Berpredikat sebagai juara bertahan, Marquez sudah tampil dominan pada musim ini. Rider Repsol Honda itu bahkan sempat melaju sempurna dengan meraih kemenangan dalam 10 balapan awal.
Setelah 10 balapan sempurna itu laju Marquez tak lagi mulus-mulus amat. Di Brno ia finis keempat dan meskipun sempat kembali ke podium teratas di Silverstone, Marquez kemudian cuma bisa finis di posisi 15 dan 13 secara berurutan di Misano dan Aragon.
Pun begitu, setelah dua hasil buruk itu Marquez tetap berkesempatan memastikan gelar juara dunia MotoGP 2014 pada akhir pekan ini. Doohan, juara dunia 500cc selama lima tahun beruntun bersama Honda--1994, 1995, 1996, 1997, 1998--menyarankannya jangan terlalu banyak memikirkan kesempatan tersebut dan berpacu saja sebaik mungkin di lintasan.
"Marquez merupakan seorang pebalap, jadi cara terbaik untuk menyerang adalah melakukannya saja. Semakin dipikirkan, kian besar ada kemungkinan dapat kecelakaan. Ia cuma berpikir untuk menang, Anda bisa lihat itu di Aragon, ia bisa saja lebih santai tapi ia ingin menang," komentar Doohan.
"Aku pikir akhir pekan ini masih tentang mengenai menyerang dan berusaha menang. Tak ada tempat lebih baik untuk menjadi juara, selain di balapan kandang Honda. Akan bagus buatnya untuk menang di Spanyol, tapi inilah kesempatan bagus berikutnya. Kejuaraan dunia sudah jadi milik Marc, cuma tinggal di mana ia memastikannya. Aku pikir amatlah penting dan fantastis buat Honda untuk merayakan gelar di sini," lanjutnya.
Sementara Schwantz, yang pernah jadi juara 500cc musim 1993 bersama Suzuki, menyebut bahwa faktor cuaca di Motegi akan berperan besar apalagi di Aragon lalu hasil buruk yang diraih Marquez tak lepas dari kekurangcermatan penilaiannya terkait kondisi lintasan.
"Aku tak tahu apa yang ia pikirkan sekarang, ia sudah membuang-buang poin tapi ia ingin menang. Aku pikir di Motegi sini akan ditentukan dengan seperti apa cuacanya dan seberapa kencang anginnya," sambung Schwantz.
"Menurutku satu hal yang diketahui Marc adalah balapan basah dengan ban slick merupakan strategi jelek. Di San Marino aku tidak terkejut. Aku sedikit terkejut ketika ia tidak masuk mengganti motor dengan ban basah di Aragon. Tapi ia punya kepercayaan diri besar sehingga mungkin saat itu ia merasa bisa melakukannya," tuturnya seperti dilansir situs resmi MotoGP.
0 Response to "Mick Doohan dan Kevin Schwantz Bahas Kans Juara Marquez di Motegi"
Post a Comment