Latest Updates

Bradl: Target LCR Honda Tak Masuk Akal

Bradl: Target LCR Honda Tak Masuk Akal


Bradl: Target LCR Honda Tak Masuk Akal 
Juara dunia Moto2 2011, Stefan Bradl yakin target tim lamanya, LCR Honda untuk menembus peringkat empat besar dan mengalahkan Dani Pedrosa tahun ini sedikit tak masuk akal, demikian yang ia nyatakan dalam wawancara bersama SpeedWeek.

Sejak turun di MotoGP pada tahun 2012, Bradl hanya mampu menduduki posisi kedelapan, ketujuh dan kesembilan bersama LCR Honda. Tahun depan, ia pun hijrah ke NGM Forward Racing, mengendarai motor Open Forward Yamaha.

"Dani sudah berada di MotoGP sejak tahun 2006, jadi tak mudah mengalahkannya meski saya sangat ingin. Di tahun ketiga di MotoGP, seharusnya saya lebih dekat dengannya, tapi yang lain juga sangat kuat," ujar Bradl.

Pebalap Jerman inipun mengaku merasa tertekan sejak awal musim. "Sejak Qatar segalanya sudah sulit. Saya terjatuh saat memimpin balapan. Makin lama saya makin menyadari bahwa target kami sedikit tak masuk akal. Kami tak pernah berhasil mengalahkan Dani," tutupnya.

'Indonesia Perlakukan Rider MotoGP Layaknya Rock Star'

'Indonesia Perlakukan Rider MotoGP Layaknya Rock Star'

'Indonesia Perlakukan Rider MotoGP Layaknya Rock Star' 
Pimpinan Repsol Honda, Livio Suppo dan Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis sangat menyayangkan balapan MotoGP tidak segera digelar di Indonesia, mengingat tak sedikit jumlah penggemar mereka di Tanah Air.

Suppo bersama Marc Marquez dan Dani Pedrosa mengunjungi Jakarta sebelum MotoGP Malaysia beberapa waktu lalu. Sementara Yamaha rutin berkunjung setiap tahun bersama Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Bahkan bulan depan, Lorenzo kembali datang bersama Pol Espargaro.

"Kami pergi ke Indonesia bersama Marc dan Dani. Rasanya sulit dipercaya mereka punya gairah sangat besar untuk MotoGP. Mereka memperlakukan pebalap kami seperti rock star. Sayang, kami tidak balapan di sana," ujar Suppo.

Jarvis yang selalu hadir mendampingi para pebalapnya pun mengaku kagum pada antusias penggemar di Indonesia. "Seperti yang Livio katakan, Indonesia sangat menakjubkan. Popularitas MotoGP di sana sangat mengagumkan, mengingat kami bahkan tidak balapan di sana," tutup Jarvis.

Rossi: Bela Yamaha Adalah Masa-Masa Terindah

Rossi: Bela Yamaha Adalah Masa-Masa Terindah

Rossi: Bela Yamaha Adalah Masa-Masa Terindah 
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengaku masa-masa terindah dalam karirnya adalah ketika memenangkan begitu banyak balapan dan gelar dunia bersama Tim Garpu Tala.

Selama berkarir di Grand Prix, Rossi pernah membela Aprilia, Honda, Ducati dan Yamaha. The Doctor pun mengaku sangat menikmati dominasinya pada saat merebut gelar dunia bersama Yamaha.

"Jauh di lubuk hati, saya merasa 100 persen pebalap Yamaha. Saya punya karir panjang dan telah mengendarai berbagai motor, namun highlight karir saya jelas bersama Yamaha," ujarnya melalui rilis tim.

Sembilan kali juara dunia inipun mengaku sangat senang bisa memperpanjang kontrak dengan Yamaha hingga akhir 2016 mendatang. "Saya menyukai Yamaha dan saya senang bisa memperpanjang kontrak dengan mereka," tutupnya.

Rossi Ingin Merepotkan Marc Marquez

Rossi Ingin Merepotkan Marc Marquez

Rossi Ingin Bikin 'Hidup' Marquez Susah 
Setelah kalah telah dari Marc Marquez musim ini, pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi ingin membuat hidup pebalap Repsol Honda tersebut kian sulit di MotoGP 2015, demikian yang ia nyatakan melalui rilis tim.

Musim ini, Rossi mengoleksi 13 podium, termasuk dua kemenangan. Ia pun sukses menduduki peringkat runner up. Meski begitu, ia yakin bahwa 13 kemenangan Marquez menunjukkan bahwa dirinya harus tampil lebih baik lagi.

"Saya masih yakin bisa meraih gelar ke-10 apalagi tahun ini kami terbukti kuat. Meski begitu, saya masih kalah banyak dari Marc. Jadi kami harus bekerja lebih keras," ujar The Doctor.

Sang sembilan kali juara dunia inipun menegaskan bahwa seluruh anggota tim Yamaha harus merapatkan barisan demi menghalangi laju Marquez. "Musim ini terlalu mudah bagi Marc. Jika kami ingin membuat hidupnya sulit, kami harus lebih dekat lagi," ujarnya.

Valentino Rossi Ingin 'Lupakan' Koleksi Gelarnya

Valentino Rossi Ingin 'Lupakan' Koleksi Gelarnya

Valentino Rossi Ingin 'Lupakan' Koleksi Gelarnya 
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengaku tak mau mengingat-ingat sembilan gelar dunia yang pernah ia raih demi meraih hasil yang lebih memuaskan tahun depan.

"Saya masih ingin tampil kompetitif di MotoGP. Untuk melakukannya, saya harus melupakan semua kemenangan yang pernah saya dapatkan. Saya juga harus bekerja lebih keras," ujarnya melalui rilis tim.

Musim ini, Rossi mengoleksi 13 podium, termasuk dua kemenangan. Ia bahkan berada di peringkat runner up, mengalahkan sang tandem, Jorge Lorenzo. The Doctor pun berjanji akan berlatih lebih keras meski usianya telah mencapai 35 tahun.

"Jika saya menyombongkan gelar dunia dan kemenangan, lebih baik saya tinggal di rumah saja! Olahraga ini terus mengalami perubahan. Anda harus berlatih untuk lebih kuat. Bila tidak, Anda pasti 'habis'!" tutupnya.

Lorenzo: Tak Perlu Bicarakan Statistik Rossi

Lorenzo: Tak Perlu Bicarakan Statistik Rossi

Lorenzo: Tak Perlu Bicarakan Statistik Rossi 
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Jorge Lorenzo yakin sang tandem, Valentino Rossi merupakan panutan yang tepat dan baik untuk para pebalap muda yang akan turun di kelas tertinggi suatu saat nanti.

Lorenzo mengaku takjub oleh performa Rossi musim ini, yang mengoleksi 13 podium, termasuk dua kemenangan. The Doctor bahkan mengalahkan Lorenzo dalam perebutan peringkat runner up.

"Vale berhak mendapatkan peringkat runner up. Ia konsisten tampil kompetitif. Tak perlu membicarakan statistiknya, karena kita semua tahu angka-angkanya mengesankan! Melihatnya kembali menang sangat menakjubkan," ujar Lorenzo melalui rilis resmi tim.

Juara dunia 2010 dan 2012 inipun kian termotivasi menghadapi musim depan. "Vale adalah contoh yang baik untuk para pebalap muda, yakni untuk meningkatkan performa, tak menyerah dan beradaptasi dengan generasi baru. Ia berulang kali mengalahkan saya musim ini. Ini motivasi besar!" tutupnya.

Rossi Akui Kerjasama dengan Lorenzo Berjalan Sukses

Rossi Akui Kerjasama dengan Lorenzo Berjalan Sukses

Rossi Akui Kerjasama dengan Lorenzo Berjalan Sukses 
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi memuji kinerja seluruh anggota timnya, termasuk dari pihak Jorge Lorenzo, setelah sukses membuat performa motor YZR-M1 meningkat tajam pada paruh kedua musim 2014.

Setelah pebalap Repsol Honda, Marc Marquez mendominasi di paruh pertama, Rossi dan Lorenzo pun sukses membuat Yamaha menapaki podium tertinggi di San Marino, Aragon, Jepang dan Australia.

Menurut Rossi hal ini tak terlepas dari kerja keras kepala mekaniknya, Silvano Galbusera dan kepala mekanik Lorenzo, Ramon Forcada. "Peningkatan motor kami terjadi berkat kedua belah pihak. Silvano, Ramon dan para teknisi bekerja dengan sangat baik," ujar Rossi melalui rilis resmi tim.

Rossi pun kian bersemangat menghadapi musim depan. "Seharusnya kami bisa melakukan ini lebih awal karena, ketertinggalan kami dari Marc sudah terjadi sejak musim ini dimulai. Meski begitu, kini yang terpenting adalah motor kami sudah jauh lebih baik," tutupnya.

'Diremehkan', Valentino Rossi Malah Berterima Kasih

'Diremehkan', Valentino Rossi Malah Berterima Kasih

'Diremehkan', Valentino Rossi Malah Berterima Kasih 
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang pernah menganggapnya tak bisa menang dengan mengendarai motor selain Honda, yakni pada tahun 2000-2003.

Bersama Honda, Rossi memenangkan gelar dunia GP500 2001 serta gelar MotoGP 2002 dan 2003. Ia sempat diprediksi tak bisa menang di atas motor lain. Setelah hijrah ke Yamaha, Rossi malah memenangkan empat gelar dunia.

"Motor dan pebalap merupakan sebuah kesatuan. Saat itu saya mengendarai Honda, motor tercepat di MotoGP. Tapi bagi orang-orang, pebalapnya tak berpengaruh. Mereka pikir saya menang hanya karena saya mengendarai Honda," ujarnya melalui rilis tim.

Meski begitu, kini Rossi malah berterima kasih kepada para pihak yang pernah meremehkan dirinya. "Saya berterima kasih kepada mereka, karena mereka membuat saya pindah ke Yamaha. Rasa menyenangkan bisa membuktikan bahwa saya bisa menang dengan motor lain!" tutupnya.

Rossi: 2014 Adalah Kunci Perpanjangan Kontrak

Rossi: 2014 Adalah Kunci Perpanjangan Kontrak

Rossi: 2014 Adalah Kunci Perpanjangan Kontrak 
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengaku bahwa performa kuatnya sepanjang musim 2014 merupakan kunci dirinya memutuskan untuk melanjutkan kerjasama dengan Tim Garpu Tala hingga akhir 2016 mendatang.

"Saya sangat puas atas performa saya musim ini, segalanya positif. Bagi saya, musim ini adalah kunci untuk menentukan masa depan. Tahun lalu saya tak terlalu baik, jadi harus memutuskan untuk lanjut atau pensiun," ujar Rossi melalui rilis resmi timnya.

Sang sembilan kali juara dunia inipun mengaku kian termotivasi setelah sukses bersaing sengit dengan Marc Marquez, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa. Apalagi dirinya mengakhiri musim ini sebagai runner up.

"Bertarung di posisi tiga besar adalah target saya, dan musim ini hal itu terwujud. Saya melakukan banyak perubahan awal musim ini, dan segalanya berjalan lancar. Sepanjang musim ini saya tampil baik dan kompetitif," tutup The Doctor.

Ambil Langkah Besar, Target Valentino Rossi Terpenuhi

Ambil Langkah Besar, Target Valentino Rossi Terpenuhi

Ambil Langkah Besar, Target Valentino Rossi Terpenuhi 
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengaku sangat puas atas jalannya musim ini setelah mengambil keputusan beresiko akhir tahun lalu, yakni mendepak kepala mekanik legendaris, Jeremy Burgess.

"Musim ini sangat memuaskan, karena beberapa tahun belakangan sangat berat. Dua musim di Ducati sangatlah sulit, dan tahun lalu saya tak cukup baik. Saya mengambil keputusan beresiko, namun kini saya mendapat rasa puas yang luar biasa," ujar Rossi melalui rilis resmi tim.

Musim ini, Rossi mengoleksi 13 podium, termasuk dua kemenangan yang masing-masing ia raih di San Marino dan Australia. Ia bahkan mengakhiri musim ini di peringkat kedua pada klasemen pebalap.

"Saya sukses meraih banyak podium dan dua kemenangan. Saya makin termotivasi. Saya sudah lebih kompetitif demi meraih kemenangan nyaris di setiap pekan balap. Target saya sudah terpenuhi," tutupnya.

Espargaro: Hanya Rossi yang Berhasil!

Espargaro: Hanya Rossi yang Berhasil!

Espargaro: Hanya Rossi yang Berhasil! 
Pebalap Monster Yamaha Tech 3, Pol Espargaro meyakini bahwa pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi merupakan satu-satunya pebalap yang mampu menyesuaikan gaya balap dan karakter generasi yang lebih muda.

The Doctor telah turun di kelas tertinggi sejak tahun 2000. Ia telah mengendarai berbagai motor dan melawan rival kuat dari tiga generasi berbeda. Menurut Espargaro, Rossi berhasil beradaptasi dengan baik meski telah berusia 35 tahun.

"Hal tersulit di MotoGP adalah mengubah gaya balap demi karakter motor. Jika melihat balapan 10 tahun lalu, jelas ada perbedaan gaya balap yang besar. Mesin dan sistem elektroniknya juga sangat berbeda," ujar Espargaro yang merupakan juara dunia Moto2 2013.

