Setelah menyudahi 10 balapan pertama dengan selalu meraih kemenangan, Marquez punya peluang besar menuntaskan persaingan jadi juara dunia di MotoGP Aragon. Itu akan menjadi momen sempurna buatnya karena Aragon adalah balapan kandang buat rider 21 tahun itu.
Namun kegagalan naik podium di Republik Ceko dan jatuh di San Marino membuat peluang itu menguap. Marquez malah bernasib nahas di Aragon karena dia terjatuh dan pada akirnya harus puas finis di posisi 13.
Baru siang kemarin, Minggu (12/10/2014), Marquez mengunci gelar juara dunia 2014. Dalam balapan di kandang Honda, Sirkuit Motegi, dia finis kedua di belakang Jorge Lorenzo.
"Buat Honda sangat penting untuk memenangi gelar di Motegi, tapi saya memilih Aragon, karena itu sirkuit kandangku," sahut Marquez di Crash.
"Tapi ini adalah sirkuit kedua yang lebih baik buat siapapun untuk memenangi gelar dan ada tekanan yang dirasakan, karena saya ingat saya bertemu big boss (Honda) di hari Rabu dan dia bilang dia akan datang hari minggu untuk menyaksikan saya meraih kemenangan. Saya sedikit takut, tapi saya melihatnya di parc ferme dan saya memberinya pelukan dan saya pikir dia juga gembira," lanjut dia.
Sampai 15 balapan terlewati di musim ini Marquez sudah mengumpulkan 11 kemenangan. Dengan masih ada tiga balapan tersisa tahun ini dia punya peluang untuk menambah gelar juara berturut-turut di Australia, Malaysia dan seri pamungkas di Valencia.
0 Response to "Marquez Masih Menyesal Gagal Juara di Aragon"
Post a Comment