Latest Updates

Jorge Lorenzo: Saya, Spies dan Rossi Tak Pernah Dibedakan

Jorge Lorenzo: Saya, Spies dan Rossi Tak Pernah Dibedakan


Lorenzo: Saya, Spies dan Rossi Tak Pernah Dibedakan 
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Jorge Lorenzo berpendapat Yamaha Motor Racing tak pernah memberikan perlakuan berbeda kepada para pebalapnya. Hal ini ia sampaikan dalam wawancara eksklusif bersama Motocuatro.

Lorenzo mengaku langsung mendapat dukungan yang sama besarnya seperti Valentino Rossi saat menjalani debut pada tahun 2008. Bahkan Lorenzo menyatakan Ben Spies diperlakukan seperti Rossi saat bertandem dengannya pada tahun 2011-2012.

"Saya selalu merasa mendapat dukungan penuh dari Yamaha, bahkan saat Vale berjaya dan saya masih rookie. Mereka selalu menawarkan perangkat terbaik. Saat Ben masih ada, ia juga selalu diperlakukan sama seperti saya dan Vale," ujar Lorenzo.

Dua kali juara dunia MotoGP inipun tak mempermasalahkan status pebalap utama. "Yamaha tak pernah mendiskriminasi. Siapapun yang lebih depan, kami semua tetap mendapat perangkat yang sama. Tak masalah siapa pebalap nomor satu atau dua di tim ini," tutup Por Fuera.

Casey Stoner Dapat 'Kontrak' Baru, Walaupun Sudah Pensiun

Casey Stoner Dapat 'Kontrak' Baru, Walaupun Sudah Pensiun

Sudah Pensiun, Casey Stoner Dapat 'Kontrak' Baru 
Perusahaan helm asal Italia, Nolan secara resmi mengumumkan perpanjangan kontraknya dengan mantan pebalap MotoGP, Casey Stoner. Hal ini diumumkan tepat saat Stoner menjalani uji coba bersama Honda di Sepang, Malaysia, Kamis (29/1).

Nolan telah menjadi penyuplai helm Stoner sejak pria Australia itu turun di Grand Prix pada tahun 2001 silam. Meski telah pensiun, perannya sebagai test rider resmi Departemen Balap Honda (HRC) ternyata membuat Nolan tertarik memberinya kontrak baru.

Pernyataan resmi Presiden Nolan Group, Alberto Vergani seperti yang dilansir Inmoto:
Saya bertemu Casey saat ia masih berusia 16 tahun dan saya segera melihat semangat menang di matanya. Setelah memutuskan pensiun, saya berharap ia kembali merasakan antusiasme itu dan kembali balapan suatu saat nanti dan tak hanya menjalani uji coba. Menontonnya melawan Marc Marquez akan menjadi pertunjukan hebat. Di lain sisi, mari kita nikmati performanya dalam uji coba di Sepang ini.

Stoner yang merupakan juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 bertugas untuk melakukan pengembangan motor RC213V di Sepang hingga hari Sabtu (31/1). Ia diperkirakan akan kembali menjalani uji coba pada pertengahan tahun nanti.

'Bodoh Bila Langsung Tandemkan Miller dengan Marquez'

'Bodoh Bila Langsung Tandemkan Miller dengan Marquez'

'Bodoh Bila Langsung Tandemkan Miller dengan Marquez' 
Vice President Departemen Balap Honda (HRC), Shuhei Nakamoto akhirnya angkat bicara menanggapi kritikan tajam dari lima kali juara GP500, Mick Doohan dan juara dunia GP500 1993, Kevin Schwantz soal debutan CWM LCR Honda, Jack Miller.

Miller yang memutuskan langsung melompat dari Moto3 ke MotoGP tahun ini, akan mengendarai motor Open RC213V-RS. Doohan dan Schwantz pun yakin aksi itu buang-buang waktu. Keduanya yakin semestinya Honda langsung menandemkan Miller dengan Marc Marquez di Repsol Honda.

"Hal ini mustahil dilakukan. Jika saya mencari pebalap kedua untuk Repsol Honda, saya tak akan memilih Jack. Jika saya melakukannya, maka ide itu sebuah ide bodoh," ujar Nakamoto dalam wawancaranya bersama MCN.

Meski begitu Miller berkesempatan membela Repsol Honda pada tahun 2017 nanti, yakni setelah kontrak Dani Pedrosa habis. "Akan ada peluang baginya pada tahun 2017 jika ia membuktikan diri dengan baik. Semua bergantung pada performanya," tutup Nakamoto

"Jangan Meremehkan Keputusan Valentino Rossi"

Lima kali juara dunia Grand Prix, Toni Mang berpendapat keputusan Valentino Rossi mengganti kepala mekaniknya pada akhir 2013 sama sekali tak bisa diremehkan. Kepada Speedweek, Mang yakin pergantian itu bisa membuat performa Rossi kian menanjak.

Mang sendiri pernah melakukan hal serupa. Pada tahun 1986, pria asal Jerman ini mendepak kepala mekanik yang juga sahabatnya sendiri, Sepp Schlogl. Alhasil, ia sukses meraih gelar dunia GP250 1987 dalam usia 38 tahun, yakni setelah lima musim paceklik gelar.

"Keputusan Vale tak boleh diremehkan, hal ini akan memberinya motivasi baru," ujarnya. "Dulu saya melakukannya karena tak nyaman. Bagi saya, ini bukan semata soal Sepp, melainkan juga lingkungannya. Pada kasus Vale, mungkin karena ia tak puas pada hasil balapnya."

Dengan kedatangan Silvano Galbusera sebagai pimpinan mekanik Rossi, Mang pun yakin Yamaha juga kian pede. "Berkat Silvano, orang-orang di sekitar Vale kembali haus akan kesuksesan. Mereka bekerja dengan salah satu pebalap terhebat, tentu mereka ingin meraih sukses lagi," tutup Mang

Jack Miller Ingin Jadi Tandem Marc Marquez

Jack Miller Ingin Jadi Tandem Marc Marquez

Jack Miller Targetkan Jadi Tandem Marc Marquez 
Debutan kontroversial CWM LCR Honda, Jack Miller mengaku ingin menjadi rekan setim Marc Marquez di Repsol Honda pada tahun 2017 mendatang, mengingat kontrak Dani Pedrosa baru akan habis pada akhir MotoGP 2016 nanti.