Espargaro pun ingin mengikuti jejak sang sembilan kali juara dunia. "Mengubah dan beradaptasi dengan gaya balap terkini seharusnya sangat sulit, tapi ada satu orang yang berhasil melakukannya, yakni Vale! Saya ingin sepertinya saat berusia 35 tahun nanti," tutupnya.

Marquez: Rossi Pasti Akan Kejar Saya

Marquez: Rossi Pasti Akan Kejar Saya

Marquez: Rossi Pasti Akan Kejar Saya 
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez yakin akan mendapatkan perlawanan sengit dari pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi musim depan, mengingat The Doctor sukses merebut peringkat runner up musim ini.

"Tahun depan saya akan berusia 22 tahun, dan motivasi saya akan tetap sama tingginya. Saya yakin Vale akan mengejar saya, tapi ini motivasi besar," ujar Marquez kepada Crash.net.

Tak hanya mengkhawatirkan aksi Rossi, juara dunia MotoGP 2013 dan 2014 inipun yakin Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa akan tampil lebih kompetitif musim depan.

"Jorge pasti akan berlatih dengan keras demi memulihkan kondisi fisiknya. Dani juga mengganti beberapa anggota timnya, pasti ia punya motivasi baru. Ini berarti saatnya bagi saya meningkatkan performa!" tutupnya.

Valentino Rossi Tak Sabar Kembali ke Austria

Valentino Rossi Tak Sabar Kembali ke Austria

Valentino Rossi Tak Sabar Kembali ke Austria 
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengaku tak sabar kembali balapan di Sirkuit Red Bull Ring, Austrla yang akan kembali masuk dalam kalender balap kelas tertinggi pada tahun 2016 mendatang.

Bos minuman berenergi Red Bull, Dietrich Mateschitz bahkan sudah bertemu dengan CEO Dorna Sports selaku promotor MotoGP, Carmelo Ezpeleta di Valencia, Spanyol pekan lalu untuk mencapai kesepakatan soal MotoGP Austrla 2016.

"Untuk mesin GP125, sirkuit itu mengalir sangat cepat. Bahkan mungkin terlalu cepat. Performa motor MotoGP pasti akan sangat menarik," ujar Rossi yang pernah membalap di Red Bull Ring pada tahun 1996 dan 1997 kepada SpeedWeek.

Rossi pun terkenang podium perdananya, yang ia raih di sana pada tahun 1996. "Saya punya kenangan manis di sana, karena di sana lah saya meraih podium perdana saya. Pada tahun 1997, saya hanya kalah 0.004 detik dari Noboru Ueda. Saya sudah tak sabar kembali ke sana!" tutup The Doctor.

Yamaha Tegaskan Tak Tertarik Rekrut Marquez

Yamaha Tegaskan Tak Tertarik Rekrut Marquez
Yamaha Tegaskan Tak Tertarik Rekrut Marquez 
Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis membantah pihaknya tertarik menggaet juara dunia MotoGP 2013 dan 2014, Marc Marquez untuk menggantikan salah satu pebalapnya suatu saat nanti.

"Mengapa kami harus mengubah komposisi yang ada? Marc memang tampil sangat baik sejak turun di MotoGP, dan kini bahkan lebih baik lagi. Tak masuk akal kami menggaetnya. Biarkan saja seperti ini," ujar Jarvis kepada Marca.

Menurut Jarvis, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi merupakan 'senjata' yang sudah cukup kuat untuk merebut banyak gelar. Atas dasar ini, pihaknya tak ingin merekrut Marquez.

"Kami puas atas performa para pebalap kami dan kami percaya pada potensi mereka. Honda punya kekuatan sendiri, begitu pula kami. Jorge dan Vale adalah senjata kami," tutupnya

Pedrosa: Level Rossi Baik untuk MotoGP

Pedrosa: Level Rossi Baik untuk MotoGP

Pedrosa: Level Rossi Baik untuk MotoGP
Pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa berpendapat bahwa performa Valentino Rossi yang kian menanjak baik untuk keberlangsungan MotoGP setidaknya hingga akhir 2016 mendatang.

Setelah mengalami musim buruk bersama Ducati pada tahun 2011 dan 2012, Rossi yang kembali membela Yamaha sukses mengoleksi banyak podium dan tiga kemenangan.

"Rossi telah bekerja sangat keras, dan telah meraih hasil balap menakjubkan. Padahal ia sudah berusia 35 tahun! Menyamai prestasinya jelas sulit," ujar Pedrosa kepada Insella.

Pedrosa pun yakin selama Rossi masih tampil kompetitif, ketertarikan penggemar pada MotoGP tak akan berkurang. "Saya bahagia untuknya, begitu juga untuk MotoGP dan para penggemar. Jika Vale dalam kondisi yang baik, maka baik pula untuk kita semua," tutupnya

Rossi Kembali Kompetitif, Lorenzo Kian Termotivasi

Rossi Kembali Kompetitif, Lorenzo Kian Termotivasi

Rossi Kembali Kompetitif, Lorenzo Kian Termotivasi 
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Jorge Lorenzo mengaku kian termotivasi menghadapi musim depan setelah hanya duduk di peringkat ketiga pada klasemen akhir musim ini, di belakang sang tandem, Valentino Rossi.

Lorenzo mengaku dirinya melakukan banyak kesalahan pada awal musim hingga kehilangan momentum untuk tampil kompetitif. Ia pun mengaku hanya beruntung menduduki peringkat ketiga akibat kecelakaan yang dialami Rossi dan Dani Pedrosa.

"Kami gagal juara karena kami tak kompetitif sejak awal musim. Saya melakukan kesalahan di Qatar dan Austin, serta kondisi fisik saya tak ideal. Saya hanya mengambil untuk dari kecelakaan Vale dan Dani. Saya pun berada di peringkat ketiga," ujarnya kepada Motocuatro.

Melihat Rossi yang kembali kuat, semangat Lorenzo kian menggebu. "Vale punya talenta besar. Ia melawan 3-4 generasi selama berkarir di Grand Prix dan tetap kompetitif. Rekor-rekornya menakjubkan. Setelah musim buruk di Ducati, ia bisa kembali menang. Ini jelas motivasi besar untuk saya menghadapi tahun depan," tutupnya

Lorenzo: Semakin Baik, Rossi Luar Biasa

Lorenzo: Semakin Baik, Rossi Luar Biasa

Lorenzo: Semakin Baik, Rossi Luar Biasa 
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Jorge Lorenzo melontarkan pujian kepada sang tandem, Valentino Rossi yang sukses meraih peringkat runner up pada klasemen akhir pebalap tahun ini.

"Performa Vale luar biasa. Setelah dua musim buruk di Ducati, ia berhasil kembali tampil kuat. Ia memperbaiki gaya balap, berlatih fisik lebih sering dan bekerja di pit lebih lama," ujar Lorenzo kepada Crash.net.

Musim ini, Rossi meraih 13 podium, termasuk dua kemenangan yang ia raih di San Marino dan Australia. Hal ini jelas berbanding terbalik dengan tahun lalu, di mana ia hanya meraih lima podium, termasuk satu kemenangan di Belanda.

"Ketika tandem Anda lebih kuat, maka Anda pasti ragu bisa tampil kompetitif. Vale malah sebaliknya. Ia tampil makin baik dan saya makin sulit mengalahkannya. Saya akan senang bila kekuatannya menurun!" gurau Lorenzo

MotoGP 2014 Usai, Rossi Sudah Ngebet Balapan Lagi

MotoGP 2014 Usai, Rossi Sudah Ngebet Balapan Lagi

MotoGP 2014 Usai, Rossi Sudah Ngebet Balapan Lagi 
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengaku ingin cepat-cepat kembali membalap meski uji coba pascamusim di Valencia, Spanyol 10-12 November baru saja berakhir.

Rossi menduduki posisi tercepat keempat pada hari pertama dan kedua, dan mencatatkan waktu tercepat kelima di hari terakhir. Meski begitu, The Doctor mengaku puas atas performa motor YZR-M1 terbaru miliknya.

"Kami punya beberapa hal berbeda yang kami ingin coba, dan saya merasa nyaman dengan motor baru. Ada beberapa perangkat baru, yakni swingarm dan sasis. Ada juga beberapa hal yang kami gunakan demi menyesuaikan aturan berat motor," ujarnya melalui situs resmi tim.

Sang sembilan kali juara dunia inipun yakin bulan depan dirinya sudah rindu turun lintasan. "Saya puas atas uji coba ini, hasilnya positif. Kini waktunya istirahat dan berlibur karena musim ini terasa sangat panjang. Di sisi lain, saya yakin 2-3 pekan lagi kami semua sudah rindu balapan!" tutupnya.

Lorenzo: Marquez Berbakat, Berani, dan Banyak Ambil Risiko

Lorenzo: Marquez Berbakat, Berani, dan Banyak Ambil Risiko
 
Mallorca - Jorge Lorenzo menyebut ada tiga hal yang membuat Marc Marquez begitu perkasa di MotoGP dalam dua musim tersebut. Menurut Lorenzo, Marquez punya bakat, keberanian, dan sering mengambil risiko.

Marquez langsung jadi sensasi baru MotoGP pada musim debutnya. Saat baru naik kelas pada tahun lalu, rider Repsol Honda itu langsung jadi juara. Saat itu, dia unggul tipis atas Lorenzo yang harus puas jadi runner-up.

Marquez makin tak tertandingi pada musim keduanya di MotoGP. Dia jadi kampiun lagi setelah meraih 13 kemenangan dalam 18 seri. Jumlah kemenangan tersebut membuatnya memecahkan rekor Mick Doohan yang sudah bertahan selama 17 tahun.

"Saya pikir dia adalah seorang pebalap yang banyak mengambil risiko," ucap Lorenzo seperti dikutip Crash.

"Dan ketika Anda banyak mengambil risiko, maka akan lebih besar pula kemungkinan Anda membuat kesalahan, atau crash, atau cedera," tambahnya.

"Jadi itulah kenapa dia sangat cepat -- dia sangat berbakat, dia sangat berani, tapi dia juga mengambil banyak risiko. Mungkin tahun ini lebih sedikit daripada tahun pertama. Tahun lalu ada banyak crash, tahun ini lebih sedikit," kata pebalap Yamaha ini.

Marquez tercatat mengalami crash sebanyak 11 kali sepanjang musim 2014. Sebagai perbandingan, Lorenzo jatuh dua kali, Valentino Rossi lima kali, dan Dani Pedrosa enam kali.

Honda dan Yamaha Kompak Puji Antusiasme Publik Indonesia terhadap MotoGP

Honda dan Yamaha Kompak Puji Antusiasme Publik Indonesia terhadap MotoGP

 
Roma - Dikenal sebagai rival, Honda dan Yamaha tetap punya opini serupa ketika membicarakan antusiasme publik Indonesia terhadap gelaran MotoGP. Mereka kompak memberi apresiasi positif dan juga menyayangkan fakta bahwa Indonesia tak menggelar MotoGP.

Dengan Indonesia menyandang status sebagai salah satu pasar besar untuk sepeda motor, Yamaha dan Honda sudah beberapa kali mengirimkan bintang-bintang MotoGP-nya untuk sejumlah aktivitas. Dalam kesempatan tersebut, publik Indonesia rupanya sudah memberikan kesan khusus.

"Kami sudah pernah datang ke Indonesia dengan kedua rider kami dan luar biasa sekali antusiasme mereka terhadap MotoGP," sebut Manajer Tim Repsol Honda Livio Suppo di Crash. "Mereka memperlakukan para pebalap seperti bintang musik rock. Sayang sekali kita tidak memiliki balapan MotoGP di sana."

Yamaha, yang juga bersaing sengit dengan Honda dalam hal penjualan di Indonesia, pun sudah mendatangkan pebalap-pebalapnya dalam beberapa kesempatan. Kesan serupa juga mereka dapatkan dari publik Indonesia.

"Seperti yang dikatakan Livio, Indonesia luar biasa," sambung Managing Director Yamaha Lin Jarvis. "Buat saya, popularitas MotoGP di Indonesia luar biasa sekali mengingat kami bahkan tidak membalap di sana."

Kendatipun punya basis penggemar besar, Indonesia sudah tak pernah lagi menghajat balapan kejuaraan dunia grand prix balap motor sejak balapan 500cc di Sentul pada tahun 1997 silam. Sejumlah usaha untuk kembali menggelar balapan dalam ajang kejuaraan dunia balap motor sudah beberapa kali dilakukan, termasuk seri World Superbike tahun 2013 lalu, meskipun semuanya belum berhasil dilakukan.

Satu-satunya balapan MotoGP di Asia Tenggara yang ada saat ini adalah MotoGP Malaysia di Sepang, yang popularitasnya terus berkembang dengan seri balapan itu tahun ini disebut menyedot 130 ribu penonton--nyaris dua kali lipat seri balapan di Jepang dan Australia.
Sehubungan dengan hal tersebut, kubu Honda dan Yamaha pun menyambut baik jika pada suatu saat nanti gelaran MotoGP akan menambah seri balap di Asia Tenggara, secara khusus Indonesia.

