di antara aku dan Valentino. Jadi proritasku adalah memenangi banyak balapan dan membuka jarak untuk merebut posisi kedua di klasemen," kata Pedrosa di Crash.

"Pada tahun lalu jelas aku tak mendapat hasil terbaik, tapi terlepas dari itu aku selalu tampil bagus di Aragon dan aku menantikan balapan di depan suporterku sendiri, dukungan mereka selalu hebat dan memberi Anda motivasi," tutur dia.

Jelang MotoGP Aragon Hayden Dipastikan Kembali Membalap Akhir Pekan Ini


Aragon - Setelah absen dalam empat balapan terakhir, Nicky Hayden akan kembali membalap di MotoGP Aragon pada akhir pekan. Rider Drive M7 Aspar itu pun sudah tak sabar untuk beraksi lagi.

Sejak menjalani operasi pada pergelangan tangan kanannya bulan Juli lalu, juara dunia MotoGP 2006 itu harus menepi untuk beberapa waktu demi memulihkan kondisi.

Akibatnya Hayden, yang sejauh ini berada di posisi 17 klasemen dengan 29 poin, pun harus absen dalam balapan di Indianapolis, Brno, Silverstone, dan Misano.

Akan tetapi, akhir pekan ini Hayden sudah bisa kembali ke lintasan. Hayden jelas antusias, apalagi ia juga pernah hasil oke di Aragon ketika finis ketiga dalam balapan perdana di sana tahun 2010.

"Aku amat gembira bisa kembali beraksi akhir pekan ini. Balap motor bukan cuma pekerjaanku tapi juga hasratku dan tidaklah mudah buatku untuk absen dalam sedemikian banyak balapan. Aku cuma fokus untuk bisa kembali sesegera mungkin, tapi melaju di MotoGP bukanlah sesuatu buat Anda untuk menguji kebugaran sampai benar-benar mencobanya," katanya di Crash.

"Belakangan ini aku sudah melaju di dirt-track, tapi aku tak bisa memastikan sudah seberapa siap diriku (untuk MotoGP) jadi aku amat menantikan untuk kembali ke atas motor dan melihat bagaimana hasil operasinya. Aku tak memasang target selain kembali ke lintasan dan melihat bagaimana perasaanku. Aku menantikan untuk melihat tim lagi dan sudah tak sabar untuk kembali ke pekerjaan serius pada hari Jumat. Lengan dan pergelangan tanganku terasa cukup kuat dan pergerakannya sudah lebih baik. Aku tak ingin kembali sampai aku tahu sudah melakukan segalanya untuk pulih dan aku senang dengan hasilnya.

"Aku berhasil naik podium pada tahun pertama kami membalap di Motorland (Aragon), aku cukup menyenangi sirkuitnya dan di sana ada beberapa kelokan yang menyenangkan," tutur Hayden.

Jelang MotoGP Aragon Marquez Berambisi Rebut Kemenangan di Sirkuit Favoritnya


Aragon - Usai memperoleh hasil mengecewakan di San Marino, Marc Marquez berhasrat kembali ke jalur kemenangan dalam balapan di Aragon pada akhir pekan ini. Ambisi Marquez didukung catatan apik.

Marquez cuma finis di posisi ke-15 di Misano, hasil terburuk dia selama turun di kelas MotoGP. Hal itu disebabkan karena pebalap muda Spanyol tersebut jatuh saat membuntuti Valentino Rossi.

Kendati begitu, kesalahan Marquez ini hanya menciptakan sedikit dampak pada posisinya di tabel klasemen. Saat kompetisi tinggal menyisakan lima balapan, pebalap Honda itu masih nyaman di puncak dengan keunggulan 74 poin dari rekan setimnya Dani Pedrosa.

Marquez begitu antusias menyambut balapan di Aragon. Bukan cuma akan membalap di sirkuit favorit dan pendukungnya sendiri namun juga rekor bagus dalam tiga tahun belakangan yang dua kali di menanginya dan sekali jadi runner-up (di kelas Moto2 dan MotoGP).

"Setelah akhir pekan yang mengecewakan di Italia, akan menyenangkan kembali ke rumah untuk membalap di depan fans sendiri di Aragon pada akhir pekan ini dan juga klub penggemarku akan datang!" seru Marquez yang dikutip Crash.