Miller yang memutuskan melompat langsung dari Moto3 ke MotoGP, mendapat kontrak tiga tahun dari Departemen Balap Honda (HRC). Untuk musim pertama, ia akan mengendarai motor Open RC213V-RS.

"Proyek ini mengagumkan dan saya sangat bersemangat. Honda merekrut saya karena mereka yakin mereka lah tempat yang tepat bagi saya untuk belajar. Saya tak sabar untuk mengendarai motor saya lagi," ujarnya kepada Sydney Morning Herald.

Miller pun yakin bila ia mampu tampil baik selama dua tahun ke depan, ia bisa menjadi tandem Marquez. "Itulah tujuan proyek ini dan itulah target saya. Terwujud atau tidak kita lihat nanti, tapi itulah rencana saya. Target ini saya patok dari dalam hati. Tentu saja itu fokus saya," tutupnya.

Valentino Rossi mengincar lebih dari Runner UP!

Valentino Rossi mengincar lebih dari Runner UP!



Setelah Runner Up, Target Valentino Rossi 'Lebih Tinggi' 
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengaku langsung membidik gelar dunia musim ini setelah sukses menduduki peringkat runner up tahun lalu. Hal ini ia sampaikan dalam peluncuran Tim Garpu Tala di Madrid, Spanyol, Rabu (28/1).

Dalam gelaran yang disiarkan secara langsung dari situs resmi tim dan situs Movistar, Rossi dan sang tandem, Jorge Lorenzo memamerkan corak baru YZR-M1 untuk pertama kalinya.

"Semangat untuk memulai tantangan baru sangatlah besar, terutama setelah meraih hasil positif tahun lalu. Menduduki runner up sangatlah penting, tapi target tahun ini jauh lebih besar," ujar The Doctor, yang tak sabar menanti uji coba pramusim di Malaysia, 4-7 Februari.

"Yamaha telah bekerja keras selama musim dingin, begitu pula saya. Kondisi fisik saya bagus, saya berlatih keras dan siap kembali bekerja di uji coba Sepang. Saya sudah tak sabar kembali bertemu anggota tim dan meraih hasil baik," tutup Rossi.

Jadi Sponsor Yamaha, Movistar-Monster Berselisih?

Kontrak yang dipegang Movistar sebagai sponsor utama Yamaha Factory Racing MotoGP, dikabarkan membuat sang co-sponsor, Monster Energy merasa tak senang. Meski begitu, Yamaha menyatakan Monster telah memperpanjang kontrak selama dua tahun.

Sejak 2014, Movistar menjadi sponsor utama Yamaha dan memiliki kontrak lima tahun. Sepanjang musim, Monster pun dikabarkan menolak memperpanjang kontrak dengan Yamaha dan hanya ingin menjadi sponsor pribadi Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.

Menurut Speedweek, isu ini mencuat setelah Monster Energy merasa keberatan dengan kemiripan logo 'M' milik mereka dengan milik Movistar, yang merupakan perusahaan telekomunikasi raksasa di Spanyol.

"Monster tetap menjadi sponsor kami. Mereka telah memperpanjang kontrak selama dua tahun. Partisipasi mereka akan tetap sama seperti tahun 2014. Tak ada masalah antara Movistar dan Monster Energy," ujar Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis.

'Rossi-Lorenzo Makin Mirip, Yamaha Tak Lagi Repot'

'Rossi-Lorenzo Makin Mirip, Yamaha Tak Lagi Repot'


'Rossi-Lorenzo Makin Mirip, Yamaha Tak Lagi Repot' 
Manajer Tim Movistar Yamaha MotoGP, Wilco Zeelenberg meyakini gaya balap dan pemikiran Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo yang semakin mirip tak lagi merepotkan sektor pengembangan YZR-M1. Hal ini disampaikan Zeelenberg melalui Speedweek.

Saat bertandem di Fiat Yamaha pada musim 2008-2010, Rossi dan Lorenzo kerap berselisih pendapat, namun sejak kembali bertandem pada tahun 2013, keduanya punya pandangan yang sama soal performa YZR-M1. Zeelenberg pun merasa senang.

"Vale dan Jorge punya gaya balap yang mirip, dan ide mereka untuk membuat motor kami kompetitif juga sama. Teknisi Yamaha mendengarkan saran keduanya. Meski kata-kata mereka berbeda, keduanya menuju arah yang sama. Ini baik untuk pengembangan motor kami," ujarnya.

Zeelenberg mengakui adanya perbedaan pemilihan sasis tahun lalu. Menurutnya, perbedaan performa saat menikung membuat Rossi dan Lorenzo memilih sasis berbeda. Meski begitu, Yamaha meyakini catatan waktu keduanya tak pernah berbeda terlampau jauh.

"Jorge selalu memilih sasis yang lebih kaku. Jika sasis itu lebih fleksibel, maka cocok untuk Vale. Jorge tak suka bila motor terlalu banyak bergerak, sementara akselerasi Vale lebih baik. Secara umum, mereka selalu mengeluhkan permasalahan yang sama, jadi kami tahu area mana yang harus kami perbaiki," tutupnya.

Legenda MotoGP Mulai Masuk Jerez Walk of Fame

Legenda MotoGP Mulai Masuk Jerez Walk of Fame
Legenda MotoGP Mulai Masuk Jerez Walk of Fame
Setelah dinobatkan Federasi Balap Motor Internasional (FIM) sebagai ibukota balap motor dunia, Sirkuit Jerez, Spanyol menggelar selebrasi berupa Jerez Walk of Fame. Legenda MotoGP, Angel Nieto pun menjadi pebalap pertama yang dilantik.