"Kami harus tetap di Eropa karena tentu saja itu amatlah penting, tapi di sisi lain jika di masa depan kami memiliki lebih sedikit balapan di Spanyol dan Italia, misalnya, dan lebih banyak balapan di negara-negara seperti Amerika Selatan, atau Indonesia, atau Thailand, itu tentu saja amat disambut baik," kata Suppo.

"Kami di Yamaha punya pendapat yang sama. Fokus utamanya di MotoGP adalah mempromosikan merek dan dukungan terhadap penjualan dan pemasaran. Pada akhirnya itulah tujuan utamanya. Tentu saja pengembangan teknis juga sangat penting, tapi jika kami tidak menjual motor maka kami takkan ada di sini. Bagian besar dari bisnis secara khusus adalah Asia, dan sejumlah wilayah di Amerika Selatan juga berkembang dengan baik. Chile, misalnya. Saya kecewa kami tidak pergi ke Brasil, tapi semoga kami akan melakukannya. Manajemen kami sudah pergi ke sirkuit di Thailand, yang mana masih gres, dan juga amat sangat terkesan dengan sirkuit itu," beber Jarvis melanjutkan.

Rossi Masih Yakin Raih Gelar Juara Dunia Ke-10

Rossi Masih Yakin Raih Gelar Juara Dunia Ke-10
 
Di tengah persaingan dengan pebalap-pebalap yang jauh lebih muda, Valentino Rossi mengincar gelar juara dunia kesepuluh. Meski tidak akan mudah, Rossi yakin bisa melakukannya.

Dalam kariernya di balap motor grand prix, Rossi telah meraih sembilan gelar juara dunia, yakni kelas 125cc (1997), kelas 250cc (1999), kelas 500cc (2001), dan MotoGP (2002, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009).

Rossi, yang kini berusia 35 tahun, masih menyimpan ambisi untuk jadi juara dunia lagi. Dia siap bersaing dengan rival-rival yang lebih segar seperti Marc Marquez (21 tahun), Jorge Lorenzo (27 tahun), dan Dani Pedrosa (29 tahun).

Berbekal hasil positif yang diraihnya pada musim ini -- finis kedua di klasemen akhir pebalap --, The Doctor makin termotivasi untuk mengejar gelar pada musim mendatang.

"Saya masih meyakininya, seperti yang selalu saya katakan," ucap Rossi di situs resmi MotoGP.

"Setelah tahun ini, saya makin yakin karena kami berada di antara pebalap-pebalap terdepan. Kami benar-benar dekat dengan rival-rival kami, tapi ini akan berat," lanjutnya.

"Lorenzo akan makin tangguh tahun depan dan Marquez meraih gelar juara dunia dengan memenangi 13 balapan, sementara saya cuma dua. Ini berarti dia memenangi 11 balapan lebih banyak dibandingkan saya. Perbedaan itu besar. Untuk memangkas jarak ini, kami harus bekerja lebih keras lagi bersama tim, bersama Silvano (Galbusera), dan juga bekerja keras bersama Yamaha," kata Rossi.

"Saya pikir tahun ini, khususnya di awal, motor Honda jauh lebih kompetitif daripada motor kami dan paruh pertama musim terlalu mudah untuk Marc. Kalau kami ingin menyulitkan dia, penting untuk lebih dekat dengannya," tuturnya.

Rossi Ungkap Rahasia Kebangkitannya

Rossi Ungkap Rahasia Kebangkitannya
Valentino Rossi membuktikan dirinya belum habis dengan tampil mengesankan sepanjang musim 2014. The Doctor ternyata punya rahasia di balik kebangkitannya tersebut.

Rossi sempat mengalami masa-masa sulit sejak meninggalkan Yamaha pada penghujung tahun 2010. Dua tahun bersama Ducati tak berjalan sesuai ekspektasinya. Dia tak meraih satu kemenangan pun dan cuma naik podium tiga kali.

Setelah gagal di Ducati, Rossi kembali memperkuat Yamaha mulai musim 2013. Akan tetapi, rider berkebangsaan Italia itu tak serta merta kembali berjaya. Dia enam kali naik podium dan sekali menang, tapi di klasemen pebalap masih berada di bawah Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa.

Rossi menunjukkan kemajuan signifikan pada musim ini, setelah berpisah dengan Jeremy Burgess dan menunjuk Silvano Galbusera sebagai kepala mekanik baru. Dia menang dua kali dan naik podium 13 kali.

Di akhir musim, Rossi finis di posisi kedua klasemen akhir pebalap. Dia cuma kalah dari Marquez, yang memang tampil sangat perkasa sepanjang musim dan meraih 13 kemenangan.

"Dua tahun bersama Ducati sangat sulit. Tahun lalu sudah jauh lebih baik, tapi tak cukup bagi saya untuk memberikan semua yang saya bisa, jadi saya membuat beberapa pilihan yang sulit. Pilihan-pilihan itu berani, bahkan berisiko, tapi sekarang saya sangat puas karena bisa meraih banyak podium dan dua kemenangan," ujar Rossi dalam wawancara yang dilansir situs resmi MotoGP.

"Itu membuat saya makin termotivasi dan saya mendapat banyak kesenangan karena tahu bahwa saya cukup kompetitif untuk memenangi dua balapan dan bersaing dengan Lorenzo atau Marquez untuk mengejar kemenangan di hampir semua seri. Itulah target saya," imbuhnya.

"Saya sangat senang dengan performa saya musim ini. Bagi saya, ini adalah musim kunci untuk menentukan masa depan saya. Musim lalu saya tak terlalu senang dan saya harus memutuskan apakah saya akan lanjut atau tidak. Target saya adalah bersaing dengan tiga pebalap terdepan dan mengejar podium di setiap balapan. Tahun lalu itu tidak selalu mungkin dilakukan. Saya senang karena hal tersebut bisa saya wujudkan tahun ini," urai Rossi.

Rossi menambahkan, dirinya punya rahasia khusus yang memungkinkannya tampil oke lagi dan bersaing dengan pebalap-pebalap yang lebih muda.

"Saya pikir rahasianya adalah memahami bahwa Anda masih ingin menjadi bagian permainan. Untuk melakukannya, Anda harus melupakan semua kemenangan yang telah Anda dapatkan pada tahun-tahun sebelumnya dan memiliki kerendahan hati," ungkapnya.

"Anda juga harus menyadari bahwa, kalau Anda ingin lanjut terus, Anda harus bekerja keras. Kalau Anda terus-terusan mengenang kesuksesan Anda di masa lalu dan mengatakan 'saya telah memenangi sembilan gelar juara dunia dan lebih dari 100 balapan', maka lebih baik Anda tinggal di rumah saja," kata Rossi, yang kini berusia 35 tahun.

"Olahraga ini, rival-rival Anda, ban, motor Anda, semuanya berubah. Jadi, Anda harus bekerja lebih keras agar lebih tangguh. Kalau tidak, Anda habis," ujarnya.

Bradley Smith Paling Sering Jatuh di MotoGP 2014

Bradley Smith Paling Sering Jatuh di MotoGP 2014
 
Jakarta - Dalam beradu kecepatan di lintasan, para pebalap terkadang menemui kejadian tak menyenangkan seperti terjatuh dari motornya. Untuk hal itu, Bradley Smith rupanya dinyatakan sebagai rider yang paling sering terjatuh sepanjang MotoGP 2014.

Dari 18 seri balapan yang sudah dilangsungkan musim ini, pebalap Monster Yamaha Tech 3 tersebut dicatat Crash sudah 16 kali terjatuh dari motornya dalam sejumlah insiden.

Pada seri pembuka di Qatar, pebalap yang mulai terjun di MotoGP pada tahun 2013 itu sudah mental terpelanting dari motornya. Pria Inggris 23 tahun tersebut bahkan tercatat pernah jatuh lima kali dalam satu akhir pekan balapan di Sachsenring.

"Ada beberapa balapan di mana aku membuat sejumlah keputusan buruk, ketika aku mulai mengabaikan tanda peringatan dan feedback. Tapi terkadang Anda harus dalam posisi seperti itu," kata Smith.

"Aku saat itu merasa diriku mampu dan meyakini bahwa berkendara melewati situasi-situasi berbahaya adalah cara untuk melakukannya. Tapi ternyata tidak begitu dan itu bukan langkah cerdas! Itu malah melahirkan banyak masalah daripada manfaatnya. Tapi terkadang memang sulit untuk menemukan titik yang seimbang," lanjutnya.

Rider Movistar Yamaha Jorge Lorenzo kemudian dicatat menjadi pebalap yang tampil penuh di MotoGP 2014 dan paling jarang terjatuh, dengan mengalami dua insiden saja sepanjang musim.

Secara keseluruhan di tiga kelas yang ada, Sam Lowe yang turun di Moto2 tercatat paling sering jatuh. Rookie itu disebut mengalami total 25 insiden
Sementara Misano tercatat sebagai lintasan yang tahun ini paling sering "memakan korban" dengan adanya 109 pebalap terjatuh di seluruh kelas. Motegi dan Phillip Island ada di posisi dua dengan 71 insiden.

Insiden jatuh di MotoGP 2014
1. Bradley Smith = 16
2. Alvaro Bautista = 14
2. Pol Espargaro = 14
2. Andrea Iannone* = 14
5. Karel Abraham = 13
5. Stefan Bradl = 13
7. Yonny Hernandez = 11
7. Marc Marquez = 11
9. Cal Crutchlow* = 10
9. Aleix Espargaro = 10
11. Mike Di Meglio = 9
11. Scott Redding = 9
13. Hector Barbera = 8
14. Hiroshi Aoyama = 7
15. Alex De Angelis* = 6
15. Michael Laverty = 6
15. Dani Pedrosa = 6
18. Broc Parkes = 5
18. Valentino Rossi = 5
20. Andrea Dovizioso = 4
20. Nicky Hayden* = 4
20. Danilo Petrucci* = 4
23. Leon Camier* = 2
23. Jorge Lorenzo = 2
23. Michele Pirro* = 2
26. Katsuyuki Nakasuga* = 1
* Tak melaju di dalam seluruh 18 balapan.

Insiden jatuh di seluruh kelas 2014
1. Sam Lowes (Moto2) = 25
2. Karel Hanika (Moto3) = 24
3. Axel Pons (Moto2) = 22
3. Niccolo Antonelli (Moto3) = 22
5. Sandro Cortese (Moto2) = 20
6. Ricard Cardus (Moto2) = 19
7. Mattia Pasini (Moto2) = 18
8. Bradley Smith (MotoGP) =16
9. Azlan Shah (Moto2) = 15
9. Thitipong Warokorn (Moto2) = 15
9. Scott Deroue (Moto3) = 15
9. John McPhee (Moto3) = 15

Total insiden jatuh di MotoGP 2014 = 206
Total insiden jatuh di Moto2 2014 = 408
Total insiden jatuh di Moto3 2014 = 367

Rookie Ini Samakan Pengalaman Jajal MotoGP seperti Berhubungan Seks Pakai Celana

Rookie Ini Samakan Pengalaman Jajal MotoGP seperti Berhubungan Seks Pakai Celana
 
Debutan MotoGP Jack Miller memiripkan pengalaman barunya di kelas primer balap motor grand prix tersebut seperti berhubungan seks dengan masih menggunakan celana, setelah ia menjalani tes di Valencia.

Miller, pemuda kelahiran Australia 19 tahun lalu, akan tampil di MotoGP bersama CWM LCR Honda pada musim 2015 mendatang. Ini merupakan sebuah lompatan besar buatnya mengingat sebelum ini ia masih tampil di ajang Moto3--membuatnya tak mencicipi Moto2.

Menjelang partisipasi pertamanya di kelas primer, Miller sudah menjajal mesin MotoGP dalam sesi tes yang dilangsungkan di Valencia dan tuntas, Kamis (13/11/2014) dinihari WIB, kemarin. Pengalaman pertama ini rupanya benar-benar sensasional buatnya.

"Sikutku menyentuh (permukaan lintasan) lebih sering daripada sebelumnya sepanjang hidupku, melewati tempat-tempat yang tidak aku duga sebelumnya," kata Miller di Crash.

"Melewati Turn Three--aku ingin melihat foto-fotonya karena aku benar-benar menurunkan sikutku, kemudian ketika menekan gas Anda harus langsung beralih ke sisi lain sebelum titik menuju Turn Four.

"Itu salah satu pengalaman paling seru yang pernah aku alami. Rasanya seperti berhubungan seks dengan masih mengenakan celana!" serunya.

Capaian terbaik Miller di Moto3 adalah finis di posisi dua klasemen akhir, yang mana ia lakukan pada musim terakhirnya di kelas tersebut--musim 2014 ini. Sepanjang musim tersebut ia mencatatkan enam kemenangan, termasuk di Valencia.

Marquez Tidak Suka Karakter Mesin Baru Honda

Marquez Tidak Suka Karakter Mesin Baru Honda
 
Valencia - Tes MotoGP di Valencia menyisakan ketidakpuasan dari sang juara dunia, Marc Marquez. Jagoan Honda itu mengaku tidak menyukai karakter mesin baru yang dipersiapkan untuk musim depan.

Marquez memang berhasil mencatatkan waktu putaran tercepat di hari terakhir uji coba di trek Valencia, Rabu (12/11/2014) kemarin. Juara dunia dua musim terakhir itu mampu menorehkan catatan satu menit 30 detik.