"Ini adalah sirkuit favoritku dan kami memiliki hasil bagus dalam tiga tahun terakhir di sini jadi aku berharap akan terus begitu," lanjut dia.

"Sirkuit ini memiliki bagian pertama dan akhir yang teknikal, dan Anda mesti bagus saat membelok, tapi kami akan bekerja keras sejak hari Jumat untuk kembali di posisi teratas di hari Minggu."

Lorenzo Bidik Posisi Dua Klasemen Akhir


Mengejar Marc Marquez di posisi teratas klasemen nyaris tak mungkin dilakukan Jorge Lorenzo. Pada lima balapan tersisa di musim ini Lorenzo paling tidak ingin dirinya finis sebagai runner up.

Secara matematis Lorenzo sebenarnya masih bisa mengejar Marquez karena selisih poin keduanya saat ini adalah 112. Namun untuk bisa melakukannya Lorenzo harus memenangi lima balapan tersisa dan pada saat bersamaan Marquez sama sekali gagal dapat poin.

Nah, peluang yang kini terbuka untuk Lorenzoi adalah merebut posisi dua klasemen akhir musim. Juara dunia MotoGP dua kali itu kini punya poin 177, terpaut 37 angka dari Valentino Rossi dan ketinggalan 38 poin di belakang Dani Pedrosa.

Peluang Lorenzo untuk menyalip dua pebalap di atasnya terbuka sangat lebar. Selain masih ada lima race tersisa di musim ini, performa Lorenzo juga sangat meyakinkan dengan selalu finis di posisi dua dalam empat seri terakhir.

"Itu (merebut posisi kedua) tidaklah mudah karena saya kini tertinggal 38 dari Dani dan 37 dari Rossi, tapi itu bukan tak mungkin untuk meraih kemenangan jika Vale dan Dani tidak naik podium di beberapa balapan," sahut Lorenzo dalam wawancaranya dengan Marca.

Sejak terjun di kelas MotoGP, hasil terburuk yang didapat Lorenzo adalah finis di posisi empat klasemen akhir. Itu terjadi di musim debutnya tahun 2008. Selain dua kali jadi juara dunia dia tiga kali menuntaskan kompetisi sebagai runner up.

Dovizioso dan Iannone Akan Jajal Motor Baru Ducati di Aragon


Alcaniz - Ducati mengonfirmasi bahwa mereka akan memakai motor baru saat membalap di MotoGP Aragon akhir pekan ini. Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone bakal menunggangi motor yang diberi nama GP14.2 itu.

Sisi sasis dan mesin diyakini menjadi sektor yang banyak mendapatkan sentuhan perubahan di motor baru Ducati. Sementara untuk desain ulang sepenuhnya baru akan dilakukan ujicoba di sirkut Sepang pada bulan Februari tahun depan.

Setelah dilakukan satu tes privat di sirkuit Mugelo, Selasa (23/9/2014) kemarin, pihak Ducati resmi menyatakan bahwa motor Desmosedici siap yang baru itu digunakan untuk balapan.

"Kami bisa mengeksplotasi versi 'evolusi' dari Desmosedici, yang diberi nama GP14.2," tulis pernyataan resmi Ducati yang dilansir oleh Crash.

"Dua riders Italia akan terus mencoba motor selama balapan akhir pekan di sirkuit Aragon," tambah pernyataan itu.

Pebalap Ducati lainnya, Cal Crutchlow, tak diberi kesempatan untuk menjajal baru saat melakoni balapan di Aragon, Minggu (28/9/2014) akhir pekan ini. Sebabnya, dia akan merapat ke LCR Honda mulai musim depan.

Sejauh balapan musim 2014 berjalan 13 seri, Ducati memang menjadi pesaing terdekat untuk duo pabrikan Jepang, Honda dan Yamaha. Di klasemen konstruktor, mereka ada di posisi tiga dengan koleksi 149 poin, tertinggal 90 poin dari Yamaha, dan 167 poin dari Honda.

KTM Ramaikan Balapan MotoGP di 2017



Melbourne - Satu lagi tim pabrikan akan ikut bersaing di kelas MotoGP. Setelah sekitar satu dekade absen di kelas paling bergengsi, KTM berencana comeback ke MotoGP pada 2017 mendatang.

KTM terakhir berlaga di MotoGP adalah pada tahun 2005 bersama Team Roberts. Setelahnya mereka memilih fokus untuk berpartisipasi di kelas yang lebih ringan yakni Moto3.