Menurut MotoGP.com, Nieto meninggalkan cap tangan seperti gelaran Hollywood Walk of Fame. Upacara peresmian ini dihadiri oleh walikota Jerez, Maria Jose Garcia-Pelayo dan juru bicara pemerintah sekaligus koordinator acara, Antonio Saldana.

Nieto yang merupakan 13 kali juara dunia juga mengumumkan secara resmi bahwa legenda MotoGP selanjutnya yang akan dilantik adalah Giacomo Agostini, yang merupakan 15 kali juara dunia.

Meski mengoleksi 13 gelar dunia, Nieto yang kini berusia 68 tahun tak pernah memenangkan gelar dunia kelas tertinggi. Dari seluruh gelar tersebut, enam di antaranya ia raih di GP50 dan sisanya di GP125.

Petinggi Honda 'Angkat Topi' untuk Rossi

Honda menjalani musim yang gemilang setelah Marc Marquez dua kali merebut gelar juara MotoGP. Prestasi tinggi Honda tak membuat petinggi HRC menutup mata terhadap penampilan impresif Valentino Rossi.

Rossi menyudahi musim 2014 dengan duduk di posisi dua klasemen akhir. Dua kemenangan diraih The Doctor di sepanjang tahun, dengan total 13 kali dia naik podium.

Itu menjadi capaian hebat buat Rossi, terlebih setelah dia menjalani musim yang sangat buruk bersama Ducati, di mana selama dua musim hasil terbaik yang dia raih cuma posisi runner up di Prancis dan San Marino (2012). Apalagi di tahun 2014 dia berhasil finis di atas Jorge Lorenzo.

Apa yang didapat Rossi dapat apresiasi dari Honda. Tak tanggung-tanggung, Wakil Presiden HRC, Shuhei Nakamoto langsung yang menyatakan kekagumannya pada rider gaek asal Italia itu.

"Normalnya, jika Anda punya hidup yang sukses maka Anda tidak akan mau berubah, mereka tidak akan mau berubah. Tapi dia masih mencoba mengubah posisi membalapnya dan gaya membalapnya dan itu sangat impresif. Saat Marc (Marquez) berada di level yang sangat tinggi seperti yang tengah dia jalani kini, maka bisa dekat dengannya sangatlah impresif. Dan saya angkat topi untuknya (Rossi)," sahut Nakamoto di MCN.

Atas penampilannya yang luar biasa di tahun 2014, Rossi dapat ganjaran berupa perpanjangan kontrak. Dia akan memperkuat Yamaha sampai 2016 mendatang.

Dituduh Menang Terlalu Mudah, Marquez Anggap Cerita Basi

Dituduh Menang Terlalu Mudah, Marquez Anggap Cerita Basi
Dituduh Menang Terlalu Mudah, Marquez Anggap Cerita Basi 
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez tampaknya sudah lelah mendengar ocehan pihak-pihak skeptis yang menuduhnya menang terlalu mudah berkat motor pabrikan Honda RC213V yang jauh unggul dari Yamaha.

Kepada Motosprint, Marquez mengaku sudah masa bodoh dan menganggapnya sebagai cerita basi. Menurutnya, pebalap yang sukses merebut gelar dunia, seperti Jorge Lorenzo dan Casey Stoner juga pernah mengalaminya.

"Orang yang mengira mudah menang bersama Honda, atau mengira saya menang karena Honda, adalah orang yang tak paham soal balapan. Ini sudah cerita basi. Dulu ketika Jorge menang, mereka bilang Yamaha terbaik. Ketika Casey menang, mereka bilang Honda yang terbaik," omel Marquez.

Pebalap berusia 21 tahun ini akan kembali bertemu dengan para rivalnya di lintasan MotoGP dalam uji coba pramusim perdana yang digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia pada 4-7 Februari mendatang.

Bos Tech 3: Ini Kesempatan Terakhir Rossi Rebut Gelar Ke-10

Bos Tech 3: Ini Kesempatan Terakhir Rossi Rebut Gelar Ke-10



Bos Tech 3: Ini Kesempatan Terakhir Rossi Rebut Gelar Ke-10

 Pimpinan Monster Yamaha Tech 3, Herve Poncharal berpendapat bahwa tahun ini kemungkinan merupakan kesempatan terakhir pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi untuk menggenapi jumlah gelar dunianya menjadi 10.

Poncharal yakin dominasi pebalap Repsol Honda, Marc Marquez bisa dihalangi, dan pria asal Prancis ini menjagokan The Doctor menjadi pesaing utama pebalap berusia 21 tahun tersebut.

"Marc pasti bisa dikalahkan. Apa yang ia lakukan memang hebat, tapi ini mungkin kesempatan Vale memenangkan gelar dunia ke-10. Jika diamati Vale sudah berubah banyak dan mengalami peningkatan performa," ujar Poncharal kepada Crash.net.

Poncharal pun yakin dominasi Marquez lah yang telah memacu Rossi untuk tampil lebih baik. Ketika Anda membandingkan foto Vale pada tahun 2004 dengan foto tahun 2014, gaya balapnya sudah berubah banyak. Saya rasa Marc memang membuat semua orang berbenah diri," tutupnya.

'Marquez Adalah Rossi 10 Tahun yang Lalu'

Pengamat MotoGP sekaligus komentator balap Sky Sports, Guido Meda meyakini bahwa pebalap Repsol Honda, Marc Marquez merupakan jiwa Valentino Rossi 10 tahun yang lalu. Hal ini disampaikan Meda dalam wawancara bersama Insella.

Sejak menjadi juara dunia GP125 2010, Marquez memang menunjukkan tanda-tanda sebagai 'titisan' The Doctor. Semua jejak yang lalui Rossi ia tempuh. Bahkan Marquez membela Honda di tahun-tahun pertamanya di kelas tertinggi, persis seperti Rossi.

"Marc tahun lalu adalah Vale 10 tahun yang lalu. Ia juga punya senjata yang sama seperti yang dimiliki Vale dulu, yakni tahu bagaimana caranya bersenang-senang di atas motor," ujar Meda, yang meyakini keceriaan dan sikap merendah Marquez merupakan serangan mematikan bagi para lawannya.