Pemuda 21 tahun itu pun jadi satu-satunya pebalap yang menembus kisaran waktu satu menit 30 detik di uji coba tersebut. Namun persoalannya, Marquez mencatatkannya dengan motor 2014 alih-alih dengan mesin baru untuk musim depan.

"Saya berkonsentrasi sepanjang hari dengan motor 2015, mencoba meningkatkan performanya, kemudian di percobaan terakhir saya mencoba dengan motor 2014 lagi dan meningkatkan catatan waktunya. Karena tampaknya bagi saya motor ini lebih mudah," kata Marquez dikutip Crash.

Marquez mengakui bahwa sejauh ini kurang nyaman dengan prototipe 2015. Persoalan utamanya adalah karakter mesin, sementara satu hal yang cukup membuatnya senang adalah area depan sasis baru. Dia berharap Honda bisa melakukan perbaikan untuk membuat motor musim depan lebih nyaman berbekal catatan dari motor 2014.

"Kami meningkatkan prototipe 2015 di sejumlah area, tapi sedikit menurun di area lainnya. Saya tidak merasa nyaman dan ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengambil risiko besar. Hal terpentingnya adalah Honda lebih memahami karakter mesin dan sasis seperti apa yang saya suka," sambung Marquez.

"Karena ini adalah perubahan besar pertama pada motor yang kami lakukan sejak tahun lalu. Mereka telah menuju ke satu arah dan saya tidak menyukainya, kami harus menuju ke arah lainnya. Kami telah berkembang di titik masuk tikungan dan akan mencoba membenahi problem-problem lainnya di tes Malaysia," lanjutnya.

"Saya sangat tidak menyukai karakter mesin baru kemudian dengan sasisnya, saya suka area depan tapi tidak dengan area belakang. Jadi kami harus mencoba mencari kompromi terbaik. Tapi hal positifnya adalah kami tahu motor 2014 punya potensi yang sangat bagus dan di mana titik-titk terkuatnya," demikian pebalap asal Spanyol ini.

Puas dengan Sasis Baru, Kini Rossi Nantikan yang Lain dari Yamaha

Puas dengan Sasis Baru, Kini Rossi Nantikan yang Lain dari Yamaha
 
Valencia - Valentino Rossi mengaku puas dengan sasis baru yang dipersiapkan untuk motor 2015 usai uji coba di Valencia. Kini pebalap Yamaha itu menanti hal lainnya dari pabrikan.

Uji coba MotoGP di sirkuit Velancia telah berakhir, Rabu (12/11/2014) sekaligus menandai usainya aksi resmi di lintasan MotoGP 2014. Pada tes hari terakhir tersebut, juara dunia dua musim terakhir yakni Marc Marquez tampil sebagai yang tercepat dengan catatan waktu satu menit 30,973 detik.

Marquez jadi satu-satunya pebalap yang menembus kisaran satu menit 30 detik di uji coba tersebut. Sementara Rossi menutup hari terakhir di posisi lima dengan catatan terbaik satu menit 31,301 detik atau 0.392 detik di belakang Marquez.

Pada tes ini, tim-tim mulai menjajal suku cadang baru untuk musim 2015. Rossi berkesempatan menjajal sasis, lengan ayun, dan mesin baru untuk musim depan. Secara keseluruhan, juara dunia sembilan kali ini mengaku puas.

"Kami punya hal-hal penting untuk dicoba. Kami punya sebuah cara berbeda untuk diikuti motor baru. Sebuah sasis, mesin, dan lengan ayun yang berbeda. Saya mencoba segalanya dan saya memberikan kesan-kesan yang saya rasakan," kata Rossi dikutip Crash.

"Kami juga mencoba hal-hal berbeda untuk mengikuti batasan berat motor yang baru. Saya rasa kami bisa pulang dengan perasaan sangat puas terkait jalannya musim dan akhir pekan lalu. Kami sejauh ini cepat juga di 'time-attack'. Jadi kami sekarang siap untuk menikmati sedikit libur," tambahnya.

Dari ketiga komponen penting yang diuji Rossi, sasis jadi satu yang paling memuaskan. Sementara lengan ayun disebut masih butuh sedikit perbaikan. Kini pebalap Italia itu menantikan suku cadang lain untuk diuji.

"Bagi saya sasis, hal yang paling positif yang saya coba. Kami mengalami peningkatan sedikit di titik masuk tikungan dan bagi saya ini penting. Untuk lengan ayun, saya tahu ada sejumlah hal bagus dan sejumlah hal yang kurang baik untuk diterima. Mesin sedikit lebih baik jadi ini adalah sebuah langkah bagus," lanjutnya.

"Sekarang kami menunggu hal lain dari Yamaha selama musim dingin, tapi kami menutup musim dengan jarak yang dekat dengan catatan terbaik Honda di tes terakhir. Juga di Valencia (di balapan terakhir) jadi saya rasa kami bisa kompetitif," tandasnya.

Tes MotoGP Valencia Marquez Kuasai Tes Terakhir di Valencia

Tes MotoGP Valencia Marquez Kuasai Tes Terakhir di Valencia
 
Valencia - Berakhir sudah aksi resmi di lintasan MotoGP 2014, seiring dengan tuntasnya tes MotoGP di Valencia. Dalam tes tersebut kampiun Marc Marquez mencatat waktu tercepat di atas Honda RC213V yang dipersiapkan Repsol Honda untuk musim depan.

Setelah tes pada hari pertama berjalan kering dan hari kedua berjalan basah, tes hari ketiga di Valencia, Rabu (12/11/2014), pada awalnya berjalan di lintasan lembap dalam cuaca dingin. Hal itu membuat para pebalap memilih baru melaju pada siang hari.

Pada akhirnya Marquez, juara MotoGP dua musim terakhir, tampil menjadi pebalap dengan waktu terbaik. Mengukir waktu 1 menit 30,973 detik Marquez juga menjadi satu-satunya yang menembus kisaran waktu 1 menit 30 detik di latihan tersebut.

Rekan setim Marquez, Dani Pedrosa, mengemas waktu terbaik kedua diikuti oleh Jorge Lorenzo dari Movistar Yamaha. Sedangkan dua pebalap Yamaha Tech 3, Pol Espargaro dan Bradley Smith, menempati posisi empat dan enam, mengapit Valentino Rossi (Movistar Yamaha).

Setelah itu secara berurutan ada Danilo Petrucci (Pramac Racing), Cal Crutchlow dari LCR Honda, Yonny Hernandez yang membela Pramac Racing, dan rider Suzuki Aleix Espargaro di posisi tujuh sampai dengan sepuluh.

Hasil Tes Hari Ketiga, Rabu (12/11)
Posisi-Pebalap-Tim-Waktu-Selisih
1. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 30.973s (Lap 58/68)
2. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 31.119s | +0.146s (23/57)
3. Jorge Lorenzo ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 31.164s | +0.191s (27/64)
4. Pol Espargaro ESP Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 31.288s | +0.315s (51/53)
5. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 31.301s | +0.328s (64/68)
6. Bradley Smith GBR Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 31.365s | +0.392s (52/53)
7. Danilo Petrucci ITA Pramac Racing (Desmosedici) 1m 31.665s | +0.692s (63/66)
8. Cal Crutchlow GBR CWM LCR Honda (RC213V) 1m 31.774s | +0.801s (52/53)
9. Yonny Hernandez COL Pramac Racing (Desmosedici) 1m 31.914s | +0.941s (47/52)
10. Aleix Espargaro ESP Team Suzuki MotoGP (GSX-RR) 1m 31.973s | +1.000s (34/41)
11. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Desmosedici) 1m 32.007s | +1.034s (75/84)
12. Michele Pirro ITA Ducati Test Rider (Desmosedici) 1m 32.113s | +1.140s (34/68)
13. Nicky Hayden USA Drive M7 Aspar (RC213V-RS/RCV1000R) 1m 32.173s | +1.200s (44/53)
14. Scott Redding GBR Marc VDS Racing Team (RC213V) 1m 32.621s | +1.648s (58/64)
15. Stefan Bradl GER NGM Forward Racing (Forward Yamaha) 1m 32.784s | +1.811s (26/38)
16. Alvaro Bautista ESP Factory Aprilia Gresini (ART) 1m 32.810s | +1.837s (50/68)
17. Mike di Meglio FRA Avintia Racing (Desmosedici) 1m 32.922s | +1.949s (63/70)
18. Maverick Vinales ESP Team Suzuki MotoGP (GSX-RR)* 1m 33.216s | +2.243s (56/60)
19. Loris Baz FRA NGM Forward Racing (Forward Yamaha)* 1m 33.486s | +2.513s (56/60)
20. Eugene Laverty IRL Drive M7 Aspar Honda (RCV1000R)* 1m 33.509s | +2.536s (59/62)
21. Jack Miller AUS CWM LCR Honda (RCV1000R)* 1m 33.746s | +2.773s (49/61)
22. Marco Melandri ITA Factory Aprilia Gresini (ART) 1m 34.336s | +3.363s (50/56)

Tes MotoGP Valencia Lintasan Basah, Petrucci Tercepat

Tes MotoGP Valencia Lintasan Basah, Petrucci Tercepat
 
Valencia - Pada hari kedua, tes MotoGP Valencia berlangsung di tengah hujan yang mengguyur. Tak banyak pebalap yang ambil bagian. Danilo Petrucci menjadi pebalap dengan catatan waktu tercepat.

Cuma ada sepuluh pebalap yang mengikuti tes di atas lintasan basah Sirkuit Valencia, Selasa (11/11/2014). Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa memilih untuk tidak turun dan menunggu kondisi yang lebih baik pada hari terakhir tes, Rabu (12/11).

Kondisi trek yang licin membuat sejumlah pebalap seperti Petrucci, Cal Crutchlow, Loris Baz, dan Scott Redding jatuh. Untungnya, mereka tak mengalami cedera.

Petrucci, yang baru bergabung dengan Pramac Ducati, mencatat waktu terbaik yaitu 1 menit 42,431 detik. Dia mengungguli Nicky Hayden yang berada di posisi kedua.

Valentino Rossi menempati posisi keempat dengan catatan waktu 1 menit 43,813 detik. Sementara itu, juara dunia Marc Marquez berada di urutan kedelapan setelah mencatat waktu 1 menit 45,715 detik.

Hasil Tes MotoGP Valencia, Selasa (11/11):
Posisi Pebalap - Tim - Waktu - Gap - Lap

1. Danilo Petrucci Pramac Ducati 1m42.431s 23
2. Nicky Hayden Aspar Honda 1m43.598s +1.167s 44
3. Scott Redding Marc VDS Honda 1m43.813s +1.382s 42
4. Valentino Rossi Yamaha 1m43.813s +1.382s 13
5. Alvaro Bautista Gresini Aprilia 1m43.827s +1.396s 49
6. Yonny Hernandez Pramac Ducati 1m44.432s +2.001s 19
7. Marco Melandri Gresini Aprilia 1m44.873s +2.442s 24
8. Marc Marquez Honda 1m45.715s +3.284s 17
9. Loris Baz Forward Yamaha 1m46.143s +3.712s 32
10. Eugene Laverty Aspar Honda 1m46.871s +4.440s 26

Dovizioso Beri Nilai Sembilan untuk Performanya di 2014

Dovizioso Beri Nilai Sembilan untuk Performanya di 2014
 
Tahun 2014 bukan musim terbaik Andrea Dovizioso di kelas MotoGP. Meski begitu dia memberi nilai sembilan dari maksimal 10 untuk apa yang dia tunjukkan bersama Ducati di musim yang baru saja tuntas.

Finis keempat pada seri pamungkas di Valencia memastikan Dovizioso berhak duduk di posisi lima klasemen akhir dengan total poin diraih berjumlah 187. Dia tertinggal 59 poin dari Dani Pedrosa yang ada di atasnya.

Rider asal Italia itu tercatat dua kali naik podium yakni saat finis ketiga di Amerika Serikat dan jadi runner up dalam balapan di Belanda.

"Jika saya mereview musim sejak tahun lalu dan apa yang kami dapatkan tahun ini dan bagaimana kami menegelolos musim ini, saya pikir nilainya sembilan," sahut Dovizioso di CRash.

Ducati mengalami peningkatakan performa yang signifikan jika dibanding musim lalu. Di tahun 2013 Dovi sama sekali gagal naik podium dan hasil terbaik yang dia raih adalah urutan empat yang didapat di Prancis.

"Dengan motor yang kami punya musim lalu dan level yang kami miliki saat ini, saya pikir kami harus gembira. Kami tidak jauh dari podium. Saya bisa melihat jika kami bisa melangkah dari kondisi saat ini maka kami akan sangat dekat (dengan papan atas)," lanjut rider yang raihan terbaiknya di MotoGP adalah saat menyudahi musim di posisi tiga pada tahun 2010.

Rekor-rekor Marquez di Gelar Juara Dunianya yang Kedua

Rekor-rekor Marquez di Gelar Juara Dunianya yang Kedua
Marc Marquez bukan sekadar mempertahankan gelar juara dunia miliknya di tahun ini, sepanjang musim 2014 dia tak berhenti menuliskan rekor-rekor baru.