Namun dalam tiga tahun mendatang pabrikan asal Australia itu punya target untuk bersaing bersama Honda, Yamaha dan Ducati di MotoGP.

"Kami memiliki rencana, pertama-tama ke Moto2 dan melangkah setahap demi setahap. Itu tidak masuk akal membangun tim KTM tapi menggunakan mesin Honda, itu bukan KTM yang sebenarnya. Jadi kami memutuskan membuat lompatan besar dan berlaga di MotoGP. Kami sudah sangat sibuk dan mencoba segalanya supaya siap untuk 2017," ungkap Kepala Divisi Motorsport KTM, Pit Beirer.

Dilanjutkan Beirer, KTM akan mulai melakukan serangkaian ujicoba pada motor yang akan dipakai pada akhir tahun 2015 mendatang. Dia juga memastikan kalau tunggangannya akan 100% produksi KTM.

"Itu akan sepenuhnya KTM, dengan konsep mesin yang pastinya berkonfigurasi V4, namun tetap dengan tubular frame. Itu akan dibangun dan dibuat di Austria oleh KTM, jadi kami tidak mencari suplier dari luar untuk membangun motor kami. Kami ingin membuatnya sepenuhnya KTM," lanjut dia di Autosport.

Kembalinya KTM ke MotoGP akan membuat ajang rajanya balapan motor itu kembali ramai dengan tim pabrikan. Sebelumnya Suzuki dan Aprilia sudah mengumumkan akan meramaikan persaingan di MotoGP dengan Yamaha, Honda dan Ducati.

Dikontrak LCR, Jack Miller Lompat dari Moto3 ke MotoGP


Jakarta - Jack Miller akan menjadi pendatang baru di gelaran MotoGP musim 2015. Performanya yang oke di Moto3 membuat dia ditarik langsung ke kelas paling bergengsi itu oleh LCR Honda.

Miller saat ini menjadi pemuncak klasemen Moto3, dia unggul sembilan poin atas Alex Marquez. Oleh banyak pengamat dia dianggap sebagai calon pebalap besar masa depan.

Atas peformanya yang oke itulah dia kini dapat promosi langsung ke MotoGP. LCR Honda sudah memberikan satu tempat untuknya bersanding dengan Crutchlow di musim 2015.

"Saya sangat senang bisa membuat lompatan ke MotoGP tahun depan, terutama karena saya akan melakukannya bersama HRC. Itu mimpi yang menjadi nyata, saya pikir semua orang mau tampil di level tertinggi di kejuaraan dunia bersama Honda," ucap Miller.

Berkebangsaan Australia, Miller saat ini baru berusia 19 tahun. Dengan usia yang masih sangat muda potensinya diyakini masih akan bisa terus diasah.

"Jelas itu menjadi lompatan besar dari Moto3 ke MotoGP, tapi saya diyakinkan kalau kami semua siap untuk itu, setahap demi setahap, belajar setiap hari dan kami bisa melakukan pekerjaan hebat," lanjutnya di Autosport.

Miller menjadi pebalap pertama setelah Leon Haslam di tahun 2001 yang lompat dari kelas terbawah ke kasta teratas.

"Tak diragukan lagi ini adalah proyek yang sangat menggairahkan dan jelas jadi tantangan baru buat kami. Kami percaya sepenuhnya pada Jack dia akan punya performa meyakinkan di masa depan pada kelas premier terkait talentanya yang tak terbantahkan, dan juga motivasi serta semangat. Pastinya dia akan butuh waktu untuk belajar mengendarai motor 1.000 cc, tapi kami tidak terburu-buru, dan musim depan akan jadi periode belajar untuknya," papar bos LCR Lucio Cecchinello.

Dari Superbike, Eugene Laverty Menyeberang ke MotoGP


Jakarta - Bintang Superbike asal Irlandia, Eugene Laverty memutuskan untuk meninggalkan ajang yang sudah dia geluti dalam empat tahun terakhir. Musim depan dia akan kembali ke seri Grand Prix dengan berlaga di kelas MotoGP.

Belum ada pernyataan resmi soal tim mana yang akan diperkuat Laverty. Namun rider 28 tahun itu sudah mengucap salam perpisahan pada Crescent Suzuki dan World Superbike.