Meski begitu, Meda yakin Rossi sendiri belum habis. "Saya rasa Vale merupakan orang Italia terbaik dalam industri balap motor. Ia masih percaya diri. Vale yang kita lihat tahun lalu, tak diragukan lagi akan membuat pertunjukan lebih seru," tutup Meda

Crutchlow Diyakini Akan Naik Podium Lagi

Crutchlow Diyakini Akan Naik Podium Lagi

Prinsipal Tim LCR Honda Lucio Cecchinello melontarkan optimismenya bahwa Cal Crutchlow akan kembali menjadi penantang podium di MotoGP kendatipu di musim 2014 lalu tidak tampil memuaskan.

Bersama Ducati musim lalu, Crutchlow seperti kesulitan memperlihatkan kecepatan dan keyakinan di atas Desmosedici GP14 meskipun di akhir musim memperlihatkan peningkatan dengan finis ketiga di Aragon dan nyaris jadi runner-up di Phillip Island seandainya tak jatuh.

Apapun, secara keseluruhan performa Crutchlow pada musim lalu cuma membuat pebalap 29 tahun itu menempati posisi 13 klasemen akhir pebalap. Kontras dengan musim 2013 ketika ia empat kali finis di podium dan menempati posisi lima klasemen akhir.

"Sejumlah orang sudah mempertanyakan keberadaan Cal di tim kami karena setelah satu musimn ia terkadang tidak tampil terlalu bagus. Tapi saya tak risau. Saya percaya seorang pebalap tidak kehilangan bakat atau kemampuan membalap," kata Cecchinello kepada MCN.

"Seorang pebalap bisa kehilangan motivasi dan saya percaya jika ia bisa cepat dengan Yamaha ketika bertarung mengejar podium dan posisi pole, dan meng-overtake lawan pebalap-pebalap top, saya pikir ia masih akan bisa melakukannya.

"Menurut saya kurangnya penampilan bagus bersama Ducati berkaitan dengan hilangnya motivasi karena mungkin ia tidak merasa nyaman dengan motornya dan pada saat itu sudah tak ada gunanya untuk mengambil risiko tambahan," bebernya.

Alex Marquez Kejutkan Bos Honda

Alex Marquez Kejutkan Bos Honda
Alex Marquez dinilai sudah berkembang amat pesat di lintasan balap. Kemajuan yang ia perlihatkan bahkan sanggup membuat petinggi Honda terkaget-kaget.

Alex Marquez berhasil menyudahi musim penuh pertamanya di Moto3, pada tahun 2013, dengan berada di posisi empat setelah meraih satu kemenangan dan empat podium.

Musim lalu ia malah mampu meraih tiga kemenangan dan tujuh podium lain, untuk tampil menjadi juara dunia Moto3 dengan keunggulan dua poin saja dari Jack Miller, rival beratnya yang pada musim 2015 akan tampil di MotoGP.

Apa yang diperlihatkan Alex Marquez sudah membuat terkejut Wakil Presiden HRC Shuhei Nakamoto. Kendatipun tahu adik kandung juara dunia MotoGP Marc Marquez itu adalah pekerja keras, peningkatannya yang signifikan tetap mengagetkan dirinya.

"Alex sudah berkembang pesat dalam dua tahun terakhir dan ia meningkatkan penampilannya di setiap balapan, dan saya amat gembira dengannya," kata Nakamoto kepada MCN.

"Marc mungkin lebih punya bakat alami, tapi Alex merupakan pekerja keras. Tetapi kerja keras bisa membuahkan gelar juara. Tentu saja Marc juga berlatih amat keras, tapi ia punya banyak bakat alami.

"Sejujurnya saya terkejut Alex sudah mencapai level ini. Saya tak menduga Alex bisa mencapai level ini dan saya sangat bergembira buatnya," tuturnya.

Pada 2015 ini Alex Marquez sudah naik kelas ke Moto2 dan akan melaju bersama tim Marc VDS Racing yang musim lalu mendominasi kelas tersebut.

Casey Stoner akan menjadi pembalap uji honda 2015

Casey Stoner akan menjadi pembalap uji honda 2015
Juara dunia kali MotoGP Casey Stoner akan kembali menjadi pebalap uji untuk Honda pada 2015, melanjutkan hal serupa yang juga dilakukannya pada tahun-tahun sebelumnya.

Stoner, yang pensiun dari balap motor grand prix pada tahun 2012 ketika umurnya masih 27 tahun, memang sudah beberapa kali melakukan tes buat Honda. Pada Oktober 2013, ia melakukan tes terhadap motor musim 2013 dan motor 2014.

Stoner kemudian kembali melakukan tes lain untuk Honda pada Oktober 2014 di Motegi. Saat itu ia menguji motor 2015 Honda dan juga ban Michelin untuk 2016.

Kini Stoner dipastikan bakal kembali membantu Honda menguji motor di Sepang, Malaysia, antara 29-31 Januari. Lalu ada pula tes kedua menjelang akhir tahun, meskipun saat ini belum ada tanggal pasti.

"Kami amat gembira bisa memulai 2015 dengan mengumumkan berlanjutnya hubungan kami dengan Casey dan mempertahankannya di keluarga besar Honda. Masukan yang aia berikan kepada HRC amat berharga dan kami beruntung memiliki seorang test rider yang mampu menggeber RC213V sampai batasnya," kata Wakil Presiden HRC Shuhei Nakamoto di laman web situs resmi MotoGP.

"Setelah lama tak melaju, rasanya menyegarkan untuk kembali ke atas motor beberapa bulan lalu! Kini setelah bersantai usai Natal dan Tahun Baru, aku gembira mengumumkan bahwa aku sudah bicara kepada Nakamoto-san dan kami telah mencapai kesepakatan untuk melanjutkan hubungan. Saat ini aku sedang bersiap untuk melaju di Sepang dalam beberapa pekan, yang akan memiliki cuaca dan kelembapan berbeda dari Motegi, jadi aku harus mempersiapkan diri!" sambung Stoner

Stoner merupakan satu-satunya juara dunia MotoGP untuk Ducati setelah melakukannya pada musim 2007. Ia meraih gelar juara dunia keduanya bersama Repsol Honda pada 2011.