Sejak promosi ke MotoGP musim lalu Marquez sudah jadi sensasi di kelas rajanya balapan motor itu. Setumpuk rekor dia pecahkan sebelum akhirnya mengalahkan Jorge Lorenzo dalam persaingan menjadi juara dunia yang harus dituntaskan di seri terakhir.

Sukses di tahun perdana itu ternyata bukan kebetulan. Rider 21 tahun itu membuktikannya tahun ini dengan performa yang jauh lebih sensasional: merebut kemenangan di 10 seri perdana.

Rekor-rekor baru pun tak berhenti dia torehkan, beberapa di antaranya sudah berusia puluhan tahun dan diyakini bakal sulit untuk dipatahkan oleh pebalap generasi selanjutnya.

Berikut rekor-rekor Marc Marquez di MotoGP 2014, dari beberapa sumber:

- Pebalap pertama di kelas MotoGP yang memenangi 2, 3, 4, 5, 6 balapan awal musim dari pole position.

- Pebalap pertama di kelas MotoGP yang memenangi 7, 8, 9 balapan pertama di awal musim.

- Pebalap pertama di kelas MotoGP yang menyapu bersih kemenangan di 10 balapan awal musim.

- Peraih pole terbanyak dalam satu musim sejak era MotoGP: 6 kali

- Pebalap termuda yang memenangi 5 balapan beruntun di kelas premier: 21 tahun, 90 hari

- Pebalap termuda yang memenangi 6 balapan beruntun di kelas premier: 21 tahun, 104 hari

- Pebalap termuda yang memenangi 7 balapan beruntun di kelas premier: 21 tahun, 118 hari

- Pebalap termuda yang memenangi 8 balapan beruntun di kelas premier: 21 tahun, 131 hari

- Pebalap termuda yang memenangi 9 balapan beruntun di kelas premier: 21 years, 146 hari

- Pebalap termuda yang memenangi 10 balapan beruntun di kelas premier: 21 tahun, 174 hari

- Pebalap termuda yang memenangi 11 balapan dalam satu musim di kelas primer: 21 tahun, 205 hari

- Pebalap pertama/satu-satunya di kelas MotoGP yang memenangi 6 balapan beruntun setelah memulai dari pole position

- Pebalap pertama sejak Giacomo Agostini di tahun 1970 yang memenangi 10 balapan perdana musim

- Pencetak poin terbanyak di kelas MotoGP setelah melewati 10 balapan pertama: 250 poin

- Peraih kemenangan beruntun terbanyak di kelas MotoGP: 10 kemenangan

- Peraih kemenangan beruntun di kelas premier, berbagi dengan Mick Doohan dan Giacomo Agostini: 10
- Pebalap termuda yang memenangi dua gelar juara dunia secara beruntun

- Pebalap Honda pertama dan satu-satunya yang memenangi gelar juara dunia di Sirkuit Motegi

- Pebalap termuda yang meraih 12 pole position di satu musim balap: 21 tahun dan 243 hari

- Pebalap pertama yang meraih 13 pole position di satu musim balap

- Kemenangan terbanyak dalam satu musim: 13

- satu-satunya pasangan pebalap bersaudara (bersama Alex Marquez) yang memenangi gelar juara dunia di tahun yang sama.

Tes MotoGP Valencia Lorenzo Catat Waktu Tercepat di Hari Pertama

Tes MotoGP Valencia Lorenzo Catat Waktu Tercepat di Hari Pertama
 
Valencia - Tes resmi MotoGP digelar di Sirkuit Valencia setelah berakhirnya kompetisi musim 2014. Jorge Lorenzo menjadi pebalap dengan catatan waktu tercepat pada hari pertama tes, Senin (10/11/2014).

Tes ini akan berlangsung selama tiga hari. Sejumlah pebalap yang akan tampil pada musim 2015 sudah ambil bagian dalam tes ini. Beberapa pebalap yang pindah tim juga sudah menunggangi motor barunya.

Juara dunia Marc Marquez sebenarnya tidak dijadwalkan mengikuti tes pada hari Senin karena dia mendapatkan libur sehari. Akan tetapi, Marquez akhirnya turun ke lintasan juga selama setengah jam.

Marquez menemani adiknya, Alex. Alex Marquez diizinkan untuk menjajal motor RC213V sebagai hadiah atas keberhasilannya menjuarai Moto3 musim ini bersama Honda.

Dalam tes ini, Cal Crutchlow sudah tampil bersama LCR Honda. Posisinya di tim pabrikan Ducati digantikan oleh Andrea Iannone.

Tes ini juga diikuti oleh tim Suzuki, yang kembali ke MotoGP mulai musim depan. Mereka akan diperkuat oleh Aleix Espargaro dan Maverick Vinales.

Marco Melandri, yang tampil di ajang Superbike dalam empat musim terakhir, kembali ke arena MotoGP. Dia kabarnya akan menjadi partner Alvaro Bautista di tim Aprilia.

Empat posisi teratas dalam tes hari Senin dikuasai oleh pebalap-pebalap Yamaha. Lorenzo menjadi yang tercepat dengan waktu 1 menit 30,975 detik, disusul Pol Espargaro, Bradley Smith, dan Valentino Rossi.

Hasil Tes MotoGP Valencia, Senin (10/11/2014):
Posisi - Pebalap - Tim - Waktu - Gap - Lap

1. Jorge Lorenzo Yamaha 1m30.975s 45
2. Pol Espargaro Tech 3 Yamaha 1m31.118s +0.143s 49
3. Bradley Smith Tech 3 Yamaha 1m31.204s +0.229s 59
4. Valentino Rossi Yamaha 1m31.250s +0.275s 42
5. Andrea Iannone Ducati 1m31.465s +0.490s 39
6. Dani Pedrosa Honda 1m31.602s +0.627s 33
7. Andrea Dovizioso Ducati 1m31.644s +0.669s 46
8. Cal Crutchlow LCR Honda 1m31.847s +0.872s 53
9. Michele Pirro Ducati 1m32.054s +1.079s 37
10. Yonny Hernandez Pramac Ducati 1m32.146s +1.171s 34
11. Hector Barbera Avintia Ducati 1m32.190s +1.215s 54
12. Stefan Bradl Forward Yamaha 1m32.209s +1.234s 50
13. Danilo Petrucci Pramac Ducati 1m32.314s +1.339s 56
14. Aleix Espargaro Suzuki 1m32.315s +1.340s 40
15. Scott Redding Marc VDS Honda 1m32.998s +2.023s 36
16. Alex de Angelis Ioda Aprilia 1m33.132s +2.157s 56
17. Maverick Vinales Suzuki 1m33.268s +2.293s 64
18. Karel Abraham Cardion Honda 1m33.446s +2.471s 57
19. Mike di Meglio Avintia Ducati 1m33.594s +2.619s 30
20. Loris Baz Forward Yamaha 1m33.834s +2.859s 55
21. Eugene Laverty Aspar Honda 1m34.320s +3.345s 45
22. Jack Miller LCR Honda 1m34.633s +3.658s 61
23. Alvaro Bautista Gresini Aprilia 1m34.919s +3.944s 14
24. Alex Hofmann Gresini Aprilia 1m35.646s +4.671s 26
25. Marco Melandri Gresini Aprilia 1m35.959s +4.984s 9
26. Marc Marquez Honda 1m36.181s +5.206s 12
27. Alex Marquez Honda 1m36.658s +5.683s 12

Inilah Line-up Pebalap MotoGP 2015

Inilah Line-up Pebalap MotoGP 2015
 
Valencia - Lengkap sudah line-up pebalap yang akan tampil di kompetisi MotoGP tahun 2015. Marco Melandri menjadi pebalap terakhir yang mendapatkan tempatnya.

Melandri akan membalap di bawah bendera Aprilia pada musim depan. Pebalap Italia itu kembali ke arena MotoGP setelah dalam empat musim terakhir berkompetisi di ajang Superbike.

Melandri akan menjadi rekan setim Alvaro Bautista di Aprilia. Kedua pebalap telah mengikuti tes MotoGP di Valencia pada Senin (10/11/2014).

"Saya ditawari kesempatan untuk mengembangkan sebuah proyek yang sepenuhnya baru dan itu adalah sesuatu yang belum pernah saya lakukan dalam karier saya karena saya selalu mendapatkan motor 'warisan'. Justru untuk alasan ini saya sangat tertarik dengan tantangan ini," ujar Melandri di situs resmi MotoGP.

"Target kami cukup ambisius, yaitu mengembangkan motor dan pada saat bersamaan mengembangkan sebuah prototipe baru yang akan dipakai pada tahun 2016. Ini akan menjadi musim yang berat, tapi kami siap menghadapi tantangan ini," kata rider berusia 32 tahun ini.

Masuknya Melandri membuat line-up MotoGP 2015 yang berisi 25 pebalap lengkap. Ada 14 tim yang akan bertarung, tiga di antaranya cuma menurunkan satu pebalap. Berikut daftar lengkapnya:

Repsol Honda (Factory class)
Marc Marquez - Spanyol (RC213V)
Dani Pedrosa - Spanyol (RC213V)

Movistar Yamaha (Factory class)
Valentino Rossi - Italia (YZR-M1)
Jorge Lorenzo - Spanyol (YZR-M1)

Ducati Team (Factory class)
Andrea Dovizioso - Italia (Desmosedici GP15)
Andrea Iannone - Italia (Desmosedici GP15)

Suzuki (Factory class)
Aleix Espargaro - Spanyol (GSX-RR)
Maverick Vinales* - Spanyol (GSX-RR)

Aprilia Gresini (Factory class)
Alvaro Bautista - Spanyol (ART)
Marco Melandri - Italia (ART)

Marc VDS Honda (Factory class)
Scott Redding - Inggris Raya (RC213V)

Monster Yamaha Tech 3 (Factory class)
Pol Espargaro - Spanyol (YZR-M1)
Bradley Smith - Inggris Raya (YZR-M1)

Pramac Ducati (Factory class)
Danilo Petrucci - Italia (Desmosedici GP14.2)
Yonny Hernandez - Kolombia (Desmosedici GP14.2)

LCR Honda (Factory/Open class)
Cal Crutchlow - Inggris Raya (RC213V)
Jack Miller* - Australia (RC213V-RS)

NGM Forward Racing Yamaha (Open class)
Stefan Bradl - Jerman (Forward Yamaha)
Loris Baz* - Prancis (Forward Yamaha)

Drive M7 Aspar Honda (Open class)
Nicky Hayden - Amerika Serikat (RC213V-RS)
Eugene Laverty* - Republik Irlandia (RC213V-RS)

Avintia Racing Ducati (Open class)
Hector Barbera - Spanyol (Desmosedici GP14/14.2?)
Mike di Meglio - Prancis (Desmosedici GP14/14.2?)

Cardion AB Motoracing (Open class)
Karel Abraham - Republik Ceko (RC213V-RS)

Iodaracing (Open class)
Alex de Angelis - San Marino (ART)

* Rookie

Ketika Marc dan Alex Marquez Ada di Satu Lintasan

Ketika Marc dan Alex Marquez Ada di Satu Lintasan
 
Valencia - Ada dua motor Honda RC213V bernomor 93 saat tes pasca musim MotoGP di sirkuit Valencia. Selain Marc Marquez, sang adik yang merupakan juara dunia kelas Moto3, Alex Marquez, juga ada di lintasan.

Para rider MotoGP belum bisa menikmati liburan usai menjalani musim balap 2014. Mereka langsung menjalani tes pasca musim yang direncanakan berlangsung selama tiga hari.

Dalam tes hari pertama Circuit Ricardo Tormo, Senin (10/11/2014) siang waktu setempat, Jorge Lorenzo menjadi pebalap tercepat dengan catatan waktu satu menit 30,975 detik. Dia melahap sebanyak 45 lap.

Satu pemandangan menarik tampak di trek. Honda menurunkan dua motor RC213V selama 12 lap. Satu ditunggangi oleh Marc, sementara satunya dikendarai oleh Alex.

Pada lap awal-awal Marc berada di depan Alex, sebelum membiarkan sang adik yang masih berusia 18 tahun memacu kendaraan lebih cepat di depannya.

Dalam satu lap, rider Yamaha, Valentino Rossi, juga tampak berada di antara kakak-beradik peraih gelar juara dunia balap motor di kelas yang berbeda itu.

Marc yang mencatatkan waktu satu menit 36,181 detik menempati posisi 26 saat tes hari pertama selesai. Sementara itu, Alex ada di posisi paling buncit dengan torehan waktu satu menit 36,658 detikSeusai tes, Marc pun mengungkapkan kesan-kesannya saat berada satu lintasan bersama sang adik.

"Ini merupakan pengalaman yang luar biasa berkendara bersama Alex dan mengikuti dia mengelilingi trek! Terkadang dia masih terlalu dalam saat menikung, itu merupakan suatu hal yang normal karena itu adalah lap pertamanya mengendarai motor MOtoGP," kata Marc seperti dilansir Crash.

"Saya sangat menikmatinya, tapi juga memiliki sedikit masalah berada di belakangnya karena terkadang dia sedikit terlalu melebar. Secara keseluruhan dia berkendara dengan bagus," imbuhnya.

Atas kesempatan menjajal motor yang mengantarkan sang kakak menjadi juara dunia MotoGP tahun ini, Alex pun mengucapkan rasa terimakasihnya pada bos Honda, Shuhei Nakamoto.