"Saya berterima kasih pada semua orang di Voltcom Crescent Suzuki atas semua upaya mereka di musim ini. Mereka telah bekerja dengan luar biasa sebagai sebuah tim dan kami berbagi hasrat yang sama untuk menang," ucap Laverty.

Laverty sudah empat tahun terakhir turun di ajang Superbike. Dalam kurun tersebut dia membela tiga tim berbeda yakni Yamaha, Aprilia dan Suzuki. Prestasi terbaiknya di Superbike adalah posisi dua klasemen pada musim 2013. Sementara saat ini dia duduk di posisi lima klasemen, dengan musim tinggal menyisakan dua seri lagi. Total selama berlaga di Superbike dia berhasil meraih 13 kemenangan.

Terjun di ajang MotoGP bukan sepenuhnya hal yang baru buat pebalap 28 tahun itu. Setidaknya di sudah beberapa musim berpartisipasi di ajang Grand Prix, meski untuk kelas 125 cc dan 250 cc. Pada periode 2004, 2007 dan 2008 turun di dua kelas tersebut Laverty tidak pernah benar-benar berprestasi, hasil terbaik yang dia raih adalah finis di posisi 13 pada balapan di China dan Italia.

Beberapa tim yang dikaitkan dengan Laverty di antaranya adalah Aspar, Pramac dan Forward. Laverty sendiri cenderung memilih menunggangi motor bermesin Honda.

"Untuk gaya membalap saya, saya selalu mengatakan kalau saya menyukai mengendarai Honda, tapi saya tidak berpikir kalau akan ada tempat tersedia," sahutnya seperti diberitakan Crash.

Comeback ke MotoGP, Aprilia Kontrak Bautista



Jakarta - Setelah memastikan melakukan comeback di ajang MotoGP untuk 2015, Aprilia kini sudah mendapatkan satu pebalap. Yang akan menggeber motor mereka adalah rider berpengalaman Alvaro Bautista.

"Hari Jumat kami sudah mengumumkan kembali ke kejuaraan (MotoGP) bersama Gresini Racing. Hari ini kami menambahkan satu kepingan lainnya dengan mengumumkan penandatanganan dengan Bautista," ungkap manajer balap Aprilia, Romano Albesiano.

Kini berusia 30 tahun, Bautista sudah punya banyak pengalaman di seri Grand Prix. Dalam lima tahun terakhir dia malang melintang di kelas rajanya balap motor dia meraih tiga podium dan satu pole position. Sementara sepanjang kariernya dia sukses mengumpulkan 16 kemenangan, 33 podium dan 18 pole position.

"Saya puas karena Alvaro sudah mengonfirmasi bergabung dengan tim yang sudah dia kenal dengan baik, yang akan menciptakan dasar sehingga kami bisa dengan cepat mencapai titik di mana kami memiliki daya saing maksimal, yang mana mendorong kami untuk kembali ke MotoGP," lanjut Albesiano di situs resmi MotoGP.

Bautista pernah meraih sukses besare bersama Aprilia yakni saat menjadi juara dunia kelas 125cc pada tahun 2006. Sejak berpartisipasi di seri Grand Prix pada tahun 2002 lalu Bautistas menghabiskan tujuh musim di antaranya sebagai penunggang Aprilia di kelas 125cc dan 250cc.

"Saya sangat senang menandatangani kontrak dengan Aprilia untuk musim MotoGP selanjutnya. Bekerja dengan intens bersama tim pabrikan adalah hal yang saya inginkan untuk masa depan saya dan Aprilia menawari saya kesempatan yang hebat. "

"Saya juga sangat termotivasi dengan petualangan baru ini karena saya kembali dengan pabrikan yang memberi saya kepuasan besar di masa lalu dan saya juga berbagi momen indah dengan mereka. Di atas itu semua, kerjasama antara Aprilia Racing dan Gresini Racing akan membuat saya bertahan di tim yang sudah saya perkuat dalam tiga tahun dan sudah seperti saudara," terang Bautista.

Kecuali Aragon, Marquez Bakal Main Aman di Sisa Musim


Misano - Marc Marquez dapat hasil yang sangat buruk setelah dia finis di posisi 15 MotoGP San Marino. Masih unggul jauh atas rival, sang juara dunia memilih untuk bermain di sisa musim, kecuali di Aragon yang merupakan balapan kandang.