Valentino Rossi Podium Terbanyak

Koleksi podium pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi di kelas tertinggi, ternyata nyaris berjumlah dua kali lipat ketimbang koleksi podium rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Hal ini dilansir oleh media Jerman, Speedweek.

Dengan total 160 podium selama turun di kelas GP500/MotoGP, Rossi berada di puncak daftar pengoleksi podium terbanyak di kelas tertinggi. Tempat kedua ditempati lima kali juara dunia GP500, Mick Doohan dengan 95 podium.

Meski begitu, posisi Doohan sangat terancam oleh pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa yang berada di peringkat ketiga dengan 94 podium. Tahun ini, ia pun berpeluang besar menggeser posisi Doohan.

Lorenzo sendiri berada di peringkat kelima dengan 85 podium, tertinggal tiga podium dari 15 kali juara dunia, Giacomo Agostini. Dua kali juara dunia MotoGP, Marc Marquez 'masih' berada di peringkat ke-22 dengan 30 podium.

Daftar pengoleksi podium terbanyak di GP500/MotoGP:
1. Valentino Rossi: 160 podium - (termasuk) 82 kemenangan
2. Mick Doohan: 95 podium - 54 kemenangan
3. Dani Pedrosa: 94 podium - 26 kemenangan
4. Giacomo Agostini: 88 podium - 68 kemenangan
5. Jorge Lorenzo: 85 podium - 33 kemenangan
6. Eddie Lawson: 78 podium - 31 kemenangan
7. Casey Stoner: 69 podium - 38 kemenangan
8. Wayne Rainey: 64 podium - 24 kemenangan
9. Max Biaggi: 58 podium - 13 kemenangan
10. Randy Mamola: 54 podium - 13 kemenangan
11. Wayne Gardner: 52 podium - 18 kemenangan
12. = Kevin Schwantz: 51 podium - 25 kemenangan
12. = Alex Criville: 51 podium - 15 kemenangan
14. Mike Hailwood: 48 podium - 37 kemenangan
15. Loris Capirossi: 42 podium - 9 kemenangan
16. Barry Sheene: 40 podium - 19 kemenangan
17. Kenny Roberts Sr: 39 podium - 22 kemenangan
18. Phil Read: 34 podium - 11 kemenangan
19. = Geoff Duke: 32 podium - 22 kemenangan
19. = Alex Barros: 32 podium - 7 kemenangan
21. Freddie Spencer: 31 podium - 20 kemenangan
22. = Marc Marquez: 30 podium - 19 kemenangan
22. = Sete Gibernau: 30 podium - 9 kemenangan
24. Nicky Hayden: 28 podium - 3 kemenangan
25. = John Surtees: 24 podium - 22 kemenangan
25. = Luca Cadalora: 24 podium - 8 kemenangan
25. = Jack Findlay: 24 podium - 3 kemenangan
25. = Carlos Checa: 24 podium - 2 kemenangan
25. = Andrea Dovizioso: 24 podium - 1 kemenangan
Keterangan:
Biru: Masih aktif membalap

Marc Marquez Minta Honda Kurangin Tenaga Motor

Marc Marquez Minta Honda Kurangin Tenaga Motor

Marquez Malah Minta Honda Kurangi Tenaga Motor 
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez mengaku dirinya meminta Departemen Balap Honda (HRC) mengurangi tenaga motor RC213V terbaru yang akan ia kendarai di MotoGP tahun ini. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya bersama Solo Moto.

Setelah mendominasi musim 2014, Marquez mengaku tak terlalu menyukai performa RC213V 2015 yang ia jajal pada uji coba pascamusim di Valencia, Spanyol pada bulan November lalu. Ia pun ingin HRC segera berbenah diri.

"Saya minta tenaga yang lebih kecil untuk RC213V 2015. Saya rasa motor terbaik ada berkat satu paket yang baik pula, yakni gabungan antara teknisi, mekanik, peralatan dan pebalap. Saya rasa kami punya paket terbaik," ujarnya.

Marquez juga mengakui motor Honda membutuhkan gaya balap yang lebih spesifik ketimbang Yamaha. "Yamaha lebih konstan, lebih akurat. Meski terkadang mereka lebih lamban, Honda juga sulit dikendarai. Jika Anda mampu menjinakkan Honda, mungkin Anda bakal lebih kuat," tutupnya

Fabio Quartararo tidak mau disebut 'The Next Marc Marquez'

Fabio Quartararo tidak mau disebut 'The Next Marc Marquez'

Fabio Quartararo Ogah Disebut 'The Next Marc Marquez' 
Debutan fenomenal Moto3 2015, Fabio Quartararo menolak untuk disebut-sebut sebagai 'The Next Marc Marquez'. Tahun ini pebalap Prancis tersebut akan naik ke kejuaraan dunia setelah dua kali memenangi kejuaraan nasional Spanyol, CEV Repsol Moto3.

Kedatangan Quartararo memang menghebohkan paddock MotoGP. Pasalnya, ia baru berusia 15 tahun saat menjalani debutnya di Qatar nanti, yakni di bawah aturan batas usia minimum 16 tahun. Dengan ini, Dorna Sports selaku promotor memberinya dispensasi.

Saking istimewanya, Quartararo digadang-gadang bisa menjadi Marquez selanjutnya. "Anda tak bisa membandingkan kami berdua. Marc merupakan empat kali juara dunia, dan saya hanya seorang juara CEV. Kita lihat saja beberapa tahun lagi," ujar Quartararo kepada Solo moto.

Quartararo pun yakin mereka belum pantas dipadankan. "Perbandingan ini tak akan mengganggu saya, tapi bila membandingkan diri dengan pebalap seperti Marc, rasanya perbedaan level kami terlalu jauh. Saat ini, dia lah yang terbaik di dunia. Saya sendiri baru mulai turun di Moto3," tutupnya.