"Saya sangat senang bisa mencoba motor MotoGP. Kemarin, saya mewujudkan mimpi saya, dan hari ini saya mewujudkan yang lainnya. Tak tiap hari Anda bisa mencoba motor seperti ini!" tegas Alex.

"Saya ingin berterima kasih kepada Honda dan teruama Shuhei Nakamoto untuk kesempatan ini, yang mereka berikan untuk saya. Itu merupakan kesempatan luar biasa setelah menjadi juara dunia Moto3," imbuhnya.

Perjudian Gagal Lorenzo di Valencia

Perjudian Gagal Lorenzo di Valencia
 
Valencia - Jorge Lorenzo mencoba menggunakan peluang terakhirnya untuk merebut status runner up dengan mengganti motor di tengah balapan. Tapi keputusannya itu malah membuat dia gagal finis dan menyerah kalah dari Valentino Rossi.

Menjelang balapan di Valencia, Minggu (9/11/2014) malam WIB, Lorenzo tertinggal 12 poin dari Rossi dalam perebutan status runner up. Dengan kondisi seperti itu Lorenzo wajib finis lebih dulu, itupun dengan harapan The Doctor menuntaskan race dua atau tiga posisi di belakangnya.

Namun Lorenzo sudah dihadang masalah sejak awal. Selain karena cuma dapat posisi start keempat, sementara Rossi justru meraih pole position, kendala lain yang menghadang Lorenzo adalah insiden yang menimpanya tak lama setelah start.

"Saya tidak punya kepercayaan diri dan saya tidak tahu jika tikungan selanjutnya memiliki lebih banyak air dibanding lap sebelumnya dan saya mengalami momen yang buruk serta nyaris terjatuh," ucap Lorenzo mengawali pernyataannya.

"Saya lebih lambat dibanding pebalap lainnya dan mereka lebih percaya diri dalam kondisi seperti itu. Start saya tidak terlalu buruk dan saya punya posisi yang bagus untuk menyalip beberapa pebalap di tikungan pertama karena sepertinya ada tiga motor ingin melaju di sisi dalam, tapi akhirnya di saat terakhir Dani menuju sisi luar dan saya harus melewati kerb serta kehilangan kecepatan," paparnya terkait insiden di awal lomba.

Saat hujan kedua turun di tengah lapangan, Lorenzo lansung memutuskan memgganti motor. Tapi keputusan itu ternyata tidak tepat karena hujan ternyata hanya turun sebentar dan lintasan pun langsung kering. Terlanjur mengganti motor dengan ban basah, Lorenzo justru dibuat kerepotan dan terus tercecer dari para pesaing.

Terkait keputusan mengganti motor, Lorenzo menyebut kalau itu merupakan upaya yang harus dia lakukan demi menghidupkan lagi peluang menyusul ke posisi depan dengan harapan hujan akan lama dan pilihannya tidak salah. Namun hujan ternyata hanya sebentar dan lintasan langsung kering yang membuat Lorenzo tidak kompetitif di lintasan kering menggunakan ban basah
"Prioritas saya adalah memenangi balapan dan saya tidak bisa melakukan itu jika saya tidak memainkan kartu terakhir yang saya punya (mengganti motor) dan pada saat itu hujannya lebih deras (dibanding yang pertama), itu basah, dan saya punya kesempatan memenangi balapan dan meraih banyak poin."

"Di sini, saya membutuhkan hujan yang lebih banyak dibanding saat di Aragon karena itu satu-satunya kesempatan saat Marquez sudah pergi. Saya mencoba menang untuk meraih posisi dua klasemen dan perjudian terakhir saya adalah berhenti dan mengganti motor. Jika saya bertahan di motor yang sama saya akan finis di posisi lima atau enam," terangnya di Crash.

Alex dan Marc: Pertama dalam Sejarah Kakak-Adik Juara Dunia Grand Prix

Alex dan Marc: Pertama dalam Sejarah Kakak-Adik Juara Dunia Grand Prix
 
Valencia - Nama Marquez menjadi jaminan sukses di balapan Grand Prix musim 2014 ini. Didahului oleh Marc yang jadi kampiun di MotoGP, sang adik Alex menyusul sukses itu dengan jadi jawara di Moto3.

Marc Marquez merengkuh gelar juara dunianya yang kedua pada MotoGP Jepang pada pekan kedua Oktober lalu. Meski cuma finis di belakang Jorge Lorenzo, 20 poin yang didapat cukup untuk menuntaskan musim 2014 yang sangat dia dominasi.

Tepat 28 hari setelah Marc menggelar pesta juara, dia kembali merayakan gelar juara dunia yang lain. Kali ini rider 21 tahun itu bersuka cita atas sukses Alex yang mengukuhkan titel juara dunia pertamanya di kelas Moto3.

Tak seperti Marc yang sangat dominan, Alex menjalani musim yang berat di Moto3. Dia dapat persaingan sangat ketat dari rider KTM, Jack Miller. Finis kedua yang didapat ALex di seri terakhir di Valencia membuat dia berada di puncak klasemen hanya dengan keunggulan dua angka saja.

"Bahkan di mimpi yang paling indah sekalipun saya tidak pernah bisa membayangkan memenangi gelar juara dunia di tahun yang sama. Ini luar biasa untuk keluarga Marquez. Ini spesial dan luar biasa bisa menang di Valencia. Mimpi yang menjadi nyata," ujar Alex seperti dikutip dari Marca.

Marc dan Alex mencatat sejarah sebagai kakak dan adik pertama yang berhasil memenangi kejuaraan dunia Grand Prix di tahun yang sama. Sejak seri Grand Prix pertama digelar tahun 1949 belum pernah sebelumnya ada yang punya catatan sebaik dua bersaudara itu.

Sama seperti Marc, Alex merengkuh gelar juara bersama Honda. Musim 2015 dia sudah memastikan naik kelas ke Moto2 dan bakal bersanding dengan sang juara dunia musim ini Tito Rabbat di tim Marc VDS Racing Team

Marc Juara MotoGP, Alex Marquez Kampiun di Kelas Moto3

Marc Juara MotoGP, Alex Marquez Kampiun di Kelas Moto3
 
Valencia - Sesuatu yang langka terjadi di balap motor Grand Prix. Di musim yang sama ada kakak dan adik yang tampil sebagai juara. Alex mengikuti jejak sang kakak, Marc Marquez, juara di kelas Moto3.

Alex, yang baru berusia 18 tahun, memastikan gelar juara di kelasnya itu pada seri terakhir di Valencia, Minggu (9/11/2014).

Walaupun pada balapan tersebut ia hanya finis di peringkat ketiga, tapi perolehan nilainya tetap lebih tinggi dibanding sang pemenang lomba, Jack Miller, yang di klasemen akhir harus puas sebagai runner-up. Selisih keduanya hanya dua poin: Alex 278, Miller 276.

Dalam hal kemenangan Alex sebenarnya kalah dari Miller. Ia hanya tiga kali naik podium teratas, yaitu di Catalunia, Belanda, dan Jepang. Adapun Miller mampu memenangi 6 seri. Namun Alex lebih konsisten finis di podium kedua, yakni sebanyak 6 kali -- plus peringkat ketiga sebanyak 1 kali.

Ini adalah musim ketiga Alex Marquez di kelas Moto3. Di musim perdananya (2012), bersama Suter-Honda, ia nirpodium dan finis di peringkat ke-20.

Di musim lalu ia pindah ke KTM dan lima kali naik podium, termasuk satu kali juara. Di musim itu ia menempati peringkat keempat.



Dalam sejarah grand prix, baru kali ini dua bersaudara menjadi juara dunia di musim yang sama. Sang kakak, Marc Marquez, juga telah mengunci titel di kelas MotoGP, sekaligus mempertahankan gelar yang dia raih di musim lalu.

Klasemen akhir Moto3 musim 2014:
1. Alex Marquez (Spanyol) Honda 278 poin
2. Jack Miller (Australia) KTM 276
3. Alex Rins (Spanyol) Honda 237
4. Efren Vazquez (Spanyol) Honda 222
5. Romano Fenati (Italia) KTM 176
6. Alexis Masbou (Prancis) Honda 164
7. Isaac Vinales (Spanyol) KTM 141
8. Danny Kent (Inggris) Husqvarna 129
9. Enea Bastianini (Italia) KTM 127
10. Miguel Oliveira (Portugal) Mahindra 110
11. Brad Binder (Afrika Selatan) Mahindra 109
12. Jakub Kornfeil (Republik Ceko) KTM 97
13. John McPhee (Skotlandia) Honda 77
14. Niccolo Antonelli (Italia) KTM 68
15. Niklas Ajo (Finlandia) Husqvarna 52

Raih Pole Lagi Setelah 4,5 Tahun, Rossi: Ini Kejutan Menyenangkan

Raih Pole Lagi Setelah 4,5 Tahun, Rossi: Ini Kejutan Menyenangkan
Valencia - Valentino Rossi meraih pole MotoGP Valencia setelah 4,5 tahun tak pernah lagi mengawali balapan dari posisi terdepan. Untuk rider Movistar Yamaha itu, hasil tersebut menjadi sebuah kejutan menyenangkan.

Hasil tersebut sebenarnya dicapai Rossi dalam kondisi yang kurang menguntungkan, mengingat ia tak mulus melewati sesi-sesi latihan bebas. Jika dihitung, tepat sebelum sesi kualifikasi dilangsungkan Rossi pun cuma ada di posisi sembilan.

"Ini merupakan sebuah kejutan menyenangkan," seru Rossi di Crash.

"Aku merasa nyaman dalam kualifikasi, kami sudah membenahi pengaturan motor dan tak terlalu buruk dengan ban pertama. Kami lalu melakukan sedikit perubahan untuk ban kedua dan aku berusaha menggeber habis-habisan.

"Dengan ban kedua aku merasa motornya punya daya cengkeram lebih baik dan aku amat percaya diri, tapi sialnya aku membuat kesalahan pada Turn 2 sehingga harus melambat sebelum melakukan putaran akhirku," bebernya.

Dengan melambat, Rossi merasa ia justru sudah mendulang dua keuntungan: dapat menyimpan ban belakangnya untuk putaran terakhir dan membuat dirinya ada di belakang rekan satu timnya, Jorge Lorenzo.

"Itu, melambat setelah satu putaran dan kemudian mulai lagi, menjadi tindakan bagus untuk ban belakang. Aku merasakan bagusnya daya cengkeram ban dan itu membantuku menghindari banyaknya putaran ban saat berakselerasi, yang mana sudah jadi masalah kami. Aku juga beruntung karena Jorge melewatiku dan satu detik di depanku, sehingga keberadaannya di depanku menjadi bantuan kecil," ungkapnya.

Baru kali ini Rossi meraih pole lagi sejak MotoGP Prancis di Le Mans pada Mei 2010. Secara keseluruhan juara dunia tujuh kali kelas primer balap motor grand prix yang telah memenangi 82 balapan di level tersebut sudah mencatatkan 50 posisi pole sejauh ini.

"Ini merupakan capaian bagus karena sudah 4,5 tahun. Dalam karierku biasanya aku lebih memilih (menang dalam) balapan. Aku sudah memenangi lebih banyak balapan daripada meraih posisi pole, tapi ini tetap menyenangkan karena Valencia biasanya amat sulit buatku," aku Rossi.

Kualifikasi MotoGP Valencia Marquez Terjatuh, Rossi Start Terdepan

Kualifikasi MotoGP Valencia Marquez Terjatuh, Rossi Start Terdepan
 
Valencia - Setelah menyapu bersih latihan bebas di MotoGP Valencia, Marc Marquez gagal melanjutkan performa impresifnya itu ke sesi kualifikasi karena terjatuh. Valentino Rossi pun merebut pole position.

Marquez sebelumnya menguasai tiga sesi latihan bebas di Circuit Ricardo Tormo. Sempat menjadi yang tercepat saat sesi kualifikasi berlangsung, Sabtu (8/11/2014) malam WIB, pebalap Honda itu malah terjatuh di menit-menit akhir dan terpaksa mengakhiri sesi lebih cepat.

Marquez pun gagal memperbaiki catatan waktu terbaiknya yakni satu menit 31,144 detik. Catatan ini pada prosesnya juga dilewati oleh empat pebalap lain sehingga pemuda 21 tahun ini harus start dari posisi lima.

Rossi yang pada tiga sesi latihan bebas hanya mampu meraih posisi terbaik di urutan lima justru tampil gemilang dan merebut pole. Pebalap Yamaha ini mencatatkan waktu satu menit 30,843 detik. Ini merupakan pole pertama Rossi sejak terakhir kali musim 2010.

Posisi start kedua ditempati oleh Iannone yang berjarak 0,132 detik di belakang Rossi. Sementara posisi tiga dan empat berturut-turut diduduki Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo.