Cuma satu poin didapat Marquez pada balapan di Misano, Minggu (14/9/2014) malam WIB kemarin. Meski sempat berduel sangat seru dengan Valentino Rossi di awal balapan, Marquez dapat nasib nahas setelah dia terjatuh pada lap 10.

Ini adalah kali kedua sepanjang musim ini Marquez gagal menjejak podium, setelah dia finis keempat pada balapan di Republik Ceko. Cuma dapat 39 poin dari tiga balapan terakhir, setelah pada 10 race sebelumnya mengumpulkan nilai sempurna 250, membuat Marquez mulai berpikir untuk mengubah strategi di sisa musim.

Dengan tinggal lima balapan tersisa di musim ini Marquez akan memilih untuk bermain aman. Satu-satunya tempat di mana dia tetap akan tampil ngotot adalah pada balapan berikutnya di Aragon, yang merupakan balapan kandang buat rider 21 tahun itu.

"Sampai balapan ini (San Marino) mentalitas yang saya punya adalah untuk memenangi setiap balapan, karena keunggulan (poin) saya besar. Saya tidak mau mengganti keunggulan tersebut dengan posisi lain, saya memilih untuk mengambil lebih banyak risiko," sahut Marquez.

"Hari ini saya mengambil risiko, saya mencoba mengikuti Valentino, tapi Valentino dan juga Lorenzo sedikit lebih kuat dibanding kami hari ini. Saya mencoba dan mampu menekannya, tapi sekarang mungkin saatnya mengubah mentalitas itu," lanjut Marquez di Crash.

Ada 289 poin dimiliki Marquez saat ini, yang membuat dia masih jadi unggulan teratas untuk jadi juara. Namun keunggulan poinnya kini tinggal 74 dari Dani Pedrosa di posisi kedua.

"Oke, Aragon akan jadi pengecualian karena itu balapan kandang! Tapi di balapan lainnya, saya akan mencoba mengubah mentalitas dan mengumpulkan poin untuk kejuaraan ini," lanjutnya.

Hasil balapan di Misano membuat peluang Marquez mengunci gelar juara MotoGP 2014 di Aragon pupus. Namun dia punya kans menutup musim ini di Jepang, andai masih bisa menjaga keunggulan 75 poin.

Cuma Finis ke-15 dan Belum Bisa Samai Rekor Doohan, Marquez Masih Tersenyum


Misano - Mark Marquez masih harus menunda hasratnya menyamai rekor Mick Doohan setelah mencatatkan finis terburuknya musim ini. Yang menarik, masih tetap ada senyum mengembang di wajahnya ketika diwawancara media.

Rider Repsol Honda tersebut menyongsong MotoGP San Marino dengan catatan impresif setelah memenangi 11 dari 12 balapan, di mana satu-satunya pengecualian saat itu adalah finis keempat di Brno.

Maka juara dunia MotoGP 2013 kelahiran Spanyol 21 tahun lalu itu tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi untuk menyamai torehan 12 kemenangan dalam semusim, sebuah rekor Doohan yang dibukukan tahun 1997. Sebelumnya Marquez juga sudah menyamai rekor lain milik Doohan, yakni meraih 10 kemenangan beruntun.

Akan tetapi, alih-alih menang Marquez pada prosesnya malah cuma bisa finis ke-15 dalam balapan di Misano, Minggu (14/9/2014) kemarin, setelah sempat terjatuh akibat kehilangan kendali motornya saat membuntuti Valentino Rossi (Movistar Yamaha). Ini merupakan kesalahan besar pertama Marquez di musim 2014, yang mana ia dominasi, dan juga kali pertama ia terjatuh lagi sejak Mugello bulan Juni tahun lalu.

Maka selain masih harus menanti lebih lama untuk menyamai rekor Doohan, Marquez pun malah harus mencatatkan posisi finis terburuknya sejak berkecimpung di MotoGP--mengecualikan crash-nya di Mugello 2013 dan diskualifikasi di Phillip Island 2013.

Selain itu, keunggulan Marquez di posisi teratas papan klasemen pebalap juga kini terkikis. Jika sebelumnya ia unggul 89 poin dari Dani Pedrosa, maka kini Marquez cuma memimpin 74 poin saja dari rekan satu timnya yang menempati posisi dua tersebut.