Quartararo akan bertandem dengan rival beratnya di CEV Repsol Moto3, Jorge Navarro dalam naungan Estrella Galicia 0.0 Honda, yang menjuarai Moto3 2014 bersama Alex Marquez.

Mimpi Telah Tercapai Marc Marquez ingin bantu pembalap muda

Mimpi Telah Tercapai Marc Marquez ingin bantu pembalap muda
 
Marc Marquez sudah meraih mimpi-mimpinya di dunia balap motor dan dia mencanangkan tujuan lain. Walaupun usianya sendiri masih muda, ia sudah ingin membantu pebalap-pebalap yang lebih muda.

Demikian dikatakan Marquez dalam wawancaranya dengan Euronews. Dia diingatkan bahwa di tahun 2008, saat memenangi kelas Moto3 untuk pertama kalinya, dirinya mengatakan bahwa mimpi dia adalah memenangi kelas MotoGP.

Tak hanya sekali, bahkan rider Spanyol itu bisa menjadi juara dunia kelas primer itu dua kali berturut-turut -- dalam usia baru 21 tahun. Jadi, apa mimpinya saat ini?

"Mimpi terbesarku adalah menjadi juara di tiga kelas dan aku pun sudah menggapai titel MotoGP dua kali! Kini tujuanku adalah meraih titel juara di setiap tahunnya. Tapi aku punya mimpi lain -- membantu pebalap-pebalap muda," tutur pria kelahiran 17 Februari 1993 itu.

"Seperti waktu kecil, keluarga kita butuh bantuan. Tidak setiap keluarga mampu membantu anaknya sendiri."

Marquez langsung juara juara di musim debutnya di kelas MotoGP di tahun 2013. Di musim lalu ia menang lebih mudah, karena sangat dominan. Ia memenangi 13 seri, meraup 13 pole position, dan lebih cepat mengunci gelar juara.

"Aku tak pernah menyangka bisa mendapatkan musim seperti itu. Jujur, tadinya aku berpikir akan berjuang keras. Jadi, bisa dibilang ini musim yang sempurna."

Valentino Rossi Inspirasi Marc Marquez

Valentino Rossi Inspirasi Marc Marquez

Valentino Rossi, Sumber Inspirasi Marc Marquez 
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez mengaku bahwa pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi merupakan sumber inspirasinya sejak kecil. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya bersama El Tiempo.

Selama ini, Marquez kerap disebut-sebut akan menjadi penerus Rossi. Meski begitu empat kali juara dunia ini tak yakin dirinya sudah pantas dibanding-bandingkan dengan The Doctor.

"Passion saya datang dari Vale. Saya berusia 21 tahun, dan orang-orang mulai mengenal saya. Tapi kami berdua tak bisa dibandingkan. Jika penggemar saya suka aksi saya, maka saya sudah cukup senang," ujarnya.

Marquez pun mengaku hingga kini masih menjadikan Rossi sebagai role model. "Sejak kecil saya mengidolakan Vale. Dialah panutan saya untuk masa depan. Saya merasa terhormat bisa melawannya. Kami pun punya hubungan yang baik meski persaingan kami sengit," tutupnya

Valentino Rossi berpeluang podium ke 200 di tahun 2015

Sejak menjalani debut Grand Prix di GP125 pada tahun 1996 silam, hingga kini Valentino Rossi telah mengoleksi 196 podium. Dari jumlah podium tersebut, 108 di antaranya merupakan kemenangan, sementara 52 lainnya di posisi kedua dan sisanya di posisi ketiga.

Rossi berada di posisi terpuncak dalam daftar pengoleksi podium terbanyak dalam sejarah, mengungguli 15 kali juara dunia, Giacomo Agostini (159 podium) dan 13 kali juara dunia, Angel Nieto (139). Tahun ini, The Doctor pun berpeluang besar meraih podium ke-200.

Menurut Speedweek, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo masing-masing berada di peringkat keempat dan kelima. Pedrosa telah mengumpulkan 135 podium, sementara Lorenzo mengumpulkan 123 podium.

Bintang muda MotoGP saat ini, Marc Marquez 'masih' berada di peringkat ke-18 dengan koleksi 69 podium. Dari jumlah tersebut, 45 di antaranya merupakan kemenangan, sementara sisanya di posisi kedua dan ketiga masing-masing dengan 12 podium.

Daftar pengoleksi podium terbanyak di Grand Prix:
1. Valentino Rossi - 196 podium
2. Giacomo Agostini - 159 podium
3. Angel Nieto - 139 podium
4. Dani Pedrosa - 135 podium
5. Jorge Lorenzo - 123 podium
6. Phil Read - 121 podium
7. Mike Hailwood - 112 podium
8. Max Biaggi - 111 podium
9. Loris Capirossi - 99 podium
10. Jim Redman - 98 podium
11. Mick Doohan - 95 podium
12. = Casey Stoner - 89 podium
12. = Luigi Taveri - 89 podium
14. Toni Mang - 84 podium
15. Eugenio Lazzarini - 81 podium
16. Eddie Lawson - 78 podium
17. Luca Cadalora - 72 podium
18. Marc Marquez - 69 podium
19. Carlo Ubbiali - 68 podium
20. Alex Criville - 66 podium

Jack Miller Akui Punya Haters

Jack Miller Akui Punya Haters

Gagal Juara Moto3, Jack Miller Akui Punya Haters 
Pebalap CWM LCR Honda MotoGP, Jack Miller mengaku haters-nya kian banyak setelah hanya mampu menduduki peringkat runner up Moto3 2014, kalah dari adik Marc Marquez, Alex Marquez. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya bersama The Go Townsville.

Miller dan Marquez bersaing ketat sepanjang tahun hingga juara ditentukan di seri terakhir, Valencia, Spanyol. Miller memenangkan balapan, sementara Marquez finis ketiga. Namun Marquez tetap keluar sebagai juara dengan keunggulan tiga poin.

Miller yang bertalenta dan punya kepribadian unik serta kocak, memang populer di kalangan penggemar MotoGP. Meski begitu pebalap asal Australia ini mengaku punya banyak haters akibat luapan kekecewaannya di Valencia yang dianggap berlebihan.