Kualifikasi MotoGP Valencia:

1. Valentino Rossi Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 30.843s [Lap 8/8] 323km/h (Top Speed)
2. Andrea Iannone Pramac Racing (Desmosedici) 1m 30.975s +0.132s [6/8] 330km/h
3. Dani Pedrosa Repsol Honda Team (RC213V) 1m 30.999s +0.156s [9/9] 330km/h
4. Jorge Lorenzo Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 31.049s +0.206s [6/7] 324km/h
5. Marc Marquez Repsol Honda Team (RC213V) 1m 31.144s +0.301s [6/6] 329km/h
6. Pol Espargaro Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)* 1m 31.307s +0.464s [9/9] 328km/h
7. Bradley Smith Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 31.324s +0.481s [8/9] 325km/h
8. Cal Crutchlow Ducati Team (Desmosedici) 1m 31.359s +0.516s [6/8] 332km/h
9. Andrea Dovizioso Ducati Team (Desmosedici) 1m 31.426s +0.583s [6/7] 329km/h
10. Stefan Bradl LCR Honda MotoGP (RC213V) 1m 31.443s +0.600s [3/9] 328km/h
11. Aleix Espargaro NGM Forward Racing (Forward Yamaha) 1m 31.486s +0.643s [9/9] 319km/h
12. Michele Pirro Ducati Team (Desmosedici) 1m 32.617s +1.774s [2/8] 327km/h
13. Alvaro Bautista Go&Fun Honda Gresini (RC213V) 1m 32.160s
14. Scott Redding Go&Fun Honda Gresini (RCV1000R)* 1m 32.315s
15. Yonny Hernandez Pramac Racing (Desmosedici) 1m 32.321s
16. Nicky Hayden Drive M7 Aspar (RCV1000R) 1m 32.395s
17. Hector Barbera Avintia Racing (Desmosedici) 1m 32.443s
18. Hiroshi Aoyama Drive M7 Aspar (RC213V-RS) 1m 32.449s
19. Alex De Angelis NGM Forward Racing (Forward Yamaha) 1m 32.453s
20. Randy De Puniet Team Suzuki MotoGP (GSX-RR) 1m 32.509s
21. Danilo Petrucci IodaRacing Project (ART) 1m 32.683s
22. Michael Laverty Paul Bird Motorsport (PBM-ART) 1m 32.808s
23. Karel Abraham Cardion AB Motoracing (RCV1000R) 1m 33.019s
24. Broc Parkes Paul Bird Motorsport (PBM-ART)* 1m 33.972s
25. Mike Di Meglio Avintia Racing (Avintia)* 1m 34.510s

Free Practice III MotoGP Valencia Marquez Sapu Bersih Latihan Bebas

Free Practice III MotoGP Valencia Marquez Sapu Bersih Latihan Bebas
 
Valencia - Rider Honda, Marc Marquez, kembali mencatatkan waktu tercepat di latihan bebas ketiga MotoGP Valencia. Dia pun sukses menyapu bersih semua sesi latihan bebas.

Dalam sesi latihan bebas ketiga di Circuit Ricardo Tormo, Sabtu (8/11/2014) sore WIB, Marquez menjadi yang pertama setelah mencatatkan waktu satu menit 30,950 detik.

Rider Spanyol lainnya, Pol Espargaro, menjadi pebelap kedua dalam sesi latihan bebas terakhir ini. Rider Yamaha Tech 3 ini mencatatkan wakti 0,133 detik lebih lambat dari Marquez.

Spanyol mendominasi posisi tiga besar setelah pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, sukses membukukan watu satu menit 31,146 detik untuk memastikan peringkat ketiga.

Melengkapi posisi lima besar ada Andrea Iannone dan juga Andrea Dovoziozo.


Free Practice III MotoGP Valencia:

No-Pebalap-Tim-Waktu

1. Marc Marquez Honda 1m 30.950s
2. Pol Espargaro Yamaha Tech 1m 31.083s +0.133s
3. Jorge Lorenzo Yamaha MotoGP 1m 31.146s +0.196s
4. Andrea Iannone Pramac Racing 1m 31.148s +0.198s
5. Andrea Dovizioso Ducati Team 1m 31.159s +0.209s
6. Dani Pedrosa Honda 1m 31.259s +0.309s
7. Valentino Rossi Yamaha 1m 31.318s +0.368s
8. Aleix Espargaro Forward Racing 1m 31.389s +0.439s
9. Cal Crutchlow Ducati1m 31.408s +0.458s
10. Bradley Smith Yamaha Tech 3 1m 31.469s +0.519s
11. Stefan Bradl LCR Honda 1m 31.499s +0.549s
12. Yonny Hernandez Pramac Racing 1m 31.859s +0.909s
13. Alvaro Bautista Honda Gresini 1m 32.112s +1.162s
14. Michele Pirro Ducati Team 1m 32.152s +1.202s
15. Alex De Angelis Forward Racing 1m 32.169s +1.219s
16. Hector Barbera Avintia Racing 1m 32.374s +1.424s
17. Hiroshi Aoyama Drive M7 Aspar 1m 32.513s +1.563s
18. Karel Abraham AB Motoracing1m 32.585s +1.635s
19. Nicky Hayden M7 Aspar 1m 32.591s +1.641s
20. Randy De Puniet Suzuki 1m 32.611s +1.661s
21. Scott Redding Honda Gresini 1m 32.626s +1.676s
22. Danilo Petrucci IodaRacing Project 1m 33.375s
23. Michael Laverty Paul Bird Motorsport 1m 33.795s +2.845s
24. Mike Di Meglio Avintia Racing 1m 34.236s +3.286s
25. Broc Parkes Paul Bird Motorsport 1m 34.304s +3.354s

Kata Tim-tim MotoGP soal Aturan Poin Dobel di F1

Kata Tim-tim MotoGP soal Aturan Poin Dobel di F1

 
Valencia - Kompetisi Formula 1 musim ini menerapkan aturan poin dobel di seri pamungkas. Bagaimana komentar tim-tim di MotoGP soal aturan tersebut?

Aturan poin dobel tersebut baru diperkenalkan pada musim ini. Tujuannya adalah agar kompetisi memperebutkan gelar juara bisa berlangsung lebih lama.

Dengan aturan itu, para pebalap akan mendapatkan poin dua kali lipat daripada biasanya di GP Abu Dhabi, 23 November mendatang. Pemenang balapan yang biasanya meraih 25 poin akan mendapatkan 50 poin.

Bagaimana kalau aturan semacam itu diterapkan di MotoGP? Apakah tim-tim yang berlaga akan mau menerimanya?

"Poin dobel untuk balapan terakhir, secara pribadi saya tak menyukainya," ujar manajer tim Repsol Honda, Livio Suppo, seperti dikutip Crash.

"Di sini, kompetisi adalah 18 seri. Jujur saja saya tak tahu kenapa -- oke saya paham itu demi pertunjukan -- tapi bagaimana kalau Anda adalah pebalap yang gagal juara karena sial di balapan terakhir? Saya pikir itu tidak adil," tambahnya.

"Saya lebih menyukai -- seperti di masa lalu, khususnya dengan 18 balapan -- kalau Anda bisa menghapus dua hasil yang paling buruk. Itu lebih adil. Contohnya Dani (Pedrosa) tak mendapatkan poin di Phillip Island, yang mana bukan salahnya," kata Suppo.

Pernyataan Suppo mendapatkan dukungan dari managing director Yamaha Racing, Lin Jarvis. Menurut Jarvis, aturan poin dobel akan merugikan sebagian pebalap.

"Bagi saya, itu adalah aturan yang menggelikan. Saya pikir Formula 1 akan menghapusnya tahun depan. Saya pikir aturan itu tak populer di antara para pebalap atau tim. Kompetisi dimulai bulan Maret, selesai bulan November, dan semuanya harus dihitung," kata Jarvis.

"Saya memikirkan bagaimana ada satu balapan yang tiba-tiba dihitung dobel, ketika balapan seperti kita tahu bisa tak terprediksi. Anda bisa keluar dari lomba di tikungan pertama, bukan karena kesalahan Anda sendiri. Tak masuk akal memakai aturan itu di balapan terakhir," ujarnya.

Tanggapan tim Ducati juga tak jauh berbeda dengan Honda dan Yamaha. "Tak banyak yang bisa saya tambahkan. Saya tak menyukai ide poin dobel di balapan terakhir," kata Direktur Olahraga Ducati Corse, Paolo Ciabatti.

Free Practice II MotoGP Valencia Marquez Kembali Catat Waktu Tercepat

Free Practice II MotoGP Valencia Marquez Kembali Catat Waktu Tercepat
 
Valencia - Kampiun MotoGP 2014 yang membalap untuk Repsol Honda, Marc Marquez, masih menguasai latihan bebas MotoGP Valencia. Sedangkan rider Movistar Yamaha Jorge Lorenzo yang di sesi sebelumnya ada di posisi dua kini malah harus puas ada di tempat keempat.

Dalam sesi latihan bebas kedua di Circuit Ricardo Tormo, Jumat (7/11/2014) malam WIB, Marquez mencatat waktu 1 menit 31,454 detik yang merupakan torehan terbaik di sesi tersebut.

Andrea Dovizioso dari Ducati sebenarnya sempat mengemas waktu terbaik, sebelum dilampaui Marquez. Rider Ducati itu pada akhirnya harus puas berada di posisi dua dengan selisih 0,104 detik dari Marquez.

Aleix Espargaro yang membela Forward Racing kembali menempati posisi tiga seperti sesi sebelumnya. Ia kini cuma terpaut 0,111 detik dari waktu terbaik.

Posisi empat sementara itu ditempati oleh Lorenzo, yang kini sedang bertarung dengan Valentino Rossi--rekan setimnya sendiri--dalam memperebutkan posisi runner-up.

Cal Crutchlow dari Ducati, Dani Pedrosa yang merupakan rekan setim Marquez, dan Stefan Bradl (LCR Honda) secara berurutan menempati posisi lima sampai tujuh, sekaligus menjadi rombongan terakhir yang menembus kisaran waktu 1 menit 31 detik.

Setelah itu dua rider Yamaha Tech 3), Pol Espargaro dan Bradley Smith, dan Rossi melengkapi 10 pebalap dengan waktu tercepat di dalam sesi latihan bebas keduaSementara itu Randy de Puniet, rider Suzuki yang mendapat wild card di MotoGP Valencia, menuntaskan latihan di posisi 18 setelah mengalami masalah pada motornya lima menit sebelum sesi latihan bebas kedua berakhir.

FP II MotoGP Valencia
Posisi-Rider-Tim-Motor-Waktu-Selisih
1 Marc Marquez Honda Honda 1m31.454s -
2 Andrea Dovizioso Ducati Ducati 1m31.558s 0.104s
3 Aleix Espargaro Forward Racing Forward Yamaha 1m31.565s 0.111s
4 Jorge Lorenzo Yamaha Yamaha 1m31.568s 0.114s
5 Cal Crutchlow Ducati Ducati 1m31.731s 0.277s
6 Daniel Pedrosa Honda Honda 1m31.895s 0.441s
7 Stefan Bradl LCR Honda 1m31.935s 0.481s
8 Pol Espargaro Tech 3 Yamaha 1m32.013s 0.559s
9 Bradley Smith Tech 3 Yamaha 1m32.024s 0.570s
10 Valentino Rossi Yamaha Yamaha 1m32.049s 0.595s
11 Hector Barbera Avintia Racing Ducati 1m32.194s 0.740s
12 Michele Pirro Ducati Ducati 1m32.267s 0.813s
13 Andrea Iannone Pramac Racing Ducati 1m32.486s 1.032s
14 Alex de Angelis Forward Racing Forward Yamaha 1m32.562s 1.108s
15 Yonny Hernandez Pramac Racing Ducati 1m32.689s 1.235s
16 Karel Abraham Cardion AB Motoracing Honda 1m32.725s 1.271s
17 Scott Redding Gresini Racing Honda 1m32.771s 1.317s
18 Randy de Puniet Suzuki Suzuki 1m32.799s 1.345s
19 Alvaro Bautista Gresini Racing Honda 1m32.860s 1.406s
20 Nicky Hayden Aspar Honda 1m33.434s 1.980s
21 Hiroshi Aoyama Aspar Honda 1m33.436s 1.982s
22 Danilo Petrucci IodaRacing Project ART/Aprilia 1m33.504s 2.050s
23 Michael Laverty Paul Bird Motorsport PBM/Aprilia 1m33.737s 2.283s
24 Broc Parkes Paul Bird Motorsport PBM/Aprilia 1m34.106s 2.652s
25 Mike Di Meglio Avintia Racing Avintia/Kawasaki 1m34.988s 3.534s

Free Practice I MotoGP Valencia Latihan Pertama Dikuasai Marquez

Free Practice I MotoGP Valencia Latihan Pertama Dikuasai Marquez
Getty Image/Mirco Lazzari
Valencia - Pekan balapan pamungkas musim ini, MotoGP Valencia, dibuka dengan keberhasilan kampiun 2014 Marc Marquez menjadi pebalap tercepat di sesi latihan pertama setelah merebut posisi itu dari Jorge Lorenzo--yang pada akhir pekan akan berebut status runner-up dengan Valentino Rossi.

Di Sirkuit Ricardo Tormo, Jumat (7/11/2014) sore WIB, Lorenzo sebenarnya sempat terlihat akan mencatatkan waktu terbaik dengan 1 menit 31,489 detik. Tetapi di saat-saat terakhir waktu rider Movistar Yamaha itu dilampaui oleh Marquez.

Dengan waktu 1 menit 31,296 detik, Marquez berhasil melewati waktu Lorenzo dengan 0,193 detik. Walhasil pebalap Repsol Honda itu pun berhak menyandang predikat pebalap tercepat di sesi latihan kali ini.