Namun demikian, Fox Sports menyebut bahwa usai balapan itu sebuah senyuman khas masih saja menghiasi wajah Marquez, memicu keheranan awak media. "Aku senang dengan bagaimana proses balapan hari ini karena kemarin aku pikir takkan bisa menempel Valentino dan Jorge (Lorenzo). Mereka punya laju sedikit lebih baik dan hari ini kami mampu sedikit membayangi mereka," jelas Marquez.

Marquez kini harus menunggu sampai balapan berikutnya di Aragon pada 28 September untuk berusaha menyamai rekor Doohan sekaligus kembali ke jalur positif.

Sudah Capai Target Pertama, Rossi Kini Bidik Pedrosa


Misano - Valentino Rossi kembali naik ke podium teratas menyusul kemenangan di MotoGP San Marino. Rossi pun kini sudah mencapai target pertamanya. Berikutnya Rossi bertekad menyalip Dani Pedrosa di papan klasemen.

Balapan di Misano, Minggu (14/9/2014), memunculkan Rossi sebagai pemenang. Inilah kali pertama ia memenangi sebuah balapan pada musim ini, setelah kemenangan sebelumnya dicatatkan si rider Movistar Yamaha pada Assen 2013 lalu.

Kemenangan itu, yang juga menjadi kemenangan pertama Rossi di Italia sejak Misano 2009, membuat The Doctor kini sudah mengoleksi 5.012 poin di seluruh kelas, sebuah rekor, dengan 4.070 di antaranya lahir di kelas primer. Poin-poin itu dihasilkannya dari 192 podium di seluruh kelas, 156 di antaranya di MotoGP.

"Target pertamaku adalah untuk memenangi sebuah balapan, kemenangan kali ini lebih baik daripada Assen. Di Assen tulang selangka Jorge patah jadi ia tak terlalu solid," ucap Rossi di situs MotoGP.

Tambahan poin di Misano membuat Rossi kini berada di posisi tiga klasemen pebalap dengan 214 poin, cuma terpaut satu poin saja dari Pedrosa yang ada di posisi dua kendatipun masih cukup jauh dari Marc Marquez yang ada di puncak klasemen dengan 289 poin--keduanya rider Repsol Honda.

"Tahun ini aku lebih cepat, aku finis empat kali di belakang Marquez dalam hitungan detik. Kini kami bisa bertarung dengan Dani untuk memperebutkan posisi dua," serunya.

Titik Terbaik Rossi



Misano - Dari sisi prestasi, Valentino Rossi musim ini memang baru meraih satu kemenangan. Namun, Rossi merasa inilah titik terbaik dalam kariernya di dunia balap motor.

Kemenangan pertama Rossi musim ini didapat di MotoGP San Marino, Minggu (14/9/2014) kemarin. The Doctor naik podium teratas di Sirkuit Misano setelah mengungguli rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo, dan pebalap Honda, Dani Pedrosa.

Bagi Rossi, ini adalah kemenangannya yang ke-107 dalam kariernya atau yang ke-81 di kelas primer. Juara dunia sembilan kali itu telah mengumpulkan 5.012 dalam kariernya, menjadikannya pebalap pertama yang melewati angka 5.000 poin.

"Saya pikir sekarang saya adalah Valentino terbaik dalam karier saya," ucap Rossi yang dikutip Crash.

"Saya tidak merasa lebih lambat daripada ketika saya memenangi sepuluh atau sebelas balapan dalam semusim," lanjutnya.

"Masalah yang lebih besar adalah rival-rival saya lebih tangguh. Mereka lebih muda dan merupakan generasi berikutnya. Mereka lebih profesional dan lebih fokus," kata Rossi.

Sejak kembali ke Yamaha pada tahun lalu, Rossi baru meraih dua kemenangan. Kemenangan sebelumnya dia peroleh di MotoGP Belanda 2013.

"Saya khawatir tahun ini saya tak bisa memenangi satu pun balapan dan saya selalu memenangi minimal satu balapan sejak saya tampil di kejuaraan dunia balap motor, kecuali saat saya berada di Ducati. Juga (kepala mekanik Rossi) Silvano Galbusera tak pernah melewati musim tanpa kemenangan," ujar Rossi.

"Saya senang karena ini adalah kemenangan yang bagus dan saya menjalaninya selangkah demi selangkah. Setiap balapan sangat sulit, bertarung dengan pebalap-pebalap ini, tapi saya selalu yakin ini bisa terjadi," kata rider 35 tahun ini.