"Ah, banyak juga kok yang membenci saya. Mereka mengatai saya pecundang dan lain-lain. Tapi siapapun yang berada di posisi saya, masih berusia 19 tahun dan gagal meraih gelar hanya karena kalah tiga poin, tentu saja mereka akan frustrasi seperti saya," ujarnya.

Miller yang secara kontroversial memutuskan melompat langsung dari Moto3 ke MotoGP tahun ini, akan kembali turun lintasan di atas motor Open RC213V-RS dalam uji coba pramusim di Sepang, Malaysia, 4-7 Februari mendatang.

Mick Doohan Sebut Rossi Kini Lebih Menikmati Balapan

Sydney - Rider Movistar Yamaha Valentino Rossi sudah punya sembilan gelar juara dunia di seluruh kelas balap motor grand prix. Hal itu dinilai membuatnya terlihat tampil beda di atas lintasan.

Rossi mulai turun di dunia balap motor grand prix di kelas 125cc pada tahun 1996. Ia menyudahi musim debutnya, bersama Aprilia, dengan berada di posisi sembilan. Baru di musim kedua pebalap berjuluk The Doctor itu mampu menjuarai kelas 125cc. Ini sekaligus menjadi titel terakhirnya di kelas tersebut karena setelah itu Rossi naik kelas ke 250cc.

Pada musim debutnya di 250cc, Rossi langsung mampu jadi runner-up. Hasil itu ia sempurnakan di musim keduanya dengan menjadi jawara 250cc. Dua musim kembali cukup buatnya untuk langsung naik kelas.

Tahun 2000 menjadi debut Rossi di kelas primer balap motor grand prix. Pebalap Italia 35 tahun itu mengakhirinya dengan berada di posisi dua. Lagi-lagi Rossi bisa unjuk gigi di musim kedua sebuah kelas, dengan tampil menjadi kampiun 500cc tahun 2001. Saat MotoGP menjadi kelas primer mulai tahun 2002, Rossi masih terus mampu mempertahankan gelar juara sampai dengan 2005.

Sempat dua musim berjauhan dengan titel juara, pada musim 2008 dan 2009 Rossi kembali menjadi yang terbaik. Jadilah ia kini sudah meraih sembilan gelar juara balap motor grand prix. Menurut jawara lima kali 500cc Mick Doohan, multi-gelar seperti itu sedikit-banyak membuat gaya seorang pebalap akan berubah. Termasuk dirinya dulu dan Rossi saat ini.

"Kejuaraan Dunia selalu target terbesarnya. Tetapi jika sudah meraih beberapa, maka semua tergantung balapannya dan Anda bisa bersenang-senang. Orang bisa melihat Valentino. Ia menikmati balapan lebih dari apa pun," kata Doohan seperti dikutip Speed Week.

Rabat berpeluang gabung MotoGP 2016

Juara dunia Moto2 dari Estrella Galicia 0.0 Marc VDS, Esteve 'Tito' Rabat ingin naik ke MotoGP pada tahun 2016 dengan tim yang sama, demikian yang disampaikan sang manajer tim, Michael Bartholemy kepada Speedweek.

Mulai musim depan, Marc VDS menginvasi MotoGP dengan menurunkan Scott Redding di atas motor pabrikan RC213V. Rabat yang memutuskan bertahan di Moto2 tahun depan pun menjadi kandidat kuat sebagai rekan setim pebalap Inggris tersebut.

"Pada kesepakatan awal, Tito bisa meninggalkan kami bila ia juara dunia Moto2 2014 dan mendapat tawaran dari tim pabrikan MotoGP. Tapi ia tak suka pada semua tawaran yang datang," ujar Bartholemy.

Mantan manajer tim Kawasaki MotoGP inipun menyatakan Rabat ingin memenangi gelar Moto2 2015. "Tito merasa nyaman di Marc VDS. Ia merasa mampu mempertahankan gelar. Atas alasan ini, ia bertahan. Ia ingin turun di MotoGP bersama kami. Menurutnya kami tim yang baik,"

Demi Mengalahkan Honda, Yamaha Tancap Gas Sedini Mungkin!

Musim lalu rider Repsol Honda Marc Marquez tampil dominan untuk mempertahankan predikat juara dunia MotoGP. Musim depan kubu Yamaha siap memberikan persaingan lebih sengit untuknya.

Marquez memenangi 10 balapan awal musim 2014 dan menambahkan tiga kemenangan lainnya untuk melenggang menuju takhta juara dunia kelas primer balap motor grand prix keduanya secara beruntun.

Dua andalan Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, sementara itu tak bisa berbuat banyak untuk mengusik dominasi Marquez yang sudah memastikan gelar juara di Motegi, dengan tiga seri tersisa.

Rossi, yang finis kedua di klasemen akhir, berhasil memenangi dua balapan meskipun tetap terpaut sampai 67 poin dari Marquez. Sedangkan Lorenzo, yang mengawali musim dengan kurang oke, juga mampu meraih dua kemenangan untuk finis ketiga di klasemen akhir.

"Apa yang kami butuhkan adalah menjaga momentum karena Anda tak boleh lengah," kata bos Yamaha Lin Jarvis di Autosport.

"Saat ada seseorang setangguh Marc pada saat ini, Anda harus langsung menggeber sedari tes pertama, sedari balapan perdana.

"Menurut saya ini akan jadi musim luar biasa dan semoga saja warna biru (Yamaha) akan ada di atas sana sampai akhir," tegasnya.

Rossi-Marquez Dapat Wildcard di World Superbike 2015?

Rossi-Marquez Dapat Wildcard di World Superbike 2015?

Rossi-Marquez Dapat Wildcard di World Superbike 2015? 
Dua bintang MotoGP, Valentino Rossi dan Marc Marquez santer digosipkan akan mendapatkan fasilitas wildcard masing-masing dari Yamaha dan Honda untuk turun di salah satu seri World Superbike (WSBK) 2015, demikian yang dilansir Motocuatro.