Posisi tiga ditempati oleh pebalap Forward Yamaha Aleix Espargaro dengan selisih waktu 0,344 detik dari Marquez. Tak berapa jauh, Dani Pedrosa (Repsol Honda) mencatatkan waktu yang membuatnya menempati posisi empat.

Sementara itu Rossi, rekan setim Lorenzo, harus puas dengan berada di posisi lima dengan catatan waktu 1 menit 31,767 detik. Ia juga merupakan pebalap terakhir yang menembus kisaran waktu 1 menit 31 detik di sesi ini.

Bradley Smith (Yamaha Tech 3), Andrea Dovizioso dari Ducati, Hector Barbera yang membela Avintia Racing, rider Yamaha Tech 3 Pol Espargaro, dan Michele Pirro (rider pengembangan untuk Ducati) kemudian melengkapi sepuluh besar pebalap dengan waktu tercepat.

Suzuki, yang musim depan akan kembali ke MotoGP, juga tampil di sesi latihan ini. Pebalapnya, Randy de Puniet, menempati posisi 16 dengan catatan waktu 1 menit 33,345 detik atau terpaut 2,049 detik dari pebalap tercepat
Hasil FP I MotoGP Valencia

1 Marc Marquez Honda Honda 1m31.296s - 19
2 Jorge Lorenzo Yamaha Yamaha 1m31.489s 0.193s 19
3 Aleix Espargaro Forward Racing Forward Yamaha 1m31.640s 0.344s 17
4 Daniel Pedrosa Honda Honda 1m31.647s 0.351s 19
5 Valentino Rossi Yamaha Yamaha 1m31.767s 0.471s 21
6 Bradley Smith Tech 3 Yamaha 1m32.019s 0.723s 22
7 Andrea Dovizioso Ducati Ducati 1m32.071s 0.775s 18
8 Hector Barbera Avintia Racing Ducati 1m32.153s 0.857s 20
9 Pol Espargaro Tech 3 Yamaha 1m32.155s 0.859s 22
10 Michele Pirro Ducati Ducati 1m32.499s 1.203s 18
11 Stefan Bradl LCR Honda 1m32.544s 1.248s 21
12 Yonny Hernandez Pramac Racing Ducati 1m32.698s 1.402s 15
13 Cal Crutchlow Ducati Ducati 1m32.700s 1.404s 18
14 Alvaro Bautista Gresini Racing Honda 1m32.711s 1.415s 22
15 Andrea Iannone Pramac Racing Ducati 1m32.837s 1.541s 20
16 Randy de Puniet Suzuki Suzuki 1m33.345s 2.049s 19
17 Scott Redding Gresini Racing Honda 1m33.473s 2.177s 19
18 Alex de Angelis Forward Racing Forward Yamaha 1m33.523s 2.227s 19
19 Nicky Hayden Aspar Honda 1m33.533s 2.237s 20
20 Hiroshi Aoyama Aspar Honda 1m33.711s 2.415s 20
21 Danilo Petrucci IodaRacing Project ART/Aprilia 1m33.820s 2.524s 23
22 Karel Abraham Cardion AB Motoracing Honda 1m33.974s 2.678s 18
23 Michael Laverty Paul Bird Motorsport PBM/Aprilia 1m34.393s 3.097s 19
24 Broc Parkes Paul Bird Motorsport PBM/Aprilia 1m35.276s 3.980s 15
25 Mike Di Meglio Avintia Racing Avintia/Kawasaki 1m35.607s 4.311s 17

Rossi Targetkan Titel Juara Dunia ke-10 di 2015

Rossi Targetkan Titel Juara Dunia ke-10 di 2015
Valencia - Meski saat ini sulit bersaing dengan Honda, Valentino Rossi optimistis Yamaha akan lebih kompetitif. Oleh karena itu, Rossi tak ragu membidik titel juara dunia ke-10 pada musim depan.

Tahun ini dominasi Honda tidak bisa dihentikan dengan memenangi 13 balapan. Marc Marquez mengemas 12 kemenangan dan telah memastikan titel juara dunia 2014 sedangkan Dani Pedrosa meraih satu kemenangan yang tercipta di Republik Ceko.

Di sisi lain, Yamaha hanya 'kebagian' empat podium teratas yang masing-masing dua kali disumbangkan oleh Rossi dan Jorge Lorenzo. Rossi sendiri memenanginya di seri San Marino dan Australia.

Memulai kariernya pada 1996 sampai kini pebalap veteran Italia itu telah mengoleksi sembilan titel juara dunia di semua kelas. Masing-masing sekali di kelas 125cc, 250 cc, dan 500 cc sedangkan enam titel diraihnya di kelas MotoGP.

"Ya, aku pikir musim depan tidak akan mustahil," jawab Rossi mengarah pada titel juara dunia ke-10. "Aku bisa mengatakan itu karena kami bisa meningkat lagi tahun ini ke tahun depan."

"Pekerjaannya sudah dimulai sejak musim ini. Kami sudah memperlihatkan sebuah potensi yang bagus dan aku rasa tahun depan aku bisa meningkat lagi. Terutama timku dan Silvano (Galbusera, kepala kru)."

"Tapi di waktu yang sama, itu juga akan sangat sangat sulit diraih. Yang pertama karena aku mengira Jorge akan sangat tangguh sejak awal musim depan dan terutama Marc. Kami tidak boleh lupa bahwa dia sudah memenangi 12 balapan tahun ini, sepuluh lebih banyak daripada aku!" sambung Rossi.

"Dia punya keunggulan angka yang sangat banyak. Jadi kami mencoba bertarung untuk titel juara dengan dua orang itu, kami harus mengambil langkah lain tapi yang jelas akan mencoba," tuntas dia. Demikian diwartakan Crash.

Jelang MotoGP Valencia Demi Amankan Posisi Dua, Rossi Bidik Kemenangan di Valencia

Jelang MotoGP Valencia Demi Amankan Posisi Dua, Rossi Bidik Kemenangan di Valencia
 
Valencia - Valentino Rossi sadar kalau keunggulan 12 poinnya atas Jorge Lorenzo tidaklah aman. Karenanya di Valencia akhir pekan ini dia tak cuma membidik posisi runner up tapi mengincar kemenangan.

Rossi dan Lorenzo kini tengah bersaing memperebutkan posisi runner up musim ini. Duo Yamaha itu akan menjalani pertarungan terakhirnya di MotoGP Valencia pada akhir pekan ini.

Perjuangan di Valencia disebut Rossi tidak akan mudah. Dua faktor yang diprediksi akan menyulitkan adalah karakteristik lintasan yang tak terlalu disukai dan penampilan Lorenzo yang jauh membaik di paruh kedua musim.

"Itu tidak akan menjadi balapan yang mudah! Saya berada di posisi dua kejuaraan ini dan keunggulan 12 poin adalah hal yang bagus, tapi jaraknya tidak cukup untuk bermain aman di akhir pekan ini," ucap Rossi.

"Jorge tengah berada di momen yang bagus. Di paruh kedua musim Jorge sangat cepat dan dia ingin menang di Spanyol untuk mencoba mengambil posisi dua dari saya," lanjut Rossi di Crash.

Bermain aman akan sangat berisiko buat Rossi karena selisih poinnya yang tipis dengan Lorenzo. Karena itulah Rossi mau mengamankan posisi runner up kejuaraan dengan sekalian menjadi pemenang di Valencia.

"Kami harus fokus menuntaskan musim dengan kemenangan, seperti yang sudah kami targetkan di seluruh balapan! Tim dan saya akan berupaya yang terbaik, seperti biasa. Valencia bukan trek favorit saya, tapi itu tidak mengganggu saya. Musim ini kami tangguh pada lintasan yang bukan merupakan favorit saya."
"Tiga balapan beruntun (Jepang, Australia dan Malaysia) berjalan bagus, saya berhasil kembali menang dan dengan dasar itu saya pikir kami bisa menjalani balapan yang oke di Valencia," tuntasnya.

Keberhasilan finis kedua di musim ini akan mengembalikan status Rossi sebagai pebalap nomor satu di setiap tim yang dia bela. Musim 2013 lalu untuk kali pertama sepanjang kariernya dia berada di belakang rekan setimnya.

Jelang MotoGP Valencia Lorenzo Mau Beri yang Terbaik Buat Pendukungnya di Valencia

Jelang MotoGP Valencia Lorenzo Mau Beri yang Terbaik Buat Pendukungnya di Valencia
 
Valencia - MotoGP Valencia jadi salah satu balapan kandang buat Jorge Lorenzo. Di depang ratusan suporternya dia bertekad meraih hasil terbaik demi bisa menggusur Valentino Rossi dari posisi dua klasemen.

Tertinggal 12 poin dari Rossi dalam perebutan posisi runner up musim 2014 membuat Lorenzo tak punya pilihan selain memberikan yang terbaik di MotoGP Valencia. Bahkan jika meraih kemenangan di sana Lorenzo belum pasti akan bisa merebut posisi di belakang sang juara dunia karena itu akan tergantung posisi finis The Doctor.

Menyadari kondisi tersebut, Lorenzo tak memasang target muluk. Dia cuma mau menunjukkan yang terbaik buat fans yang sudah datang dan memberikan dukungan.

"Akhirnya kami sampai ke balapan terakhir di kejuaraan ini dan selalu antusia kembali ke Spanyol untuk menutup musim. Kami sudah mengamankan posisi tiga di kejuaraan ini setelah balapan di Sepang dan saya harap bisa bertarung meraih kemenangan di Valencia," sahut Lorenzo.

Lorenzo datang ke Valencia sebagai juara bertahan. Tahun lalu dia menjadi pemenang di sana dalam persaingan menjadi juara dunia dengan Marc Marquez, meski keberhasilan naik podium tertinggi tak membantunya jadi juara dunia.

"Saya pikir ini trek yang lebih baik buat Yamaha M1 dibanding Sepang. Saya menang di sini tahun lalu dan kami harus mencobanya lagi tahun ini. Posisi kedua di kejuaraan ini masih mungkin didapat, tapi saya harus menang dan menantika hasil yang diraih Valentino."

"Saya ingin menutup kejuaraan ini dengan hasil yang lebih baik dibanding saat memulainya, terutama di depan banyak penonton yang selalu mengunjungi kami di Valencia," tuntasnya di Crash.

Valencia Akan Jadi Prolog dari Petualangan Baru Suzuki di MotoGP

Valencia Akan Jadi Prolog dari Petualangan Baru Suzuki di MotoGP
 
Valencia - Musim depan Suzuki akan kembali berpartisipasi penuh di gelaran MotoGP. Akhir pekan ini sebuah prolog menuju kiprah tersebut akan hadir di Valencia.

Suzuki sudah tidak lagi berkompetisi di MotoGP sejak akhir musim 2011 lalu. Tetapi pada Juni 2013 salah satu pabrikan otomotif ternama itu menyatakan bakal kembali beraksi pada musim 2015.

Dalam persiapan comeback tersebut Suzuki pun terus menggeber pengembangan motor GSX-RR. Rider kawakan Randy de Puniet, yang absen dari MotoGP musim ini, pun ditunjuk menjadi rider penguji.

Pada akhir pekan, di MotoGP Valencia, de Puniet akan tampil menunggangi GSX-RR di atas lintasan. Bermodal tiket wild card, ia akan menguji sejauh mana kesiapan Suzuki menuju musim depan.

"Itu merupakan sebuah momen besar buat kami karena kami sudah melakukan pengujian sekian lama. Kami sudah menantikan hal ini. Memang cuma penampilan wild card dan ini seri terakhir musim, tapi saya antusias datang ke Valencia dan saya pikir ini merupakan penghargaan buat Randy atas pekerjaan besar yang ia lakukan di proyek ini," kata Manajer Tim Davide Brivio di Crash.

"Inilah akhir dari persiapan kami dan saya antusias. Di sinilah petualangan baru akan benar-benar dimulai. Saya sadar benar kami punya tugas besar, dan pada akhir pekan kami akan banyak mengambil catatan untuk pekerjaan yang mesti kami lakukan sepanjang musim dingin," kata pria yang sebelum ini turut membantu Yamaha meraih sederet sukses di MotoGP.

"Ini adalah perbandingan pertama kami dengan para pesaing dan Anda cuma bisa melihat di mana posisi Anda dalam sebuah situasi balapan jadi itu merupakan sebuah kesempatan penting," papar Brivio.

Dalam keikutsertaannya di gelaran kejuaraan dunia balap motor grand prix, Suzuki pernah enam kali mengantar pebalapnya meraih gelar juara pada periode 1976-2000. Di era two stroke tersebut Suzuki sempat diperkuat nama-nama seperti Barry Sheene, Marco Lucchinelli, Franco Uncini, Kevin Schwantz, dan Kenny Roberts Jnr. Tapi Suzuki lalu mulai meredup dan cuma bisa meraih satu kemenangan setelah era four stroke MotoGP dimulai pada tahun 2002. Setelah dibelit krisis keuangan, Suzuki pun akhirnya menghentikan aktivitasnya di lintasan MotoGP pada akhir 2011.

Sementara untuk menghadapi comeback musim depan Suzuki telah menunjuk dua pebalap yakni Aleix Espargaro dan Maverick Vinales.