Dari 13 balapan yang sudah digelar musim ini, Rossi naik podium sembilan kali. Pebalap Italia itu kini menempati posisi ketiga di klasemen pebalap dengan 214 poin, terpaut 75 poin dari Marc Marquez yang berada di urutan teratas.

Bukan Penampilan Terbaik Pedrosa


Misano - Dani Pedrosa harus puas dengan podium ketiga di MotoGP San Marino. Pedrosa mengakui bahwa penampilannya di Misano bukanlah yang terbaik.

Pedrosa mengawali lomba pada Minggu (14/9/2014) dari posisi kelima. Pebalap Repsol Honda itu harus menghadapi pertarungan sengit dengan dua rider Ducati, Andrea Iannone (Pramac Racing) dan Andrea Dovizioso (Ducati Team), pada awal balapan. Pada saat yang bersamaan, tiga pebalap terdepan (Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Jorge Lorenzo) melesat.

Pedrosa akhirnya bisa melewati Iannone dan Dovizioso. Namun, dia terus menghadapi tekanan dari Dovizioso di sisa lomba, khususnya di lap-lap terakhir.

Jatuhnya Marquez di lap kesepuluh ikut menaikkan posisi Pedrosa, yang akhirnya finis di posisi ketiga. Ini adalah podium kesembilan Pedrosa dari 13 seri yang sudah digelar musim ini.

"Secara umum hari ini bukanlah balapan terbaik saya. Saya memulai dengan buruk di dua tikungan pertama karena saya terjepit sehingga saya tak bisa bergerak," ungkap Pedrosa di situs resmi MotoGP.

"Saya butuh waktu untuk melewati pebalap-pebalap Ducati dan setelah menyalip mereka saya kesulitan mengontrol motor. Saya berusaha melakukan yang terbaik dan Dovi terus membuntuti saya, jadi saya harus bertarung dengannya," lanjutnya.

"Saya melihat Marc crash dan saya berusaha keras. Saya tak punya feeling terbaik dan saya berjuang keras. Saya berjuang agar tetap di depan Dovizioso karena dia bisa menyamai catatan waktu saya. Saya tahu bagaimana Andrea membalap, jadi saya siap menghadapi serangannya di lap-lap terakhir," jelas Pedrosa.

"Ini bukan hasil terbaik, tapi Yamaha memang lebih bagus akhir pekan ini dan kami menantikan balapan berikutnya di Aragon. Saya menyukai treknya dan Honda biasanya meraih hasil bagus," katanya.

Dengan hasil ini, Pedrosa masih menempati posisi kedua di klasemen pebalap dengan 215 poin. Dia tertinggal 74 poin dari Marquez yang berada di urutan teratas.

Rossi, Pertama Lewati 5.000 Poin



Misano - Kemenangan di San Marino bisa berarti banyak bagi pebalap Yamaha, Valentino Rossi. Bukan cuma kemenangan pertama Rossi sejak 2013, tapi juga menorehkan rekor bagi si rider sendiri.

Start dari posisi ketiga, Rossi langsung menyalip pebalap terdepan yang juga rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Dia kemudian bertarung dengan Marc Marquez sebelum pebalap Honda itu membuat kesalahan dan jatuh.

Rossi berhasil memanfaatkan insiden dari rivalnya itu untuk finis terdepan dalam balapan, untuk memberikan kemenangan pertama bagi Yamaha di musim ini. Lorenzo menuntaskan lomba di belakangnya, diikuti Dani Pedrosa.

Dengan kemenangan ini, Rossi kini sudah membukukan 5.012 poin dalam kariernya. Pebalap Italia itu menjadi yang pertama mencapai 5.000 poin di seluruh kelas balap motor, dengan 4.070 poin dibuat hanya di kelas premier.

Rekor tersebut dicapai Rossi dalam 192 podium di semua kelas, 156 yang dibuat di MotoGP. Demikian dikutip dari situs resmi MotoGP.

"Selama akhir pekan ini kami paham bahwa Yamaha sangat kuat dan kami memiliki keuntungan kecil dari para pebalap Honda," kata Rossi seusai balapan.