Menurut Motocuatro, gosip ini dimulai dari presentasi motor Yamaha R1 beberapa waktu lalu, yang diperkirakan akan kembali diturunkan secara penuh di WSBK 2016 nanti. Yamaha sendiri memang beniat menurunkan pebalap wildcard di WSBK tahun depan.

Marquez di sisi lain diperkirakan akan mengendarai motor CBR1000R dan bakal turun bersama tim Ten Kate Honda, yang saat ini bernama Pata Honda. Saat ini tim tersebut menaungi juara WSBK dan World Supersport (WSS) 2014, Sylvain Guintoli dan Michael van der Mark.

Bila hal ini benar-benar terjadi, maka sepertinya The Doctor punya keunggulan lebih ketimbang Marquez. Rossi pernah menjalani uji coba bersama Yamaha R1 WSBK pada tahun 2010 di Misano, yakni saat berlatih usai mengalami kecelakaan hebat di Mugello, Italia.

Marquez: Saya Masih Muda, Belum Pantas Jadi Legenda!

Marquez: Saya Masih Muda, Belum Pantas Jadi Legenda!


Marquez: Saya Masih Muda, Belum Pantas Jadi Legenda! 
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez meyakini dirinya belum pantas disebut legenda balap motor meski telah mengoleksi empat gelar dunia, demikian yang ia sampaikan dalam wawancaranya bersama Mundo Deportivo.

Marquez telah mengoleksi gelar GP125 2010, Moto2 2012 dan dua gelar MotoGP yang ia raih pada tahun 2013 dan 2014. Saat meraih gelar dunia MotoGP yang pertama, ia pun sukses menjadi juara termuda dalam sejarah kelas tertinggi.

"Dalam usia 21 tahun, mustahil saya disebut legenda! Ya, memang saya memenangkan empat gelar dunia, tapi saya tak boleh melihat masa lalu. Seorang pebalap hanya bisa disebut legenda sesuai prestasinya pascapensiun," ujarnya.

Marquez pun akan kembali turun lintasan dalam uji coba pramusim MotoGP yang pertama di Sirkuit Sepang, Malaysia, 4-7 Februari mendatang. Ia pun digadang-gadang akan meraih gelar dunianya yang kelima tahun depan.

Iannone: Jadi Suksesor Rossi? Kenapa Tidak?

Iannone: Jadi Suksesor Rossi? Kenapa Tidak?


Iannone: Jadi Suksesor Rossi? Kenapa Tidak?
Pembalap baru tim pabrikan Ducati, Andrea Iannone bersemangat menjadi suksesor sembilan kali juara dunia sekaligus sahabatnya sendiri, Valentino Rossi di MotoGP suatu saat nanti. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya bersama La Gazzetta dello Sport.

Saat ini, Iannone masih berusia 25 tahun, 10 tahun lebih muda dari Rossi. The Doctor sendiri kontraknya dengan Yamaha akan habis pada akhir 2016 mendatang, dan digadang-gadang akan memutuskan pensiun setelahnya.

"Semua pebalap selalu berkata siap jadi suksesor Vale, tapi mereka bohong! Tentu saja tak ada yang 100 persen siap. Hal pertama yang harus saya lakukan adalah naik podium. Jadi perjalanan masih panjang. Meski begitu, saya sangat ingin jadi pebalap top sepertinya!" ujarnya.

Iannone, Rossi dan pebalap MotoGP lainnya akan kembali turun lintasan dalam uji coba pramusim perdana tahun depan di Sirkuit Sepang, Malaysia pada 4-7 Februari mendatang.

Lorenzo: Saya Tak Mau Pindah ke Honda!

Lorenzo: Saya Tak Mau Pindah ke Honda!

Lorenzo: Saya Tak Mau Pindah ke Honda!
Pembalap Movistar Yamaha MotoGP, Jorge Lorenzo kembali menegaskan saat ini dirinya sama sekali tak punya pikiran untuk hijrah ke Repsol Honda suatu saat nanti, demikian yang ia sampaikan dalam wawancaranya bersama Solo Moto.

Lorenzo baru-baru ini menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun bersama Yamaha, meski tampil buruk pada paruh pertama musim 2014. Honda sempat tertarik menggaetnya, namun Lorenzo mengaku tak tertarik.

"Pada pertengahan musim, saya dan Yamaha sama-sama tidak senang. Tapi akhirnya kami menandatangani perpanjangan kontrak. Saya sangat puas atas kontrak ini, bahkan dari sisi finansial sekalipun," ujarnya.

Meski begitu, Lorenzo tak menutup kemungkinan akan pindah suatu hari nanti. "Saya tak mau pindah ke Honda. Saya ingin pensiun di Yamaha walau saya tak tahu apa yang bisa terjadi di masa depan. Mungkin saja nantinya Yamaha tak menginginkan saya lagi bila saya tampil buruk," tutupnya

Iannone: Kemenangan Atas Marquez Kini Hanya Kenangan

Iannone: Kemenangan Atas Marquez Kini Hanya Kenangan

Iannone: Kemenangan Atas Marquez Kini Hanya Kenangan 
Pebalap baru tim pabrikan Ducati, Andrea Iannone mengaku kemenangan-kemenangannya atas Marc Marquez semasa turun di Moto2 kini hanyalah kenangan. Iannone pun hanya akan fokus mengalahkan pebalap lain sebanyak mungkin.

"Saya pernah mengalahkannya, namun itu hanya memori masa lalu. Hal terpenting di masa depan adalah; untuk menang, Anda harus mengalahkan Marc dan pebalap lain," ujar Iannone kepada La Gazzetta dello Sport.

Meski begitu pebalap Italia ini belum lupa bagaimana caranya mengalahkan sang juara dunia MotoGP 2013 dan 2014 tersebut. Meski Marquez dominan di kelas tertinggi, Iannone juga yakin dirinya juga mengalami peningkatan sebagai seorang pebalap.

"Saya tahu bagaimana rasanya bertarung dengan Marc, dan saya tahu bagaimana mengalahkannya. Performanya meningkat pesat dalam dua tahun terakhir, tapi saya pun berkembang juga," tutupnya.