"Aku menjalani balapan yang bagus dan sempat bertarung dengan Marc dan Jorge. Aku tahu Marc ingin tetap di depan. Setelah aku tahu Marc jatuh, balapan jadi sedikit mudah seiring aku memiliki sedikit keunggulan dari Jorge. Sudah lima tahun sejak terakhir aku menang di sini, dalam balapan yang mirip pula, jadi ini seperti mesin waktu," seru dia

Akui Buat Kesalahan, Marquez Syukuri Poin yang Didapatnya


Misano - Marc Marquez mengakui bahwa dirinya membuat kesalahan dalam balapan MotoGP San Marino. Meski akhirnya cuma finis di posisi ke-15, pebalap Honda itu bersyukur karena masih mendapatkan poin.

Marquez sebenarnya punya kans menang di Sirkuit Misano, Minggu (14/9/2014). Mengawali lomba dari posisi keempat, dia membuat start bagus dan melejit ke posisi kedua untuk membuntuti Valentino Rossi.

Namun, Marquez kehilangan posisinya pada lap kesepuluh akibat terjatuh. Dia pun harus berjuang untuk kembali ke balapan dan membutuhkan bantuan dari para marshal.

Saat Marquez bisa kembali ke balapan, rombongan pebalap lain telah jauh meninggalkannya. Rider asal Spanyol ini bekerja keras di sisa lomba dan akhirnya bisa finis di posisi ke-15. Satu poin pun dia dapatkan.

"Saya senang dengan jalannya balapan hari ini, meski crash akibat kesalahan pertama saya musim ini, karena kemarin saya pikir saya tidak akan bisa mengimbangi Valentino dan Jorge (Lorenzo)," tutur Marquez di situs resmi MotoGP.

"Mereka sedikit lebih cepat dan hari ini kami mampu untuk cukup dekat dengan mereka. Saya melihat kemungkinan bertarung dengan Valentino untuk memperebutkan kemenangan, tapi pada akhirnya itu tidak mungkin karena saya membuat kesalahan," lanjutnya.

"Untungnya saya bisa kembali mengikuti balapan, meneruskan lomba dengan kecepatan yang bagus, dan meraih satu poin yang selalu bisa berguna di masa depan," kata Marquez.

Balapan akhirnya dimenangi oleh Rossi, yang disusul Lorenzo dan Dani Pedrosa. Namun, Marquez masih memimpin klasemen sementara dengan koleksi 289 poin, unggul 74 poin atas Pedrosa yang berada di posisi kedua.

Lorenzo Senang Sekaligus Kecewa


Misano - Jorge Lorenzo senang setelah Yamaha menguasai balapan di San Marino menyusul kemenangan Valentino Rossi. Namun demikian, terselip kekecewaan Lorenzo karena gagal jadi kampiun usai start terdepan.

Sempat berada di posisi paling depan tapi Lorenzo segera mendapatkan ancaman dari Rossi dan pebalap Honda Marc Marquez. Pebalap Spanyol itu kemudian tersalip dan turun ke posisi ketiga.

Jatuhny Marquez memperbaiki posisi Lorenzo di pertengahan balapan. Namun sampai akhir, juara dunia MotoGP dua kali itu tidak mampu menyusul Rossi yang memenangi lomba dengan finis 2,3 detik di belakang rekan setimnya itu.

Kegagalan ini merupakan yang pertama bagi Lorenzo dalam tiga tahun belakangan. Pebalap 27 tahun itu merupakan ;raja' Misano dengan memenangi balapan di 2011, 2012, dan 2013.

"Aku sangat senang melihat dua pebalap Yamaha finis dua terdepan. Tapi untuk bagianku sendiri, aku kecewa karena aku mengharapkan bisa bertarung untuk meraih kemenangan," kata Lorenzo di Crash.

"Yamaha punya kecepatan bagus di sepanjang akhir pekan ini tapi meski tanpa masalah dengan bagian depan motorku tetap akan sulit untuk menang karena Valentino sangat cepat, tapi mungkin aku seharusnya bisa bertarung dengan dia."

"Aku mencoba menempel Valentino tapi dia berkendara dengan sangat baik di akhir pekan ini dan kemenangan ini pantas buat dia. Selamat untuk Valentino," lanjut Lorenzo.

Lorenzo mengaku puas dengan performa motornya. Kegagalan ini akan coba ditebusnya di balapan kandang di Aragon dua pekan lagi.

"Motornya bagus tapi untuk satu alasan atau yang lain kami gagal menang di Italia, tapi memang sangat dekat. Pada akhirnya, semuanya bagus, terutama dengan keseimbangan, dan kami akan mencoba lagi di Aragon," ujar dia.